logo web

Sinopsis & Review Vina: Sebelum 7 Hari, Kisah Korban Geng Motor

Ditulis oleh Gerryaldo
Vina: Sebelum 7 Hari
3.7
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Pada tahun 2016, Indonesia digegerkan dengan kasus seorang gadis berusia 16 tahun yang tewas akibat ‘kecelakaan tunggal’ mengerikan. Namun begitu dilakukan investigasi lebih lanjut, ternyata gadis itu tewas karena ulah geng motor yang meresahkan kota Cirebon, Jawa Barat. Nama gadis itu adalah Vina.

Kasus tersebut mendapat banyak perhatian publik, dari 11 orang pelaku setidaknya ada 8 orang yang sudah dijatuhi hukuman seumur hidup sementara 3 pelaku lainnya masih buron. Kisahnya lantas dibuat ke dalam sebuah film berjudul Vina: Sebelum 7 Hari oleh Anggy Umbara dan booming di pasaran.

Sinopsis

Vina Sebelum 7 Hari_Poster (Copy)

Vina (Nayla Denny Purnama) adalah seorang gadis SMA berusia 16 tahun yang memiliki paras cantik. Ia memiliki teman dekat bernama Linda (Gisellma Firmansyah); keduanya selalu terlihat bersama. Selain menjadi siswi SMA, Vina pun merupakan seorang model di kota Cirebon.

Satu waktu, gadis belia itu meminta Linda untuk jalan-jalan. Selain ingin bermain ke alun-alun kota, Vina juga menyempatkan diri ke salon milik Bibi Linda guna merapikan rambutnya yang kusut. Setelah petang, mereka berdua pun akhirnya pulang. Linda bersama kekasihnya, sementara Vina diantar oleh teman kekasih Linda.

Saat dalam perjalanan, Vina ternyata diikuti oleh sekelompok geng motor bernama Doom Riders yang dipimpin oleh lelaki kasar bernama Egi (Fahad Haydra). Tanpa basa-basi, Vina dan temannya dihajar habis-habisan. Mereka berdua dipukuli dan dihantam balok kayu. Dibenturkan ke aspal, bahkan Vina diperkosa sebelum akhirnya keduanya tewas.

Kabar kematian Vina akhirnya sampai di telinga keluarga. Vina diinformasikan mengalami kecelakaan tunggal bersama temannya. Mendengar hal tersebut, Nenek Vina (Lydia Kandou) histeris bukan main. Sementara Ibu Vina yang ada di Malaysia tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak bisa pulang ke Indonesia.

Hal itu membuat Nenek Vina yang menerima jenazah Vina dan memandikannya. Saat memandikan jenazah Vina, Nenek kaget bukan main melihat kondisi cucu perempuannya itu. Tubuhnya banyak luka dalam yang tak wajar, bahkan tangan dan kakinya remuk tak berbentuk.

Nenek segera melaporkannya pada Kakek sebelum cucu mereka dikubur, namun Kakek meminta supaya Nenek tidak bicara yang tidak-tidak. Nenek pun hanya bisa menelan semua kejanggalan itu seorang diri selagi menyambut para tamu yang datang ke kediamannya untuk melayat Vina.

Di saat banyak orang yang datang melayat, Linda malah tidak mau datang ke kediaman Vina. Linda merasa sangat bersalah atas kematian teman baiknya itu. Ia lebih memilih untuk diam di rumah. Ibu Linda sudah berusaha mencoba untuk membujuk anaknya, namun nihil. Linda jadi lebih banyak diam dan tidak keluar kamar.

Kematian Vina yang dirasa janggal itu ternyata dirasakan juga oleh seorang reporter lepas bernama Dani (Imran Ismail). Dani mencoba untuk melakukan investigasi seorang diri dan menemukan banyak petunjuk yang membuat asumsi Dani bahwa Vina meninggal bukan karena kecelakaan jadi semakin kuat.

Beberapa hari setelah Vina dimakamkan, kediaman Linda dibuat gempar. Linda dirasuki arwah Vina yang ingin bertemu dengan keluarganya. Nenek, Ayah Vina, dan Kakak perempuan Vina langsung mendatangi Linda yang sedang menjerit kesakitan di kamarnya. Begitu tahu keluarganya datang, Linda menangis.

Vina yang berada dalam tubuh Linda lantas menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Ia telah dibunuh dan diperkosa oleh Egi dan komplotannya. Semua orang yang mendengar kesaksian Vina mendesis. Mereka lantas sepakat untuk mencari Egi yang ternyata anak dari anggota kepolisian di Cirebon.

Motif Egi membunuh Vina adalah dendam karena cinta Egi ditolak. Egi memaksa Vina bertemu namun Vina malah meludahinya atas upaya pembelaan diri. Egi yang sakit hati diperlakukan seperti itu lantas merencanakan aksi keji bersama para komplotan geng motor anarkisnya itu.

Semua kesaksian Vina lantas direkam oleh Kakak perempuan Vina dan diberikan kepada Dani supaya dibuat viral di platform sosial media juga menjadi bahan Dani menemukan kebenarannya. Reporter lepas itu pun mulai mencocokkan semua temuannya dengan apa yang diceritakan oleh Vina.

Semuanya dirasa pas sehingga laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh kepolisian. Kepolisian pun akhirnya meminta ijin keluarga Vina untuk melakukan pembongkaran makam guna autopsi. Benar saja, hasil autopsi juga informasi lain mengenai pelaku yang disampaikan Vina cocok. 

Hal tersebut membuat polisi bergerak cepat untuk menangkap para pelaku. Semua pelaku akhirnya berhasil diringkus. Sedangkan Egi sendiri mendapat hukuman ‘spesial’. Dalam film, Egi dihajar habis-habisan oleh Vina. Roh Vina yang menyimpan dendam kesumat menghantui Egi tanpa ampun hingga pria itu tewas.

Setelah semua dirasa telah selesai, Linda kembali dirasuki oleh roh Vina yang meminta rambut sambungan dan kawat gigi (behel)-nya dilepas supaya ia bisa beristirahat dengan tenang. Pihak kepolisian yang melakukan autopsi pun segera menuruti permintaan Vina untuk yang terakhir kalinya.

Kontroversi

Vina Sebelum 7 Hari_Kontroversi (Copy)

Saya jujur kaget bukan main ketika mengetahui kisah sadis pembunuhan Vina diangkat ke layar lebar. Masalahnya, kisah ini sangat sensitif bagi banyak pihak. Namun produser film yakni Dheeraj Kalwani bersama Anggy Umbara selaku sutradara punya keberanian untuk mempublikasikannya. 

Benar saja, begitu film ini tayang, banyak orang yang menilai kalau film berdurasi 1 jam 40 menit ini mengeksploitasi kisah naas Vina. Saya penasaran bagaimana keluarga Vina mau dan menyetujui kisah tentang mendiang keluarga mereka dijadikan konsumsi publik. Apa mereka tidak sakit hati melihat tayangannya?

Lantas setelah saya menonton film ini sampai habis, saya berasumsi kalau keluarga Vina sudah merasa ‘buntu’ untuk mendapatkan keadilan. Sehingga-mungkin-mereka merasa dengan diangkatnya film ini maka kasus yang sudah lama terpendam bisa kembali diteruskan dan pelakunya kembali dicari sampai dapat.

Marah

Vina Sebelum 7 Hari_Marah (Copy)

Menonton film Vina dari awal cerita berarti kamu setuju untuk melihat bagaimana Vina habis disiksa oleh komplotan geng motor tak berotak itu. Vina dibuat remuk secara harfiah. Benar-benar dibuat remuk. Linu sekali melihat bagaimana gadis itu dibuat lumpuh tak berbentuk.

Menyaksikan adegan tersebut meski hanya penggambaran, membuat saya pribadi marah. Ikut sakit hati. Gadis semuda itu harus kehilangan masa mudanya karena tewas di tangan orang anarkis; juga menjadi pertanyaan besar, bagaimana bisa ada manusia bentukan Egi dan komplotan barbaric itu eksis di dunia?

Fahad Haydra

Vina Sebelum 7 Hari_Fahad Hydra (Copy)

Dalam film Vina, Fahad memerankan tokoh bernama Egi, dalang pembunuhan gadis berusia 16 tahun itu. Fahad bisa dibilang cukup berhasil untuk memerankan tokoh Egi dalam perawakannya saja. Wajah bengis dan arogannya cukup untuk membuat saya berkata kasar sepanjang film diputar.

Sementara untuk akting, Fahad tidak mendapatkan porsi banyak. Ia hanya mendapatkan beberapa dialog dan monolog saja, padahal dia pelaku yang harusnya punya peran besar atas kematian Vina. Hal ini membuat kualitas akting Fahad ya jadi cenderung biasa saja ketimbang tokoh utama lainnya. 

Kisah yang diangkat dari kasus pembunuhan paling geger sepanjang tahun 2016 ini sempat tenggelam, tapi thanks to Dee Company selaku rumah produksi film, kasus Vina akhirnya kembali panas dibicarakan oleh publik yang kini semakin pintar. Petunjuk baru pun mulai banyak ditemukan. 

Semoga apa yang disembunyikan selama ini bisa segera terkuak ya, dan keluarga dari mendiang Vina Dewi Arsita bisa mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan sejak lama. Tenang ya Vina, rest in peace and let us do the rest.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram