5 Fakta Menarik Pihu, Film Thriller India Penuh Makna

Bergenre drama thriller, siapa pun yang menonton tak akan menyangka bahwa produksi film Pihu yang sangat sederhana ini mampu memberikan kengerian intens dari kisah yang ditawarkan.

Pihu sendiri menceritakan tentang seorang gadis kecil berusia dua tahun yang berusaha bertahan hidup di apartemennya setelah sang ibu meninggal dunia secara tiba-tiba dan ayahnya kebetulan tengah menghadiri sebuah konferensi di luar kota selama berhari-hari.

Di samping kisahnya yang sederhana namun menarik, ada beberapa fakta dari pembuatan film ini yang juga tak kalah menarik untuk diketahui. Bila kamu penasaran, Showpoiler dengan senang hati akan membagikannya. Simak artikel ini sampai selesai, ya!

1. Diambil dari Kisah Nyata yang Terjadi di India

Sebagai mastermind dibuatnya film ini, Vinod Kapri mengaku bahwa ide pembuatan Pihu datang ketika ia mempertanyakan pada dirinya sendiri tentang apa yang akan seorang batita lakukan ketika ia ditinggalkan sendiri di dalam rumah.

Kapri juga memadukan kisahnya dengan berita yang pernah ia baca di sebuah koran nasional tahun 2014, di mana kala itu diberitakan ada seorang anak laki-laki berusia empat tahun yang ditinggalkan sendiri di rumahnya di Delhi dengan mayat ibunya semalaman.

Walau hingga saat ini belum diketahui identitas asli dari anak yang diberitakan tersebut, bisa dipastikan film ini terinspirasi dari kisah nyata.

Sebagai informasi tambahan, situasi anak yang ditinggalkan orang tuanya sendiri di dalam rumah tercatat pernah terjadi di kehidupan nyata. Salah satunya adalah tragedi yang dialami Jailyn, bayi 16 bulan di Ohio yang ditinggalkan 10 hari di dalam rumahnya sementara sang ibu, Kristel Candelario, malah berlibur ke Detroit dan Puerto Rico.

2. Pemeran Pihu Berusia Dua Tahunan

Salah satu elemen yang membuat Pihu menarik adalah keputusan Vinod Kapri yang benar-benar memilih gadis berusia dua tahunan untuk memerankan karakter Pihu. Gadis yang dimaksud adalah Myra Vishwakarma yang ketika syuting film dimulai baru berusia 29 bulan.

Myra sendiri tak pernah melalui casting untuk mendapatkan role ini, karena kebetulan Vinod Kapri adalah teman dekat dari ayah Myra. Ketika mereka bertemu di sebuah pesta, Kapri bertanya pada ayah Myra apakah anaknya diperbolehkan untuk memainkan peran Pihu. Ayah Myra pun menyetujui tawaran tersebut.

3. Proses Syuting Hanya Dilakukan Dua Jam Sehari

Ketika menanyakan kesediaan orang tua Myra Vishwakarma untuk memperbolehkan anaknya memerankan karakter Pihu, Vinod Kapri sudah memperhitungkan segalanya; termasuk konsekuensi bahwa ia akan bekerjasama dengan gadis dua tahunan yang tak punya pengalaman akting sebelumnya.

Alhasil, Kapri hanya menggunakan waktu dua jam setiap harinya untuk menangkap perilaku Myra yang sesuai dengan naskah tanpa memaksa gadis itu untuk berakting.

Kapri yang tahu bahwa ia tak bisa memaksa anak dua tahun untuk berakting pun memaksimalkan momen-momen tersebut dengan memasang tiga kamera di apartemen yang menjadi lokasi syuting.

Myra dan orang tuanya juga tinggal selama kurang lebih dua bulan di apartemen tersebut demi membiasakan sang gadis kecil dengan rumah barunya.

Apartemen yang terletak di Greater Noida ini juga menjadi tempat seluruh kru tinggal bersama seperti satu keluarga besar. Myra pun dibiarkan beraktivitas dengan bebas dan merasa nyaman dengan kamera serta para kru yang tinggal.

4. Ibu Myra juga Ikut Berperan

Selain membuat lingkungan tempat tinggal jadi tak asing bagi Myra dalam memerankan karakter Pihu, Kapri dan tim produksi juga setuju untuk melibatkan ibu Myra langsung dalam memerankan karakter ibu dari Pihu yang bernama Puja.

Prerna Vishwakarma pun langsung dipilih untuk memerankan karakter Puja, si ibu yang meninggal secara misterius di apartemennya dan meninggalkan Pihu sendirian.

Karena merupakan ibu kandungnya, membangun chemistry antara Myra dan Prena dalam melakoni peran masing-masing pun tidaklah sulit. Alhasil, film ini berhasil memiliki penokohan yang cukup baik karena kebanyakan kamera hanya berfokus pada Pihu.

5. Naskah Aslinya Sedikit Diubah

Lagi-lagi, karena tak bisa memaksa seorang batita untuk berperilaku sesuai naskah yang sudah dibuat, Vinod Kapri membuat beberapa penyesuaian tingkah laku Pihu yang sejalan dengan apa yang dilakukan Myra. Hal ini sudah menjadi konsekuensi yang siap ditanggung sang sutradara sekaligus penulis naskah.

Untungnya, sedikit perubahan naskah asli tak merubah esensi cerita Pihu. Film ini mengajarkan mengapa menjadi orang tua adalah peran yang harus sepenuhnya dipersiapkan dalam sebuah pernikahan. Seperti dikutip dari India Express, Vinod bahkan menyatakan bahwa setiap anak berhak mendapatkan orang tua, tetapi tidak setiap orang tua berhak mendapatkan anak.

Itulah beberapa fakta dan kisah menarik di balik pembuatan film Pihu. Meski hadir dengan cerita sederhana, film ini nyatanya bisa memberikan kengerian mencekam bagi para penontonnya. Premi yang diangkat juga bisa terjadi di kehidupan nyata ketika para orang tua dengan lalai mengabaikan tugas mereka dalam menjaga buah hati.

Bila kamu ingin mengetahui ulasan kami tentang film ini, silahkan mampir ke artikel Review Film Pihu ini, ya!