Sinopsis & Review Usogui, Kisah Seorang Pemakan Kebohongan

Baku Madarame dikenal juga sebagai seorang penjudi misterius dengan julukan Usogui (The Lie Eater). Sementara itu, Klub Kakero merupakan sebuah sarang perjudian ilegal yang terkenal. Para penjudi bersaing untuk menjadi yang terbaik di dalam klub tersebut.

Madarame yang bisa melihat kebohongan orang lain, menantang berbagai permainan yang memiliki resiko tinggi di klub Kakero. Tantangan besar seperti apakah yang akan dihadapi oleh Madarame? Ikuti ulasannya berikut ini!

Sinopsis

Kakero merupakan sebuah organisasi gelap yang didirikan sejak zaman Azuchi Momoyama. Pimpinan pertama organisasi ini, Kageronosuke Kiruma, merupakan seorang wasit bagi para raja judi.

Dia mulai menghukum mereka yang tidak membayar utang. Lalu, dia mulai mengumpulkan pembayaran dari yang kalah tanpa pandang bulu.

Kemungkinan, militer dan finansialnya menjadi fondasi organisasi tersebut. Nobunaga yang mati pada insiden Honnoji, insiden Sakuradamon pada zaman Bakumatsu, hingga perampokan 300 juta yen pada masa Showa. Pada zaman dulu, semua itu merupakan tak lebih dari pengumpulan taruhan organisasi Kakero.

Kini, organisasi Kakero terus menjadi raja judi yang memastikan taruhan perjudian para anggotanya. Bahkan, kekuasaannya bisa memungkinkan mereka mengendalikan pemerintahan.

Sementara itu, Baku Madarame yang ingin mencapai puncak raja judi tersebut, mempertaruhkan segalanya, termasuk nyawanya sendiri. Semuanya dia lakukan demi bisa mengalahkan sang raja.

Baku Madarame menantang sang raja dengan mempertaruhkan nyawanya. Sayangnya, meski sudah percaya bisa mengalahkan sang raja, Madarame masih kalah strategi.

Meskipun harusnya Madarame mati karena telah kalah dalam perjudian, dia masih diselamatkan oleh raja. Namun, keanggotaannya dicabut dari Kakero dan dia terpaksa harus pergi dari Tokyo.

Ketika berada di daerah kecil, Madarame mengikuti sebuah perjudian kecil. Sama seperti biasanya, Baku Madarame menantang para pemain judi dan mengatakan kalau ia akan memakan pembohong. Dan dengan mudah, Baku Madarame membongkar trik sang pemimpin judi.

Saat sedang berjalan-jalan, dia kehausan tapi tak bisa membeli minuman favoritnya karena tak ada uang kecil. Saat itu, muncul seorang pemuda yang kebetulan mendapatkan jackpot di vending machine. Terkejut dengan ekspresi Baku, pemuda itu pun memberikan salah satu minuman bonusnya pada Baku Madarame.

Baku dan pemuda itu pun kemudian saling bertukar cerita. Pemuda bernama Kaji itu mengatakan kalau dia hanya beruntung ketika menghadapi vending machine. Sementara sisa hidupnya selalu diliputi kesialan, seperti ketika tiba-tiba ada preman yang menagih hutangnya.

Setelah Baku menolong Kaji, ia mengajak Kaji masuk ke salah satu tempat perjudian. Baku berjanji bisa melipat gandakan uangnya agar bisa membantu Kaji melunasi hutangnya.

Benar saja, dalam beberapa kali percobaan, Baku pun menang hadiah yang sangat besar. Meskipun sebenarnya, Baku telah mengajari trik pada Kaji sebelumnya.

Saat akan keluar dari tempat judi itu, Baku dan Kaji harus berurusan dengan Ranko yang merupakan pemilik tempat judi. Dia kemudian menantang Baku bermain judi untuk mendapatkan hadiah bonus jika menang. Tapi, lagi-lagi Baku berhasil mengalahkan Ranko dan berhasil lepas dari mereka.

Sementara itu, di tempat lain, Sadakuni Ikki sedang berjudi menantang Onodera Masahiro dengan Mekama Kiro sebagai wasitnya. Sadakuni dengan mudah berhasil mengalahkan Onodera yang pada akhirnya meninggal. Mekama lantas mengajukan diri menjadi wasit Sadakuni jika nanti dia bermain judi kembali.

Keesokan harinya, Baku bertemu dengan Sadakuni yang konon menjadi salah satu calon raja di tempat judi milik Ranko. Dia kemudian menantang Sadakuni, tapi tak dilayani, karena menurut Sadakuni itu hanya akan membuang waktunya saja.

Baku kemudian mengajak Ranko bertemu, dia meminta Ranko untuk memberikan keanggotaan Kakero padanya. Ranko pun memberikan info mengenai seorang lelaki tua yang mungkin bisa memberikan keanggotaan tersebut pada Baku. Secepat kilat, Baku pun menemukan lelaki yang dimaksud.

Baku dan Kaji kemudian bermain taruhan dengan Yakou Hikoichi sebagai wasitnya. Meski dicurangi dan hampir kehilangan nyawanya, Baku dan Kaji akhirnya berhasil mengalahkan laki-laki tua tersebut.

Namun, meskipun Baku berhasil mendapatkan keanggotaan Kakero, ia tidak bisa memilikinya. Dan Kaji lah yang berhak mendapatkan keanggotaan tersebut.

Setelahnya, Yakou Hikoichi menawarkan diri akan menjadi wasit perjudian Kaji. Meski sempat bingung dengan berbagai kejadian yang dialaminya, akhirnya Kaji kembali pada Baku dan mempercayainya.

Kaji dan Baku pun akhirnya kembali mengikuti perjudian, dengan Sadakuni sebagai lawannya. Akan tetapi, kali ini perjudian yang mereka ikuti akan semakin berbahaya, bahkan bisa mengancam nyawa mereka.

Kisah Laki-laki ‘Pemakan’ Kebohongan

Usogui secara harfiah diartikan sebagai pemakan kebohongan, dan Madarame adalah seorang laki-laki yang mendapatkan julukan tersebut. Hal itu mungkin terjadi karena setiap kali bermain judi, Madarame selalu berkata pada lawannya kalau dia akan memakan kebohongan lawannya itu.

Uniknya, setiap kali mengatakan hal tersebut, dia akan memakan semacam buah sambil tersenyum. Dan sosok Madarame yang dijuluki Usogui ini, sering kali terlihat sombong dengan keahliannya. Walaupun sebenarnya dia pernah kalah, tapi kembali bangkit bersama teman barunya, Kaji.

Sosok Usogui sudah terkenal di kalangan penjudi, karena dia selalu bisa mengungkapkan kelicikan lawannya. Bahkan, ketika Baku melawan Sadakuni, banyak orang-orang yang memberikan uang taruhan pada Baku agar bisa bermain. Saking terkenalnya, banyak juga yang jadi pendukung Madarame.

Permainan yang Bisa Mempertaruhkan Nyawa

Film ini menceritakan tentang sebuah organisasi perjudian bernama Kakero. Organisasi ini bukan sebuah organisasi biasa, karena bisa mengendalikan politik dan bisnis Jepang di dunia bawah. Banyak pejabat pemerintahan, penipu ulung, politikus, dan orang-orang yang memiliki kekuasaan tinggi bergabung dengan organisasi tersebut. 

Selain organisasi gelap dan keterlibatan para pejabat tinggi, film berdurasi 1 jam 59 menit ini memperlihatkan keserakahan dan kekejaman manusia.

Permainan yang dilakukan mungkin terlihat simpel, tapi seringkali taruhannya adalah nyawa. Sekilas, film ini mengingatkan saya pada anime dan film live-action Kakegurui, yang sama-sama mengangkat cerita tentang perjudian.

Film Adaptasi yang Cukup Menarik

Film ini diadaptasi dari seri manga yang cukup terkenal dengan judul sama. Visual dari film ini pun terlihat bagus, dengan kesan dark yang sesuai dengan ceritanya. Namun, berhubung saya tidak mengikuti seri manga-nya, jadi saya tidak bisa membandingkannya.

Menurut saya, para pemainnya pun bermain dengan cukup baik dan tidak memberikan kesan yang berlebihan. Untuk segi alur cerita, tidak terlalu lambat dan tidak terlalu cepat, sehingga terasa pas. Menariknya, semua kecurangan akan diceritakan, termasuk bagaimana Baku Madarame bisa mengungkapkan triknya.

Meskipun di akhir cerita terkesan menggantung, tapi film ini cukup menarik untuk di tonton. Secara keseluruhan, film ini cukup menarik untuk dinikmati. Bagi yang penasaran dengan ceritanya, kamu bisa menonton film ini di Netflix, ya.