10 Film & Drama Seri yang Dibintangi Putri Marino

Ditulis oleh Gerryaldo

Mengawali karir sebagai model, Putri Marino dikenal sebagai salah satu host untuk program populer di Indonesia, My Trip My Adventure. Ketika memutuskan untuk melebarkan sayap ke dunia akting, Putri langsung menorehkan prestasi luar biasa. Lewat Posesif, ia dinobatkan sebagai pemeran wanita terbaik oleh Festival Film Indonesia 2017.

Putri yang semakin percaya diri dengan kampuan aktingnya pun mulai rajin untuk membintangi banyak projek film maupun drama seri setelahnya. Dari romantis, komedi hingga keluarga, Showpoiler akan memberikan beberapa rekomendasi film dan drama seri terbaru yang dibintangi Putri Marino. Yuk, simak ada apa saja!

1. The Architecture of Love

Daya tarik kota New York memang tak terbantahkan. Kota ini mampu memikat hati siapapun yang mengunjunginya, termasuk Raia (Putri Marino), seorang penulis ternama yang tengah dilanda kebuntuan.

Di tengah perjuangannya melawan writer's block, Raia memutuskan untuk mencari inspirasi di New York. Ia tinggal bersama sahabatnya, Erin, dan menjelajahi setiap sudut kota ini sambil berharap menemukan kisah yang menanti untuk dituangkan dalam karyanya.

Suatu malam, Raia bertemu dengan River (Nicholas Saputra), seorang pria yang berprofesi sebagai arsitek asal Jakarta. Keduanya perlahan menjalin persahabatan karena sering bertemu.

Namun ketika perasaan mereka berkembang, perilaku River mulai berubah. Pria itu rupanya menyembunyikan luka di masa lalu yang mengubahnya menjadi pribadi yang sekarang ini. Tapi siapa sangka, Raia hanya menetapkan perasaan pada River, tanpa menyadari bahwa ada pria-pria lain yang juga menginginkannya.

2. Gadis Kretek

Berdasarkan novel Ratih Kumala tahun 2012, Gadis Kretek mengisahkan tentang industri tembakau di Indonesia, juga sejarah negara di masa tersebut. Berpusat pada keluarga pemilik bisnis rokok terbesar di Nusantara, kejadian menarik apa yang bisa kita temukan di sini?

Sebuah pabrik kretek bernama Djagad Raya dimiliki oleh seorang pria berkeluarga bernama Soeraja. Di waktu tuanya, ia mulai sakit-sakitan dan kondisinya semakin mengkhawatirkan. Di waktu terakhirnya, Soeraja ingin sekali bertemu kembali dengan mantan kekasihnya dulu yang bernama Dasiyah atau dikenal dengan Jeng Yah.

Hal tersebut membuat salah satu putra Soeraja, yaitu Lebas bertekad untuk membantu sang Ayah menemukan Jeng Yah, meskipun ia hanya memiliki sedikit informasi. Seluruh isi pulau Jawa ia telusuri, sampai akhirnya mereka bertemu dengan seseorang yang tahu betul tentang sejarah Soeraja berikut asal-usul Rokok Kretek Djagad Raya.

Orang tersebut merupakan dokter muda bernama Kinan Aripurnami, yang diperankan oleh Putri Marino. Kinan lalu menceritakan pada Lebas bagaimana kisah Jeng Yah dan Soeraja dahulu.

3. The Big 4

Selain merupakan film aksi pertama Putri Marino, The Big 4 pernah ada di puncak daftar film yang paling banyak ditonton di Netflix seluruh dunia, mengalahkan Guillermo del Toro’s Pinocchio yang sebelumnya berada di puncak prtama.

Fokus film ini berada pada seorang polisi dan empat pembunuh bayaran yang bekerja sama dalam mengusut suatu kasus pembunuhan. Dina (Putri Marino) baru saja dilantik menjadi seorang polisi saat ayahnya meninggal karena dibunuh di rumahnya sendiri.

Saat ayahnya sudah tiada, Dina menemukan beberapa rahasia sang ayah, salah satunya adalah kenyataan bahwa ayahnya memiliki empat anak asuh yang dirawat sejak kecil. Mereka adalah sebuah tim dari pembunuh bayaran yang kini sudah pensiun.

Empat anak asuh tersebut terdiri dari Topan (Abimana Aryasatya) alias si pemimpin, Jenggo si sniper (Arie Kriting), Alpha si garang (Lutesha), dan Pelor si umpan (Kristo Immanuel). Dina pun berusaha menemui empat saudara tirinya tersebut bekerjasama dengan mereka untuk mencari tahu dalang dari pembunuhan ayahnya.

4. Cinta Pertama, Kedua & Ketiga

Film ini mengantarkan kita pada dua kisah cinta berbeda yang saling berkaitan. Alurnya berfokus pada kisah dua anak yang harus mengurusi orang tua tunggal mereka. Di sini, Putri Marino berperan sebagai Linda dan beradu akting dengan Angga Yunanda.

Menjadi anak bontot yang masih harus mengurus ayah tunggalnya yang bernama Dewa, Raja (Angga Yunanda) ingin hidup mandiri seperti kedua kakak perempuannya. Berbeda dengan Raja, Asia malah siap berbakti pada Ibunya, Linda, yang sudah berkorban banyak demi kehidupannya.

Ketika Dewa mengikuti kelas dansa yang dilatih oleh Linda (Putri Marino), keduanya pun merasakan perasaan yang tak biasa. Dalam posisi sama-sama single, Dewa dan Linda semakin dekat hingga akhirnya menyadari perasaan masing-masing.

Namun, kisah manis ini tak hanya dirasakan oleh Dewa dan Linda. Anak mereka, Raja dan Asia, yang ternyata teman satu kampus pun perlahan merasakan gentaran cinta. Dari sinilah konflik rumit antara dua kisah cinta yang bersinggungan ini dimulai.

5. Layangan Putus

Layangan Putus adalah salah satu drama seri terbaik Indonesia yang diproduksi oleh MD Entertainment. Diadaptasi dari kisah nyata Mommy ASF yang viral, drama ini berhasil membuat para wanita merasa geram, marah dan menangis melihat perselingkuhan salah satu pemeran utamanya.

Aris (Reza Rahadian) dikenal sebagai suami yang penyayang pada istrinya. Apalagi sekarang mereka sedang menanti kelahiran anak kedua mereka. Tidak heran jika Aris disebut sebagai suami sempurna oleh kawan-kawan Kinan (Putri Marino).

Suatu hari Kinan merasa ada yang aneh dari sang suami. Mulai dari wangi parfum seorang wanita melekat di baju Aris hingga satu persatu kebohongan suaminya yang mulai terbuka. Ternyata selama ini Aris telah berselingkuh dengan seorang wanita muda bernama Lydia (Anya Geraldine).

Kinan semakin meradang, ketika ia kehilangan anak dalam kandungannya tapi Aris lebih memilih Lydia dibandingkan dirinya. Kinan yang sudah habis kesabaran memutuskan untuk bercerai dari Aris. Tapi Aris dan Lydia terus menerus playing victims. Apalagi kemelut ini akhirnya diketahui oleh anak perempuan mereka yang masih duduk dibangku taman kanak-kanan.

6. One Night Stand

Nama Adriyanto Dewo sudah tidak asing lagi di dunia perfilman. Ia merupakan seorang sutradara sekaligus penulis naskah dari beberapa film yang ia buat; salah satunya film berjudul One Night Stand. Bekerja sama dengan dua aktor dan aktris Indonesia berbakat, Jourdy Pranata dan Putri Marino, film bergenre romantis ini cukup oke untuk disaksikan.

Film ini menceritakan tentang dua orang muda mudi bernama Baskara (Jourdy Pranata) dan Lea (Putri Marino). Baskara diceritakan memiliki sifat yang disukai banyak orang, begitu juga dengan Lea yang selalu bersemangat. Satu waktu, Baskara harus menghadiri dua acara sekaligus dalam satu hari, pernikahan dan pemakaman.

Setelah selesai dari acara pernikahan dan mengunjungi acara pemakaman, ia bertemu dengan Lea. Pertemuan mereka berlangsung hangat karena keduanya mampu membangun suasana dan obrolan, hingga berujung pada cinta satu malam yang mengesankan. Namun, apakah hubungan mereka akan berlanjut?

7. Losmen Bu Broto

Film garapan Ifa Isfansyah dan Eddie Cahyono diadaptasi dari serial TVRI yang populer di tahun 80-an. Putri Marino beradu akting dengan Mathias Muchus dan Maudy Koesnaedi hingga dengan Darius Sinathrya. Di sini, Putri ia berperan sebagai anak pertama dari Bapak dan Ibu Broto yang akrab dipanggil Mba Pur.

Meski terlihat baik-baik saja, ternyata Mba Pur menyimpan luka dan rasa bersalah karena sang calon suami tewas dalam kecelakaan. Padahal Mba Pur dan Anton adalah pasangan yang klop, apalagi keduanya memiliki ketertarikan dibidang kuliner.

Narasi Losmen Bu Broto menyoroti kelanjutan kisah Pak Broto dan Bu Broto dalam mengelola losmen keluarga. Sudah lama sekali Losmen Bu Broto hadir melayani para tamunya. Salah satu losmen di kawasan Yogyakarta ini terkenal karena mampu memberikan rasa kekeluargaan selama menginap di sana.

Tak sendiri, Bapak dan Ibu Broto juga dibantu oleh ketiga anak mereka yakni Mbak Pur, Jeng Sri, dan Mas Tarjo. Namun, keadaan keluarga yang tampak baik-baik saja di permukaan ternyata menyimpan banyak masalah.

8. Terima Kasih Cinta

Djono W. Oesman merupakan penulis novel 728 Hari yang kisahnya diangkat ke dalam film berjudul Terima Kasih Cinta oleh sutradara Tema Patrosza. Film drama keluarga ini mengangkat kisah tentang seorang gadis muda yang berjuang untuk melawan penyakit lupus yang di deritanya.

Gadis remaja itu bernama Eva (Putri Marino). Ia merupakan siswi SMA yang periang. Saat masuk masa orientasi, Eva mengeluh tidak enak badan dan dibawa ke ruangan khusus untuk siswa-siswi yang sakit. Di ruangan, ia berkenalan dengan seorang pria bernama Ryan (Achmad Megantara). Ryan dan Eva pun jadi dekat bahkan sampai berhari-hari setelah masa orientasi selesai.

Satu waktu, Eva kembali harus masuk ruang kesehatan sekolah dan kali ini parah. Begitu dibawa ke rumah sakit oleh Ayah dan Ibu Eva, mereka mengetahui bahwa putrinya terserang penyakit Lupus. Bagaimanakah Eva akan menjalani hidup setelah terdiagnosis penyakit itu?

9. Menunggu Pagi

Rumah produksi IFI Sinema bersama sutradara Teddy Soeriaatmadja kembali berkolaborasi untuk membuat sebuah film berjudul Menunggu Pagi. Film yang rilis di tahun 2018 ini menceritakan tentang kehidupan para muda mudi Jakarta yang menikmati masa muda mereka.

Seorang pemuda bernama Bayu sangat menyukai musik klasik. Satu waktu, ia diajak oleh tiga teman dekatnya yakni Rico, Kevin dan Adi untuk ikut ke sebuah festival musik. Pertunjukan musik itu mengusung jenis musik EDM atau Electronic Music yang kurang disukai oleh Bayu. Ia pun menolak ajakan teman-temannya.

Namun, karena paksaan Sarah, Bayu pun akhirnya ikut ke dalam acara tersebut. Bayu terhenyak melihat gemerlapnya suasana pesta dengan musik kencang untuk pertama kalinya. Bersama Sarah, Bayu lantas menghabiskan sepanjang malam dengan menikmati sisi kota Jakarta yang selama ini tidak pernah ia sentuh.

Perbincangan dengan Sarah juga membuat Bayu sadar bahwa keduanya tengah mencoba untuk melupakan mantan kekasih mereka masing-masing. Bayu sendiri masih berusaha untuk melupakan mantan kekasihnya Nina (Putri Marion) hingga saat ini.

10. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta

Film ini mengisahkan tentang Sultan Agung Hanyakrakusuma, raja ketiga Kerajaan Mataram yang memerintah sepanjang tahun 1613 hingga tahun 1646. Raden Mas Rangsang yang saat itu masih remaja tiba-tiba harus menggantikan posisi sang Ayah, Panembahan Hanyokrowati yang meninggal dunia.

Raden Mas Rangsang pun diberi gelar Sultan Agung Hanyakrakusuma dan mendapat tugas untuk menyatukan para adipati di tanah Jawa yang tercerai-berai akibat politik VOC yang dipimpin Jan Pieterszoon Coen. Ia pun mengorbankan seluruh hidupnya demi kelangsungan hidup banyak orang yang berada di bawah ketidakadilan VOC.

Walau tampil singkat, Putri Marino berhasil membuat para penonton terkesan dalam film ini. Ia didapuk sebagai salah satu karakter pendukung oleh Hanung Bramantyo dan x.Jo. Ia berperan sebagai Lembayung versi muda, gadis ini adalah reman Raden Mas Agung saat menimba ilmu di Padepokan.

Lembayung diceritakan sebagai sosok wanita yang tangguh, namun memiliki emosi yang meluap-luap. Ternyata hubungan antara Lembayung dan Raden Mas Rangsang menjurus pada cinta, tetapi mereka tidak bisa bersatu.

cross