10 Film Jepang Terbaru Tentang Psikopat yang Mengerikan

Arata Natsume bekerja di pusat konsultasi anak ketika ia mendapat permintaan dari seorang anak laki-laki yang ayahnya dibunuh. Anak laki-laki itu ingin Arata bertemu dengan pembunuh sang ayah, Shinju Shinagawa. Kebetulan sang anak menulis surat kepada Shinju dengan mengatasnamakan Arata, dan sekarang Masaru ingin bertemu dengan “Arata” asli.

Saat bertemu di penjara, Arata kaget karena Shinju ternyata seorang wanita muda yang lembut. Arata pun secara tidak sengaja mengungkapkan identitas aslinya dan dalam kepanikan ia malah mengajak Shinju untuk menikahinya. Berkat negosiasi cerdas dari Shinju, Arata akhirnya terpaksa menikahi si pelaku pembunuhan secara resmi.

Arata agak terharu saat Shinju menangis bahagia menerima surat nikah mereka. Namun, Arata juga menyadari bahwa Shinju sebenarnya memanipulasi orang-orang di sekitarnya, termasuk dirinya sendiri dan anak lelaki yang disuratinya. Lantas, apa yang direncanakan Arata untuk menguak kebenaran kasus istrinya yang psikopat tersebut?

Dari kisahnya, bisa ditebak kalau film ini akan menyajikan teka-teki psikologis yang rumit. Film ini Arata Natsume Getting Married sebenarnya diadaptasi dari seri komik bestseller berjudul sama yang dibuat oleh Nogizaka Taro.

Ide cemerlang Meisuke Kurai yang dituangkannya dalam novel Lumberjack The Monster mengantarkan sang penulis memenangkan hadiah utama “This Mystery is Amazing!” Grand Prize pada tahun 2019. Novelnya pun membuat sutradara populer Miike Takashi tertarik untuk mengadaptasinya menjadi sebuah film.

Mengusung genre thriller psikologis, kisah film ini berpusat pada seorang pengacara, Akira Ninomiya, yang menjadi target pembunuhan seorang serial killer. Ada yang unik dari sang pembunuh ini, di mana ia selalu menggunakan topeng tokoh “Lumberjack the Moster” dari sebuah komik saat beraksi dan mengincar otak korbannya menggunakan kapak.

Tak ada yang tahu mengapa sang pelaku membidik Akira sebagai target berikutnya. Yang pasti, ia tampaknya tidak sadar kalau Akira sebenarnya punya kepribadian yang lebih mengerikan dibandingkan sang pembunuh sendiri.

Dengan kepribadiannya yang sama-sama psikopat, Akira pun mencoba menyelidiki motif juga menguak identitas sang serial killer karena lama-lama kasus ini melibatkan orang-orang di sekitar Akira, termasuk Emi, tunangannya.

Hati-hati dalam menggunakan platform pencarian jodoh online, karena bisa jadi kamu terjebak dalam skenario yang sama dengan tokoh utama dalam film yang dibintangi Tao Tsuchiya ini! Tao memerankan karakter Rinka, seorang wedding planner yang dipaksa sahabatnya untuk mencoba aplikasi kencan karena tidak terlalu beruntung dalam kehidupan percintaan.

Awalnya Rinka ogah-ogahan, tapi karena paksaan Naomi, ia menurut juga. Rinka lantas mendaftarkan dirinya dalam aplikasi kencan Will Will dan tak lama mendapatkan kenalan yang cocok bernama Tomu. Ketika mengobrol beberapa kali keduanya pun tampak nyambung.

Anehnya, ketika bertemu langsung, Rinka terkejut karena wajah Tomu berbeda dengan fotonya di aplikasi. Ia juga merupakan pria yang pemurung. Setelah itu, Tomu pun mulai melakukan hal-hal aneh seperti mengirim Rinka pesan spam bahkan menguntitnya.

Di saat bersamaan, beberapa pasangan yang bertemu melalui aplikasi Will Will dibunuh secara berurutan dengan cara yang mengerikan. Semuanya juga adalah klien Rinka yang baru saja menikah. Karena ketakutan dan dicurigai atas kematian tersebut, Rinka meminta bantuan temannya yang seorang programmer, Kageyama, untuk menyelidiki keanehan ini.

Do Unto Others mengangkat premi tentang kasus pembunuhan yang para lansia yang tidak berdaya—sebuah topik yang jarang dibahas di industri perfilman. Meskipun ceritanya cukup mengerikan, film ini memiliki akhir yang sangat menyentuh.

Cerita dimulai ketika dua mayat ditemukan di sebuah rumah. Korban-korbannya adalah seorang warga lanjut usia dan pengasuhnya. Munenori Shiba (Kenichi Matsuyama), yang bekerja di perusahaan yang sama dengan salah satu korban, menjadi tersangka utama.

Jaksa Hidemi Otomo (Masami Nagasawa) mencurigai Munenori karena rekaman CCTV menunjukkan ia berada di dekat lokasi kejadian setelah kedua korban meninggal. Padahal, Munenori dikenal sebagai pengasuh yang baik dan setia.

Namun, Hidemi mulai curiga dengan perusahaan tempat Munenori bekerja, Yaga Care Centre. Ternyata, banyak kasus kematian aneh yang terjadi pada orang tua yang dirawat oleh perusahaan tersebut. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah Munenori benar-benar terlibat dalam kasus ini?

Seorang mahasiswa bernama Masaya Kakei menerima surat dari Yamato Haimura, seorang pembunuh berantai yang dihukum mati atas 24 kasus pembunuhan. Yamato menjalankan sebuah toko roti saat melakukan pembunuhan tersebut, dan Masaya, yang waktu itu masih SMA, adalah salah satu pelanggannya.

Dalam surat tersebut, Yamato bersikeras mengaku bahwa ia tidak bersalah untuk pembunuhan yang ke-9. Ia meminta Masaya untuk memecahkan misteri keanehan dan mencari pembunuh sebenarnya dari kasus tersebut. Walau awalnya ragu, Masaya pun mencoba menyelidikinya.

Terlepas dari kisahnya yang menarik, salah satu unsur menonjol dari Lesson in Murder adalah performa Sadao Abe sebagai sang pembunuh berantai yang mengerikan. Kita akan dibuat bergidik melihat perannya sebagai Yamato Haimura yang tampak seperti warga biasa pada umumnya, namun memiliki kepribadian psikopat.

Missing menyajikan awal cerita layaknya kisah thriller mystery pada umumnya. Namun, perlahan film ini membuat penonton menjelajahi dalamnya emosi manusia dengan twist yang tak terduga. Kisahnya berfokus pada upaya seorang anak perempuan yang mencari ayahnya yang hilang secara misterius.

Kehidupan Satoshi Harada sangat terpuruk setelah kematian istrinya. Ia depresi dan terlilit banyak hutang. Putrinya yang masih SMA, Kaede, merasa sangat khawatir melihat kondisinya ini.

Suatu hari, Satoshi memberi tahu Kaede bahwa ia akan mencari pelaku pembunuhan berantai yang sedang menghebohkan daerah mereka. Alasannya, ada hadiah besar bagi siapa pun yang menemukan pelaku, dan Satoshi berharap bisa melunasi hutangnya dengan uang hadiah tersebut.

Awalnya, Kaede menganggap ayahnya hanya bercanda. Tapi suatu pagi, Satoshi benar-benar menghilang! Kaede jadi cemas karena tidak ada kabar dari ayahnya selama berhari-hari. Ia pun memutuskan untuk mencarinya, dan secara tak sengaja bertemu dengan pembunuh berantai tersebut.

Kabar baik bagi kamu penggemar drama Your Turn to Kill yang tayang tahun 2019, karena film ini melanjutkan cerita seru pasangan pengantin baru yang terjebak dalam permainan berbahaya dengan tetangga mereka dalam drama tersebut.

Versi filmnya sendiri mengangkat skenario alternatif di mana pasangan ini pindah dengan damai ke apartemen baru mereka. Permainan mematikan dengan para tetangga pun tak pernah dilakukan. Namun, mereka mengajak para tetangga untuk hadir di pesta pernikahan yang mereka rayakan di sebuah kapal pesiar.

Dua tahun setelah pindah ke apartemen, Nana dan Shota mengadakan pesta pernikahan di kapal pesiar bersama para tetangga. Namun, suasana pesta yang menyenangkan tiba-tiba berubah mencekam ketika serangkaian pembunuhan terjadi di kapal dan mereka tidak bisa melarikan diri.

Nana, Shota dan para tetangga pun harus mencari pelaku pembunuhan sambil menghindari teror dari sang pelaku yang mengincar target selanjutnya.

Apa jadinya kalau seorang pembuat komik menggunakan seorang psikopat nyata sebagai karakter utamanya? Itu yang terjadi di film berdurasi 2 jam 5 menit ini. Kisahnya berfokus pada Keigo Yamashiro (Masaki Suda), seorang author yang ingin membuat sebuah manga fenomenal.

Suatu hari, Yamashiro diminta bosnya untuk menggambar sebuah keluarga yang tinggal di satu rumah. Saat ia sampai di sana, ia terkejut menemukan semua anggota keluarga tersebut tewas. Yamashiro juga melihat seorang pria misterius di tempat kejadian, yang kemudian melarikan diri.

Polisi kemudian menanyai Yamashiro sebagai saksi. Namun, ia berbohong dan mengatakan tidak melihat pelaku. Ia malah memutuskan untuk menjadikan pelaku sebagai penjahat utama dalam manga-nya yang berjudul 34.

Setelah dirilis, manga 34 pun sangat populer. Namun, kasus pembunuhan yang mirip dengan cerita manga itu mulai terjadi di dunia nyata. Sekarang, Yamashiro juga berada dalam bahaya karena sang pelaku mulai mengejarnya.

Masa kecil yang sulit karena perlakuan kedua orang tuanya yang kasar membuat Mai berniat mengakhiri hidup. Ketika mendengar berita heboh tentang seorang pembunuh yang menggunakan topeng tokoh anime dan meneror orang-orang, Mai jadi ingin menjadi korban selanjutnya dari sang serial killer.

Keduanya pun bertemu, tapi anehnya sang pembunuh hanya menatap Mai dan pergi. Hal ini pun membuat Mai penasaran dan mulai berpikir bahwa sang pembunuh mungkin adalah pria yang pernah menyelamatkannya dari amukan orang tuanya dulu.

Di sisi lain, sang psikopat pun merasa tertarik pada Mai. Namun, tentu saja ketertarikan yang misterius ini sangat berisiko baik bagi sang psikopat maupun bagi Mai. Akan seperti apa kisah cinta keduanya berakhir?

The Forest of Love bukanlah sekadar film fiksi biasa. Film karya Sion Sono ini terinspirasi dari kisah nyata yang mengerikan dari pembunuh kejam Futoshi Matsunaga pada pertengahan tahun 1990an hingga awal tahun 2000an di Kyushu, Jepang.

Menampilkan gambaran kelam tentang manipulasi dan obsesi, film ini membawa kita ke dunia sekelompok anak muda yang terjerat dalam pengaruh Joe Murata, seorang serial killer sekaligus penipu ulung.

Murata tak cuma ahli menguras harta, tapi juga manipulator emosi orang lain. Salah satu korbannya adalah sekelompok anak muda yang berkeinginan untuk membuat sebuah film yang bagus. Terpesona oleh aura misterius Murata, mereka pun memutuskan membuat film tentang kehidupannya.

Namun, keputusan ini menjadi awal petaka. Murata yang haus kekuasaan perlahan-lahan mengambil alih kendali produksi film. Dari sutradara bayangan, ia berubah menjadi manipulator ulung, memaksa anak-anak muda ini melakukan tindakan-tindakan tercela demi "kesempurnaan" filmnya.