logo web

Sinopsis & Review Film Saw 1, Permainan yang Mematikan

Ditulis oleh Yanyan Andryan
Saw 1
3.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Saw merupakan film horor thriller yang digarap oleh James Wan sebagai debut penyutradaraannya. Wan juga menulis filmnya ini bersama dengan Leigh Whannell berdasarkan cerita film pendek yang pernah mereka buat pada tahun 2003.

Film ini menyoroti pembunuh berantai yang dikenal dengan nama Jigsaw Killer. Ia selalu memasukkan para korbannya ke sebuah tempat tertutup, dan menguji mereka dengan permainan maut.

Dalam permainan itu, mereka harus memecahkan teka-teki dengan jebakan mematikan. Mereka juga mesti menyakiti diri sendiri, dan terkadang membunuh satu sama lain agar bisa bertahan hidup.

Saw 1 adalah salah satu film horor yang sangat menguntungkan karena mampu meraih lebih dari 100 juta dollar secara global dibandingkan dengan anggarannya yang hanya 1,2 juta dollar.

Film ini juga berhasil mendapatkan beragam penghargaan seperti Choice Movie: Thriller di Teen Choice Awards, dan Pegasus Audience Award di Brussels International Fantastic Film Festival.

Baca juga: 16 Film Tentang Penculikan yang Paling Menegangkan

Sinopsis

Sinopsis
  • Tahun rilis: 2004
  • Genre: Horror, mystery, thriller
  • Rumah produksi: Twisted Pictures
  • Sutradara: James Wan
  • Pemeran utama: Tobin Bell, Leigh Whannell, Cary Elwes, Michael Emerson, Danny Glover

Adam Stanheight, seorang fotografer lepas, bangun dari tidurnya, dan menemukan dirinya berada di bak mandi kotor di sebuah ruangan misterius. Adam tidak bisa pergi menyelamatkan diri karena pergelangan kakinya dirantai ke pipa.

Di ruangan yang sama, seorang dokter ahli kanker, Lawrence Gordon, mengalami hal yang serupa dengan kakinya dirantai membuat gerakannya sangat terbatas.

Dalam ruangan itu, ada satu mayat berlumuran darah yang merupakan korban bunuh diri. Mayat itu juga memegang sebuah senjata, dan perekam kaset. Adam, dan Gordon lalu saling bertanya kenapa mereka bisa sampai diikat, dan berada di ruangan ini.

Akan tetapi, keduanya belum bisa mengingat kejadian penculikan yang menimpa mereka. Adam, dan Gordon pun menjadi frustasi karena tidak bisa keluar dari tempat tersebut.

Keduanya lalu menemukan kaset di saku mereka. Dengan susah payah, Adam pun berhasil mengambil alat perekam yang ada di mayat itu. Saat kaset diputar, suara dari rekaman milik Adam memintanya untuk bertahan hidup dengan segala cara.

Sementara itu, rekaman dari Gordon menginstruksikan bahwa ia harus membunuh Adam dengan batas waktu sampai jam enam. Jika ia tidak bisa melakukannya, maka istrinya, Alison, dan putrinya, Diana, akan dibunuh.

Selanjutnya, Adam menemukan tas berisi dua gergaji, dan mereka pun mencoba untuk memotong rantai masing-masing. Namun, usaha keduanya sisa-sia karena gergaji tersebut tidak bisa digunakan. Gordon lalu menyadari jika gergaji yang ditemukan dimaksudkan untuk memotong kaki mereka.

Ia juga mulai meyakini jika pelaku penculikan mereka adalah seorang pembunuh berantai yang dikenal dengan nama Jigsaw Killer.

Gordon mengetahui hal itu karena dirinya pernah dijadikan tersangka oleh kepolisian, yang menganggapnya adalah sang pembunuh berantai tersebut.

Beberapa bulan sebelumnya, dalam kilas balik, Gordon tengah merawat seorang pasien kanker otak yang bernama John Kramer. Dua orang polisi detektif, David Tapp, dan Steven Sing, lalu menemuinya untuk membicarakan kasus pembunuhan yang melibatkan Jigsaw Killer.

Mereka kemudian mengatakan bahwa penlight milik Gordon ditemukan di salah satu tempat permainan maut Jigsaw. Kedua detektif itu lalu membawa Gordon ke kepolisian, dan menjadikannya sebagai tersangka.

Setelah diinterogasi, Gordon dibebaskan, dan ia juga masih tidak mengetahui kenapa penlight miliknya bisa berada di tempat Jigsaw.

Sebelum ia pergi dari kepolisian, Gordon melihat kesaksian dari Amanda Young, seorang pecandu narkoba yang bisa selamat dari permainan Jigsaw.

Dengan menggunakan barang bukti dari Amanda, Tapp dan Sing berhasil menemukan gudang yang ditempati oleh Jigsaw.

Di sana, mereka menyelamatkan seorang pria dari jebakan yang akan membunuhnya. Tapp dan Sing lalu bersembunyi setelah mendengar pintu lift terbuka. Jigsaw pun muncul, dan berhasil ditangkap oleh Tapp.

Namun, ia melukai leher Tapp, dan melarikan diri. Saat Sing mencoba mengejarnya, ia tewas tertembak oleh jebakan yang dipasang oleh sang pembunuh berantai tersebut.

Pada saat sekarang, Tapp menjadi terobsesi dengan kasus Jigsaw, dan ia meyakini bahwa Gordon adalah pelakunya. Di tempat permainan, waktu semakin menipis, dan membuat keduanya semakin frustasi.

Selepas melewati momen-momen yang mengerikan, Gordon akhirnya memotong kakinya menggunakan gergaji, dan ia pun berupaya untuk membunuh Adam.

Menyajikan Semua Aspek yang Mengerikan

Menyajikan Semua Aspek yang Mengerikan

Saw adalah sebuah film horor thriller yang tampil impresif lewat suguhan gore yang mengerikan. Dari menit awal saja, film ini tidak pernah bertele-tele, dan langsung menyuguhkan suatu cerita yang menarik perhatian.

Kita pun kemudian bisa melihat Gordon (Cary Elwes), dan Adam (Leigh Whannell) tengah berada dalam situasi yang berbahaya.

Selain berjalan mencekam, alur ceritanya juga cukup cerdik karena pengungkapan latar belakang setiap karakter, dan Jigsaw sendiri diungkap dengan sangat hati-hati.

Kita kemudian bisa menebak-nebak alasan mereka kenapa bisa dipertemukan, dan dirantai. Lalu, identitas Jigsaw Killer terus disembunyikan hingga akhirnya dimunculkan lewat cara yang tidak pernah terbayangkan.

Situasi film ini juga selalu meresahkan, dan intensitasnya terus terasa mendebarkan tanpa henti. Saw tidak pernah membuat kita untuk tenang karena selalu ada kejutan yang bisa menyerang kita kapanpun.

Maka dari itu, sepanjang 90 menit film ini berjalan, atmosfer menegangkannya sangat kuat terasa. Kita tidak pernah bisa beranjak dari kursi, dan terus diajak untuk menikmati setiap momennya.

Sementara itu, Saw mampu menciptakan latar tempat yang bisa menciptakan rasa kepanikan yang tinggi. Adam, dan Gordon pun berhasil memberikan perasaan tersebut ketika mereka disekap di sebuah ruangan yang misterius.

Di tengah-tengah mereka, terbaring seonggok mayat dengan kondisi kepala yang bocor terkena tembakan senjata api.

Para Korban Berakhir Kematian

Para Korban Berakhir Kematian

Interaksi antara karakter Adam, dan Gordon selalu berjalan menarik perhatian. Sepanjang film, keduanya terus berada dalam situasi suram yang dapat mengancam nyawa mereka.

Dalam kilas balik, kita lalu mengetahui jika Adam adalah seorang fotografer yang disewa untuk membuntuti perselingkuhan Gordon dengan rekan kerjanya.

Pada momen tersebut, Gordon mengurungkan niatnya untuk berselingkuh, namun ulahnya itu terlanjur dipotret oleh Adam.

Singkatnya, mereka diculik oleh Jigsaw yang membawanya ke ruangan permainan yang penuh jebakan. Jigsaw sendiri ternyata adalah sosok pria bernama John Kramer (Tobin Bell), seorang pasien yang pernah dirawat oleh Gordon.

Jigsaw mengenal keduanya lebih baik daripada siapa pun. Ia juga membuntuti pekerjaan Adam yang selalu menguntit kemanapun Gordon pergi.

Jigsaw menggunakan kelemahan keduanya untuk melawan mereka sehingga Adam dan Gordon dapat menyiksa diri mereka sendiri.

Jigsaw pun diperlihatkan sebagai sebuah karakter yang benar-benar berhati dingin, cerdik, dan punya beragam jebakan untuk membunuh para korban hingga siapa saja yang mengganggu rencananya.

Sedangkan untuk para korbannya, Adam dan Gordon menjadi karakter yang malang, dan hidup mereka diakhiri dengan cara menyedihkan. Terlepas dari mereka, Detektif David Tapp (Danny Glover) adalah salah satu korban Jigsaw yang paling tragis.

Meskipun ia selamat, Tapp kemudian terjebak dalam obsesinya untuk menemukan Jigsaw yang sesungguhnya. Karakter ini terlihat sangat rentan, dan pada akhirnya Tapp juga harus tewas secara mengenaskan.

Film Horor yang Tidak Mengecewakan

Film Horor yang Tidak Mengecewakan

Saw berhasil menebarkan sebuah ketakutan dengan karakternya yang bernama Jigsaw alias John Kramer. Film ini juga mampu menyuguhkan tontonan horor modern yang benar-benar solid, dan menegangkan.

Selain itu, visual sinematografi yang disajikan pun berhasil menciptakan suasana kengerian yang benar-benar mencekam.

James Wan, dan Leigh Whannell harus diakui juga mengeksekusi film ini dengan sangat sukses. Whannell yang bermain sebagai Adam pun tidak mengecewakan dalam memainkan karakternya tersebut.

Dengan anggaran yang terbatas, Saw mampu tampil mumpuni, dan menjanjikan kualitas tontonan yang dapat memikat perhatian di setiap menitnya.

Meskipun ada sedikit editan yang terlihat kasar, namun hal itu tidak terlalu merusak keseluruhan filmnya. Saw edisi pertama ini rasanya tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sebagai salah satu film horor thriller terbaik yang pernah ada.

Film ini adalah sajian pembuka yang tepat untuk mengikuti perjalanan Jigsaw sebagai seorang pembunuh berantai berhati dingin. Selamat menonton!

Kategori:
Tag:
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram