Inilah 4 Pemeran Utama dalam Film Blunt Force Trauma
Blunt Force Trauma memang hanyalah film neo-western yang kurang memaksimalkan potensi yang dimiliki, baik itu dari segi cerita, nuansa, dan para pemerannya.
Sebenarnya, film yang syutingnya dilangsungkan di Kolombia ini memiliki deretan pemeran yang menjanjikan dan mereka tidak begitu buruk membawakan karakternya.
Hanya saja, film ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan distributor untuk penayangan di bioskop, sehingga langsung dirilis dalam format video, berupa DVD dan Blu-ray.
Terkesan minimalis, film ini juga hanya diperankan oleh beberapa aktor dan aktris saja. Siapa mereka? Langsung saja simak artikel berikut yang akan mengupas para karakter di film ini lebih dalam.
Baca juga: Sinopsis dan Review Film Aksi Blunt Force Trauma (2015)
1. John (Ryan Kwanten)

John adalah seorang petualang yang mencari uang dengan berduel menembak yang digelar secara ilegal dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Dia bukan hanya mengeruk dollar lewat duel ini, tapi dia memiliki tujuan utama, yaitu bertemu dan berduel dengan Zorringer, pencetus dan pencipta duel menembak ini.
John cukup lihai menembakkan pistol untuk menghadapi lawan-lawannya, padahal dia baru memulai menggunakannya beberapa bulan saja.
Awalnya, dia adalah seorang karyawan perusahaan yang bosan dengan hidupnya dan ingin mencari tantangan baru.
Membeli pistol dari seorang pemabuk, John mengubah dirinya menjadi seorang penembak dan mengikuti duel ilegal di Amerika Selatan.
John yang selalu terlihat murung sedikit cerah hatinya setelah bertemu dengan Colt, penembak lain yang memberinya tumpangan mobil. Tapi hubungan antara mereka tidak berjalan mudah.
Konflik dan tujuan pribadi masing-masing seolah membuat dinding pemisah antara hati mereka. Semua karena ambisi John yang sangat ingin berduel dengan Zorringer.
John sangat ambisius dan penuh determinasi untuk bertemu dengan Zorringer, salah satu caranya adalah mendekati Marla, tangan kanan Zorringer.
Pada akhirnya, John berhasil juga bertemu Zorringer berkat hasil kerja kerasnya selama ini. John juga berani menerima persyaratan Zorringer untuk berduel tanpa menggunakan rompi anti peluru.
Jika kalian ingin tahu hasil duel menembak ini, maka tunggu adegan di credit title yang menampilkan sosok pemenang meski hanya terlihat dari jarak jauh dan buram.
Ryan Kwanten tampil cukup bagus membawakan karakter ini, tapi karena pengembangan karakternya yang gagal, membuat dia tidak bisa masuk lebih dalam ke perannya.
2. Colt (Freida Pinto)

Colt terjun ke arena duel menembak dengan maksud membalaskan dendam atas kematian kakaknya. Dia adalah wanita tangguh yang tidak pernah takut saat berada di arena pertandingan.
Colt bisa membuat lawannya ciut hanya dengan melihat tatapan matanya yang seolah membara. Tapi di luar arena, dia adalah wanita yang mudah bergaul dengan siapa saja, termasuk dengan John.
Colt memiliki mobil yang sangat dibutuhkan John untuk menempuh petualangannya. Tapi semua tidak gratis. John harus membantunya mencari orang yang telah membunuh kakaknya di arena duel.
Obrolan penuh intensitas selama perjalanan membuat hati mereka mendekat yang membuka jalan cinta tumbuh diantara mereka. Setangguh-tangguhnya Colt menjalani duel demi duel, dia adalah juga wanita yang memiliki hati yang lembut.
Hal ini terlihat saat melihat John terluka karena terkena peluru saat duel, Colt meminta John untuk menghentikan ambisinya dan hidup bersamanya dalam damai. Dan ketika John menolak berhenti, Colt memilih untuk pergi.
Freida Pinto sebenarnya adalah aktris yang memiliki kualitas akting yang bagus, tapi sayangnya dia sering mendarat di film-film yang tidak bisa memaksimalkan potensinya.
Di film ini, dia mencoba tampil sebagai wanita tangguh di setengah awal film, tapi terlihat dipaksakan. Dan ketika masuk ke nuansa romantis nan melankolis, barulah kualitas aktingnya bisa berbicara.
3. Marla (Carolina Gomez)

Marla adalah tangan kanan Zorringer yang sering menghadiri duel menembak yang diselenggarakan secara ilegal. Kedatangannya ke arena selalu dipantau oleh John yang di setiap kesempatan menemuinya untuk meminta dipertemukan dengan Zorringer.
Tapi Marla tidak serta-merta membolehkan siapa saja untuk bertemu Zorringer, terutama John. Marla mengajukan syarat kepada John untuk memperbanyak jam terbang terlebih dahulu di beberapa arena yang ditunjuk olehnya.
Ketegasan dalam sikap adalah karakter utama yang terlihat sangat kuat pada dirinya. Dia tidak gentar ketika harus berhadapan dengan para penembak yang sangat berambisi untuk berhadapan dengan Zorringer, bahkan dia berani menghardik mereka.
Dan Marla adalah orang yang suka menepati janjinya. Ketika mendapat kabar bahwa John selamat dari duel terakhir sesuai permintaannya, Marla memperbolehkan John untuk bertemu dengan Zorringer.
Hanya saja, Marla menerapkan protokol yang sangat ketat bagi siapa saja yang ingin menemui Zorringer. John dan Colt harus menginap di sebuah motel dan menunggu hingga Marla datang menjemput.
Marla yang terlihat dingin dan memiliki tatapan mata yang tajam ini diperankan oleh runner-up Miss Universe tahun 1994 asal Kolombia, Carolina Gomez.
Bisa dibilang dia cukup baik membawakan karakter ini sehingga membuat Marla memiliki kesan yang kharismatik, menakutkan, namun sensual setiap kali dia hadir di dalam adegan.
4. Zorringer (Mickey Rourke)

Inilah karakter yang disebutkan namanya dari awal film dan ditunggu kemunculannya di sepanjang film. Tapi dirinya baru muncul di 10 menit menjelang akhir cerita.
Penyematan nama Mickey Rourke dengan segala kebintangannya di poster film ini diharapkan mampu menarik minat penonton untuk menyaksikan aksinya. Tapi kita sedikit tertipu dengan kehadirannya dalam porsi yang sangat minim.
Meski begitu, Mickey Rourke bisa menampilkan karakter Zorringer yang kharismatik. Sebagai pencetus duel menembak yang diselenggarakan dari lokasi satu ke lokasi lain secara ilegal di Amerika Selatan, penampilannya sangat pantas dengan segala ketenangan dalam berbicara dan bersikap.
Zorringer mungkin telah mengalahkan banyak lawannya dalam duel eksklusif di rumahnya, terbukti dengan panjangnya antrian untuk menemuinya.
Zorringer menugaskan Marla untuk menyusun jadwal duel dan lawannya dengan mengutusnya ke berbagai arena untuk melihat para penembak yang terbaik.
Khusus untuk berhadapan dengan John, Zorringer memberikan persyaratan berbeda. Kali ini dia berduel tanpa mengenakan rompi anti peluru. Dengan begitu, siapa yang kalah tentu akan menemui ajalnya.
Kesan flamboyan dalam dirinya tidak menjadi hilang saat menuju arena, meski hatinya sempat gundah, dia tidak memperlihatkan rasa takut sedikitpun di wajahnya.
Itulah 4 aktor dan aktris yang bermain di film Blunt Force Trauma. Dengan skala cerita yang kecil, tentu saja jumlah karakter yang mempengaruhi jalan cerita menjadi lebih sedikit.
Dan di luar 4 karakter ini, tidak ada sosok lain yang penting lagi. Mereka hanya tampil dalam satu adegan dan mudah untuk dilupakan.
Dengan begitu, fokus cerita berada di pundak John. Bagaimana hubungan pertemanan dan asmaranya denga Colt, pendekatan penuh determinasi kepada Marla di setiap kesempatan, dan niat yang ambisius untuk berhadapan dengan Zorringer adalah inti utama cerita.
Kita memang tidak bisa berharap banyak dari film ini, baik yang mencari adegan aksi maupun drama memikat tentang aktualisasi diri dalam mencapai tujuan hidup.
Tapi setidaknya, akting keempat pemeran ini tidak mengecewakan dan pemandangan indah pegunungan yang masih alami bisa menyegarkan pikiran kita. Selamat menyaksikan!
