10 Film Indonesia Terbaru yang Wajib Ditonton di 2025

Diadaptasi dari novel karangan author kondang Indonesia, Pidi Baiq, Hidup ini Terlalu Banyak Kamu menarasikan perjalanan kisah cinta tak biasa yang dialami oleh seorang mahasiswa asal Bukit Tinggi bernama Sadali.

Ketika berhasil diterima untuk belajar seni di salah satu kampus di Yogyakarta, Sadali yang punya Impian untuk menjadi pelukis, tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Namun, sebelum berangkat, kedua orang tuanya menjodohkan Sadali dengan seorang gadis dari desanya, Arnaza, lewat taaruf.

Karena keduanya sudah saling mengenal, proses tersebut pun berjalan lancar. Mereka bahkan  menghabiskan momen-momen bahagia bersama sebelum Sadali berangkat.

Ketika sudah berada di Yogya, Sadali pun mendapatkan tempat tinggal berkat bantuan seorang teman dari Bukit Tinggi. Rumah barunya ini merupakan gabungan restoran dan galeri seni yang dikelola oleh Mera, seorang aktivis seni.

Seiring waktu, pertemuan keduanya menyadarkan Sadali bahwa Mera adalah wanita impiannya. Padahal, Mera terpaut usia dengannya, memiliki seorang anak, dan sedang dalam proses perceraian. Sementara itu, di Bukit Tinggi, Arnaza dengan setia menunggu Sadali, berharap mereka dapat melanjutkan pertunangan dan menikah.

Kisah keluarga memang tak pernah gagal menyentuh hati para penonton di tanah air. Novel karangan Nuy Nagiga yang mengangkat tema ini saja laku keras hingga akhirnya diadaptasi menjadi sebuah film drama oleh Rudi Sudjarwo. Premi film ini sebenarnya sederhana: kebingungan seorang ibu yang ingin mengakrabkan kembali anak-anaknya.

Kematian Haryo meninggalkan duka mendalam bagi istrinya, Rahmi, dan keempat anak mereka: Ranika, Rangga, Rania, dan Hening. Ranika, sebagai anak pertama, Ranika selalu bersikap terlalu keras. Hal ini pun malah memicu ketegangan di antara saudara-saudaranya.

Sebagai ibu, Rahmi selalu berharap agar anak-anaknya tetap bersatu, bahkan setelah dirinya tiada. Namun, masalah baru mulai bermunculan yang membuat hubungan keempat anaknya tampak mustahil untuk rukun.

Hening ketahuan diam-diam pacaran, Rania mengkhianati Ranika dengan merebut sahabat terdekatnya. Sementara itu, Rangga, sebagai anak laki-laki satu-satunya belum juga mendapat pekerjaan dan menjadi kekhawatiran bagi saudaranya yang lain. Konflik yang semakin tajam di antara anak-anaknya ini pun memperburuk kesehatan Rahmi.

Aku Jati, Aku Asperger merupakan karya sutradara Fajar Bustomi. Film ini merupakan film remake asal Swedia berjudul Simple Simon yang rilis pada tahun 2010 silam, menceritakan tentang seorang pemuda yang mengidap sindrom asperger dalam menjalani kehidupannya.

Dalam film ini, pemuda tersebut bernama Jati (Jefri Nichol) yang bergantung pada kakaknya, Daru (Pradikta Wicaksono) dan kekasihnya, Tiara (Carissa Perusset). Mereka selalu membantu Jati dalam hal apa pun sehingga Jati sangat bergantung pada mereka berdua.

Naasnya hubungan Daru dan Tiara kandas di tengah jalan. Hal itu membuat Jati kehilang satu sosok pegangannya. Kacaunya lagi Daru tidak mau mencari pengganti Tiara dalam waktu dekat membuat rutinitas Jati jadi berantakan. Tidak tahan akan keadaan, Jati pun mencari pengganti Tiara dengan mendekatkan gadis bernama Jenar (Hanggini) pada Daru.

Di tengah maraknya film horor dan drama realita, Sang Pengadil hadir sebagai angin segar di dunia perfilman Indonesia tahun 2024. Film ini berpusat pada karakter Jojo, seorang hakim muda yang berasal dari keluarga dengan profesi serupa. Namun, ayahnya yang seorang hakim senior, terjerat skandal korupsi.

Suatu hari, ayah Jojo memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena tak sanggup menanggung stigma negatif terhadapnya. Kejadian ini semakin memperberat tekanan yang Jojo rasakan. Meski demikian, Jojo bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan sang ayah.

Saat kembali ke kampung halamannya, Jojo dihadapkan pada kasus perdagangan manusia yang mulai meluas di wilayah tersebut. Ia merasa bertanggung jawab untuk menghentikan praktik keji itu demi menyelamatkan para korban.

Dalam usahanya, Jojo bekerja sama dengan Abigail, seorang hakim baru yang juga bertekad kuat menegakkan keadilan. Namun, usaha mereka untuk mengungkap jaringan perdagangan manusia tersebut tidaklah mudah, karena ada kekuatan besar yang melindungi bisnis gelap itu.

Merupakan remake dari film asal Korea Selatan berjudul sama, kisah My Annoying Brother dimulai ketika seorang atlet judo muda asal Indonesia, Kemal, mengalami cedera saat bertanding yang menyebabkan pebglihatannya hilang.

Menyadari kondisinya yang tak berdaya, Kemal pun mengurung diri dan memilih untuk tinggal sendirian di rumah. Namun kakaknya, Jaya, yang sedang menjalani hukuman penjara, melihat kesempatan emas dalam situasi ini.

Untuk memperpendek masa hukumannya, Jaya meminta izin untuk dibebaskan lebih awal demi merawat Kemal. Kini, Kemal harus hidup bersama Jaya setelah sekian lama terpisah. Namun, alih-alih memberikan dukungan, Jaya justru mengabaikan Kemal. Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka perlahan mulai membaik karena Jaya akhirnya mau membuka diri pada adiknya tersebut.

Abusive parents memang meninggalkan trauma yang mendalam bagi keluarga, terutama anak-anak. Tema inilah yang diangkat dalam film garapan Reka Wijaya berjudul Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis. Isu kesehatan mental yang di-highlight dalam film ini mungkin akan terasa perih bagi siapa pun yang memiliki kisah serupa dengan karakter utamanya, Tari.

Setelah kehilangan kakak laki-lakinya, Tari berjuang untuk menyelamatkan ibunya dari perlakuan kasar sang ayah, meskipun dia sendiri juga mengalami trauma akibat sikap emosional ayahnya. Karena tidak mampu menghadapi masalah ini sendirian, Tari bergabung dengan kelompok dukungan yang terdiri dari individu-individu dengan permasalahan mental masing-masing.

Dalam perjalanan mengatasi tantangannya, Tari bertemu dengan Baskara, seorang pria yang juga merupakan anggota kelompok dukungan, yang juga memiliki permasalahan dalam hidupnya. Keduanya pun bersama-sama menghadapi konflik hidup yang menganggu kesehatan mental masing-masing.

Kalau kamu mengklaim diri sebagai “Sandwich Generation” maka akan sangat relate dengan kisah dalm film yang diadaptasi dari buku karya Almira Batari ini. Home Sweet Loan memfokuskan preminya pada permasalahan tersebut.

Pusat ceritanya ada pada karakter Kaluna, seorang wanita pekerja dari kelas menengah yang tinggal bersama orang tua dan saudara-saudaranya yang sudah berkeluarga. Kaluna bermimpi memiliki rumah sendiri, namun untuk mewujudkannya, ia harus berjuang keras menabung dan menjalani hidup hemat.

Sayangnya impian itu  sulit digapai karena Kaluna adalah bagian dari generasi muda yang terhimpit tanggung jawab untuk menafkahi keluarganya. Ketika ia sudah berhasil mendapatkan KPR rumah impiannya pun keluarga Kaluna malah membutuhkan uang demi menebus rumah mereka yang digadaikan oleh sang kakak. Apakah mimpi Kaluna akan sia-sia?

Kisah perjuangan selebgram asal Indonesia, Laura Anna, yang mengalami kelumpuhan namun tetap berjuang untuk bertahan hidup memang sangat menginspirasi. Tak heran, MD Pictures tertarik untuk mengangkat kisah tersebut ke layar lebar. Karakter Laura sendiri diperankan oleh aktris cantik Amanda Rawles.

Kehidupan Laura (Amanda Rawles) sebagai seorang influencer muda berubah total setelah kecelakaan yang disebabkan oleh pacarnya, Jojo (Kevin Ardilova). Kecelakaan itu membuat Laura mengalami cedera tulang belakang yang berimpikasi pada kelumpuhan, sementara Jojo sendiri hanya mengalami luka ringan.

Film ini menggambarkan bagaimana Laura menghadapi tantangan besar dalam hidupnya setelah kecelakaan tersebut. Dari seorang dengan pribadi yang ceria, Laura harus berjuang keras untuk menerima kondisi barunya dan mencari keadilan atas kasus kecelakan yang dialaminya.

Dedikasinya sebagai seorang tentara membuat Makmur harus meninggalkan istrinya, Sari, yang sedang hamil besar, untuk pergi berperang. Ia berperang untuk Indonesia bersama teman-temannya: Supra, Fajrul, Jaka, dan Solah. Keinginan kuat Makmur untuk kembali bertemu dengan Sari pun membuatnya bertahan di medan perang.

Setelah perang selesai, Makmur diperbolehkan pulang dan bertemu kembali dengan Sari yang sudah melahirkan. Teman-teman Makmur di medan perang pun ikut senang melihat rukunnya rumah tangga Makmur. Namun, mereka sangat terkejut ketika para tetangga mengatakan bahwa Sari sebenarnya sudah meninggal.

Supra, Fajrul, Jaka dan Solah mulai bertanya-tanya apakah Sari yang tinggal bersama Makmur adalah arwah gentayangan. Mereka pun berusaha menguak apa yang sebenarnya terjadi sambil mencari cara untuk memberitahu Makmur tentang kondisi istrinya.

Kisah orisinal Pee Mak memang sangat kocak sekaligus menyeramkan. Versi remake Indonesia dari cerita ini terlihat menjanjikan karena dibintangi oleh beberapa komika terkenal. Alim Sudio, sang penulis naskah, juga memiliki pengalaman menulis cerita horor yang membuat kita yakin bahwa film ini akan menawarkan kengerian yang cukup walau berbalut komedi.

Di Indonesia, kisah tentang perselingkuhan akan selalu jadi kisah yang menjual untuk para sineas. Seperti yang dirilis oleh rumah produksi MD Pictures dengan judul Ipar adalah Maut. 

Kehidupan rumah tangga Nisa (Michelle Ziudith) dan Aris (Deva Mahenra) berjalan damai dan bahagia di Semarang. Sampai satu waktu, adik Nisa yakni Rani (Davina Karamoy), hendak melanjutkan pendidikannya di Semarang. Ibu Nisa meminta putri bungsunya itu untuk tinggal bersama Nisa saja ketimbang tinggal di kost.

Nisa dan Aris pun setuju Rani tinggal bersama mereka. Namun ternyata, keputusan mereka menuai badai. Aris dan Rani malah jadi punya hubungan spesial di belakang Nisa.

Nisa sudah merasa ada yang aneh dari keduanya namun tidak mau berburuk sangka sampai akhirnya semuanya terbukti. Nisa murka bukan main, ia tidak mau lagi berurusan dengan suaminya bahkan adik kandungnya sendiri. Apa yang akan Nisa lakukan selanjutnya? Melepas Aris atau mau mempertahankannya?