Bikin Merinding, Inilah 8 Film Terbaik yang Dibintangi Lutesha

Nama Lutesha mungkin masih jarang terdengar di telinga banyak orang. Padahal, aktris kelahiran tahun 1994 ini sudah cukup lama berkecimpung di industri entertainment.

Memulai karirnya dengan magang di perusahaan fashion, Lutesha mulai menapaki karir dalam industri seni peran di tahun 2017. Bahkan untuk mendapatkan peran di film pertamanya, ada banyak rintangan yang harus dilaluinya.

Berhasil diterima pasca mengikuti casting, Lutesha didapuk sebagai salah satu pemeran utama dalam film My Generation.

Sempat rehat selama dua tahun, tepatnya di tahun 2019, Lutesha langsung membintangi dua film sekaligus. Namun kepiawaian aktingnya baru mulai diakui pasca ia membintangi Penyalin Cahaya dan Keramat 2: Caruban Larang.

Sempat disebut ahlinya film horor, sebenarnya Lutesh hanya berusaha untuk memberikan kualitas akting terbaiknya. Selain deretan film horor populer, ternyata Lutesha sempat bermain dalam film bergenre drama hingga aksi. Berikut deretan film yang pernah dibintanginya.

1. Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang

Hadir sebagai salah satu pemeran utama, Lutesha kembali menunjukkan bakat akting dan dandanan uniknya. Berperan sebagai Honey, ia adalah wanita kelahiran Indonesia yang terpaksa hidup di London.

Menikah dengan pria asing, Honey justru ditipu dan harus bertahan hidup di sana. Ia mengerjakan berbagai hal demi bisa mengirimkan uang untuk keluarganya yang ada di Indonesia. 

Lutesha menjadi cast baru yang bergabung dalam Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang. Sekuel dari Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini tersebut masih disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko.

Bedanya, alur untuk film ini dikembangkan sendiri oleh Angga Dwimas Sasongko bersama Marcella FP. Meski tidak ada novelnya, alurnya tetap nyambung dan bikin penonton makin baper. 

2. Keramat 2: Caruban Larang

Keramat 2: Caruban Larang bisa dikatakan sebagai salah satu film terbaik yang pernah dibintangi Lutesha. Jadi film yang memberikannya banyak pengalaman penting, Lutesha mengaku kagum sekaligus frustasi dengan sang sutradara Monty Tiwa.

Berperan sebagai seorang indigo bernama Ute, aktris cantik ini mengaku sempat bingung saat harus berakting tanpa skenario yang jelas.

Ute adalah mantan rekan satu grup Keanu dan Ajil dalam sebuah YouTube channel mistis. Hadirnya Ute di Cirebon menjadi hal yang sangat penting untuk Arla, Jojo, Ajil, Umay dan Keanu.

Dengan penglihatan Ute, mereka bisa mencari tahu bagaimana menyelamatkan Maura. Bahkan mereka bisa terbebas dari alamnya para orang mati, semua itu berkat Ute.

Adapun Keramat 2: Caruban Larang mengisahkan perjalanan sekelompok anak muda ke Cirebon. Awalnya Arla, Jojo dan Maura berniat untuk melakukan penelitian tugas akhirnya.

Ia ditemani oleh Umay, Ajil, dan Keanu yang berniat membuat film dokumenter dan konten horor untuk Youtube-nya. Namun keadaan jadi tidak terkendali saat mereka mengganggu sosok hantu penari bernama Suryani.

3. Penyalin Cahaya

Penyalin Cahaya menjadi salah satu film terbaik Lutesha. Pasalnya, film garapan Wregas Bhanuteja ini berhasil berjaya di ajang Festival Film Indonesia 2021. Bahkan melakukan penayangan perdananya di Festival Film Internasional Busan 2021. Meski hanya didapuk sebagai pemeran pendukung, karakter Lutesha sebagai Farah Natia sangat penting, lho.

Sama seperti Suryani, ternyata Farah adalah korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh Rama Soemarno. Sikap Farah yang arogan dan misterius ini, ternyata diakibatkan rasa kecewanya karena tidak bisa melawan Rama.

Sempat menolak untuk membantu Suryani, akhirnya Farah bersedia untuk buka mulut mengenai apa yang terjadi padanya, serta ikut menuntuk kampus dan Sama.

Filmnya sendiri mengisahkan usaha seorang gadis bernama Suryani untuk mencari keadilan, pasca ia mengetahui dirinya adalah korban pelecehan seksual dari ketua klub teaternya.

Usahanya mengadukan hal ini pada pihak kampus malah membuatnya hidup dalam tekanan. Keluarga Rama Soemarno yang super kaya dan berpengaruh, berhasil mengintimidasi yayasan untuk mengeluarkannya dari Kampus.

4. The Big 4

The Big 4 adalah film original Netflix yang akan dibintangi oleh Lutesha. Tak main-main, aktris cantik ini akan beradu akting dengan Abimana Aryasatya, Putri Marino, Arie Kriting dan Kristo Immanuel.

Lutesha didapuk sebagai salah satu pemeran utama dalam film garapan Timo Tjahjanto ini. Lutesha akan berperan sebagai Alpha, yaitu mantan pembunuh bayaran yang setia pada tuannya.

Tak rela jika atasannya dibunuh dengan mengenaskan, Alpha bergabung dengan ketiga kawannya untuk mencari dalang sesungguhnya. Mereka bekerjasama dengan seorang polisi bernama Dina yang ternyata putri kandung dari bosnya.

Memiliki amunisi yang kuat, apakah kerjasama antara Dina, Alpha, Topan, Jenggo dan Pelor dapat memecahkan semua misteri ini?

5. Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2

Jadi karakter baru dalam film horor berjudul Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2, hadirnya Lutesha dalam film garapan Timo Tjahjanto ini berhasil membuat banyak orang terkejut.

Lutesha didapuk sebagai pemeran pendukung dianggap jadi show stealer dari Chelsea Islan dan Widika Sidmore. Ia berperan sebagai Kristi, perempuan yang skeptis soal hal mistis dan sangat logis.

Namun yang membuat banyak orang terkejut, justru Kristi-lah yang jadi sosok “penebar teror” yang terjadi di panti. Dimulai dengan kesurupan, perlahan-lahan Kristi berubah jadi sosok anak iblis yang terus mengincar Alfie, Nara, Gadis dan seluruh penghuni panti. Penampilannya yang sangat totalitas, berhasil bikin para penonton merasa merinding dan deg-degan.

6. My Generation

My Generation menjadi debut pertama Lutesha memasuki industri seni peran Indonesia. Tidak mudah bagi Lutesha untuk mendapatkan peran dalam film yang digarap oleh Upi Avianto.

Setelah mengikuti proses casting yang panjang, akhirnya Lutesha berhasil didapuk jadi pemeran utamanya. Aktris kelahiran tahun 1994 ini akan berperan sebagai Suki, si cewek dingin dan paling nyentrik.

Berbeda dengan kebanyakan perempuan pada umumnya, Suki justru jatuh cinta pada musik rock and roll. Gadis ini menjadikan musik tersebut sebagai motivasi dan salah satu caranya menjadi diri sendiri.

Pasalnya, meski Suki terlihat sebagai sosok yang kuat di hadapan kawan-kawannya. Ternyata gadis ini memiliki masalah soal krisi kepercayaan diri yang sudah berlangsung sejak lama.

7. Ambu

Beralih ke film keluarga, Lutesha kembali didapuk sebagai pemeran utama dalam film berjudul Ambu. Digarap oleh Farid Dermawan, cerita yang ditulis oleh Titien Wattimena tidak pernah gagal menyentuh hati para penontonnya.

Dalam film ini, Lutesha akan disandingkan dengan nama-nama besar seperti Widyawati, Laudya Cynthia Bella hingga si tampan Andri Mashadi.

Lutesha akan berperan sebagai Nona, ia bersama sang ibu Fatma memutuskan untuk pulang kampung dari Jakarta ke Baduy. Disanalah untuk pertama kalinya Nona bertemu dengan sang nenek yaitu Ambu.

Sayangnya kebahagiaan tidak berjalan lama, pasalnya ada banyak konflik yang hadir. Hal ini membuat Ambu, Fatma dan sang putri Nona merasa kesulitan untuk bisa hidup bersama-sama.   

8. Bebas

Film lainnya dari Lutesha yang tidak boleh kamu lewatkan adalah Bebas. Film garapan Mira Lesmana ini memang sangat berbeda, apalagi dengan nuansa warna yang lebih ceria.

Pokoknya saat menonton film ini, vibes yang ditampilkan Lutesha terasa penuh semangat dan ceria. Meski didapuk sebagai pemeran pendukung, Lutesha akan memerankan karakter Suci versi remaja.

Saar remaja, Suci dikenal sebagai primadona sekolah karena wajahnya yang cantik. Berbeda dengan gadis lainnya, Suci memang terkesan jutek dan tidak pernah bisa menyembunyikan perasaannya.

Ternyata sikap yang kurang bersahabat ini dikarena Suci membenci ibu tirinya. Tak hanya itu, Suci sempat frustasi karena berpikir karir modelingnya akan berakhir karena sebuah kecelakaan kecil.

Ogah memerankan karakter simpel, sepertinya Lutesha memiliki jiwa seniman yang hobi mengeksplorasi karakter. Dari beberapa film yang sudah dibintanginya, Lutesha selalu bisa memberikan karakter yang kuat dan khas. Padahal aktris cantik ini belum lama berkarir, tapi kualitas yang ditampilkannya memang tidak kalah dari selebriti papan atas.