Sinopsis & Review Blue Lock (2022), Sepak Bola yang Tidak Biasa
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
Blue Lock merupakan adaptasi dari seri manga dengan judul yang sama. Anime ini perdana ditayangkan pada Oktober 2022 dan memiliki 24 episode di season pertamanya. Anime ini masuk ke dalam anime musim gugur yang mengusung tema olahraga.
Blue Lock akan menceritakan tentang kisah sepak bola, dimana proyek Blue Lock diciptakan untuk menciptakan pemain sepak bola terbaik di dunia. Anime ini bisa kamu saksikan di situs resmi seperti Netflix dan iQIYI. Dan anime ini ditayangkan setiap hari minggu.
Baca juga: Cari Hiburan Bertema Sport? Ini 10 Anime Sport Terbaik
Sinopsis
Tahun Rilis | 2022 |
Genre | Sport |
Sutradara | Tetsuaki Watanabe |
Pemeran | Kazuki Ura Tasuku Kaito Souma Saitou Yūki Ono |
Review | Baca di sini |
Isagi Yoichi terpilih menjadi salah satu peserta proyek Blue Lock. Yoichi bergabung untuk menghilangkan keraguannya dan mengejar keinginannya demi menjadi striker terhebat di dunia. Yoichi harus bersaing dengan 299 orang pemain lainnya yang ikut bergabung dengan proyek Blue Lock.
Episode 1-2
Cerita dimulai dengan turnamen final yang diikuti oleh striker Isagi Yoichi dan timnya. Karena teringat dengan perkataan pelatihnya, Yoichi yang tengah menggiring bola pun mengoper bola tersebut pada rekan timnya. Sayangnya, bola tersebut gagal ditembakkan ke gawang, sehingga tim sepak bola Yoichi gagal masuk ke turnamen nasional.
Beberapa waktu kemudian, Yoichi mendapatkan undangan untuk datang ke Persatuan Sepak Bola Jepang. Di sana Yoichi mendapati dirinya menjadi salah satu dari 300 striker yang ditahan di fasilitas pelatihan sepak bola bernama Blue Lock.
Para peserta yang mengikuti proyek tersebut harus bertahan hidup untuk mengembangkan kemampuan mereka agar bisa menjadi striker terbaik.
Latihan pertama adalah permainan ‘sepak bola setan’. Para pemain yang mendapatkan bola hingga waktu permainan berakhir, terpaksa harus merelakan cita-citanya menjadi striker terbaik. Saat mendapatkan bola, Yoichi bertekad kuat untuk menyerang pemain terhebat dan pada menit terakhir menembakkan bola pada Kira.
Pemain dengan lima peringkat teratas mendapatkan kesempatan untuk bermain di piala U-20 yang akan diadakan enam bulan lagi. Tapi, mereka yang telah tereliminasi akan kehilangan kesempatan.
Yoichi dan rekannya yang lain ditanamkan untuk menjadi sosok yang egois. Dan mereka semua bertekad untuk bisa bertahan hidup demi cita-cita mereka.
Episode 3
Tim untuk bertanding sepak bola di Blue Lock telah dibentuk. Total terdapat lima tim yang akan bertanding di gedung lima Blue Rock (Blue Prison). Dari pertandingan itu, hanya akan ada dua tim teratas yang bisa menang.
Isagi dan teman-temannya berada di tim Z yang merupakan tim dengan peringkat terbawah. Mereka akan melawan tim X di pertandingan pertama. Tapi, dalam pertandingan tersebut ada sebuah peraturan khusus, yakni orang dengan pencetak gol terbanyak akan aman dan terbebas dari eliminasi.
Selain itu, pertandingan sepak bola di Blue Lock sangat berbeda, karena pertandingan ini merupakan ‘pertandingan dari nol’ yang membentuk sepak bola.
Episode 4
Setelah kekalahan pada pertandingan sebelumnya, tim Z mencoba membuat strategi baru. Tim Z memulainya dengan berbagi informasi tentang kelebihan masing-masing. Setelah semua kelebihan tercatat, barulah mereka menentukan strategi dan cara bermain dalam pertandingan berikutnya.
Namun, Isagi masih belum mengetahui keahlian dia yang sesungguhnya. Hingga akhirnya dia berbicara dengan Kunigami, barulah ia tersadar bahwa mungkin yang dikatakan Kunigami adalah benar.
Kini tim Z kembali bertanding sepak bola melawan tim Y. Sesuai dengan strategi yang telah tim Z buat, mereka mulai bermain. Namun, pertandingan tampak alot, hingga akhirnya gol pertama menembus gawang tim Z.
Episode 5
Pertandingan babak kedua telah berlanjut. Isagi terus menerus menghalangi Niko mengoper bola pada Okawa agar tim Y tidak bisa mencetak gol.
Tapi, Niko yang memiliki kemampuan sama dengan Isagi, mulai menyadari senjata yang timnya miliki. Tim Y pun berusaha mengeluarkan jurus pamungkas mereka pada menit terakhir pertandingan.
Saat tim Z hampir terkecoh dan tak ada harapan, Isagi muncul menyelamatkan tim mereka karena mencium “bau gol”. Berkat percaya pada intuisi yang dimilikinya, Isagi yang mampu membaca pertandingan, berhasil mencetak gol. Sehingga, Tim Z berhasil menjadi pemenang pada pertandingan tersebut.
Ketika berbincang dengan Chigiri, Isagi baru sadar akan kemampuan dirinya yang sesungguhnya, meski dia masih belum tahu bagaimana cara untuk mengontrol kemampuan itu.
Episode 6
Setelah pertandingan tim Y, Isagi naik peringkat dan menjadi center di Tim Z. lawan selanjutnya yang akan dilawan oleh Tim Z adalah Tim W yang dipimpin oleh si kembar Wanima bersaudara. Sebelum melakukan pertandingan Tim Z melakukan observasi cara bermain tim W untuk menentukan strategi.
Saat bertanding, Wanima bersaudara terus menerus berhasil menerobos pertahanan tim Z dengan mudah dan cepat. Bahkan Wanima bersaudara memprovokasi Chigiri yang ternyata pernah berada di satu tim. Walhasil, Chigiri tampak tak bisa melawan mereka karena teringat masa lalunya.
Sementara itu, Kuon menjadi penyelamat Tim Z pada babak pertama. Kuon berhasil mencetak gol tiga kali berturut-turut dan membuat Tim Z senang. Tapi pada babak kedua, Isagi merasa ada hal yang aneh dan Tim Z perlahan mulai tersusul oleh Tim W.
Episode 7
Setelah pengkhianatan yang dilakukan Kuon, Tim Z kalah satu poin dari Tim W. Saat Isagi dan yang lainnya berjuang mati-matian untuk mencetak gol kembali, Chigiri mengenang karier sepak bolanya.
Sejak kecil Chigiri ternyata seorang pemain bintang yang jenius karena kecepatan yang dimilikinya. Namun, otot kaki kanannya yang robek membuat Chigiri kehilangan harapan.
Semangat Isagi mengingatkan Chigiri tentang masa kecilnya yang bersinar. Karena semangat Isagi pula Chigiri kembali berusaha bangkit untuk bermain bola. Kini, Tim Z menaruh harapan besar terhadap Chigiri, berhubung tinggal dirinya saja yang kekuatannya belum diketahui oleh lawan.
Episode 8
Setelah perjuangan keras dan pengkhianatan yang dilakukan Kuon, akhirnya Tim Z berhasil lolos pada pertandingan sebelumnya. Meski sempat lega karena tidak jadi tereliminasi pada babak sebelumnya, kali ini Tim Z akan menghadapi lawan yang lebih berat, tepatnya lawan terkuat dalam grup tersebut.
Meski Kuon masih berada di Tim Z, tapi anggota yang lain sudah tidak percaya lagi padanya. Alhasil, mereka terpaksa harus bermain dengan 10 orang saja. Dalam keadaan yang genting antara “hidup dan mati”, Tim Z harus memutar otak agar bisa lolos ke babak berikutnya.
Episode 9
Pada paruh pertama pertandingan antara Tim Z Vs Tim V, Tim V unggul dengan skolr 3-0. Keberadaan Nagi Seishirou, Mikage Reo dan Barou Shouei sangat diawasi oleh Tim Z. Mereka bertiga merupakan kunci dari kesuksesan Tim V.
Kolaborasi kuat antara Nagi, Mikage dan Barou sudah cukup membuat Isagi merasa ciut. Tim Z menganggap kalau mereka bertiga adalah monster yang sangat hebat. Saat Tim Z sudah mulai menyerah, gebrakan dari Bachira membuat sebuah harapan baru.
Episode 10
Setelah gebrakan yang dilakukan oleh Bachira sebelumnya, Tim V mulai menanggapi kebangkitan Tim Z dengan mengembangkan kembali permainan mereka, terutama Nagi, yang untuk pertama kalinya merasa memiliki semangat. Kebangkitan Nagi juga dua rekan setimnya: Reo dan Zantetsu mulai mengimbangi permainan Nagi.
Kini Chigiri sedang berusaha membuat umpan panjang kembali setelah Isagi membantu dirinya menghalangi Nagi. Meski sempat dihalangi, Gagamaru mencoba mencetak gol, tapi dihalangi oleh Mikage. Hampir gagal mencetak gol, keberadaan Kunigami yang posisinya tepat, berhasil mencetak gol dan membuat Tim Z dan Tim V memiliki skor seri.
Melihat permainan rekan Tim Z, Kuon mengenang kalau ia dulu pun memiliki antusias dalam bermain sepak bola. Namun karena sikap sombongnya, rekan satu timnya dulu merasa tidak suka, sehingga ia menjadi terasing. Kembali ke masa sekarang, kini dengan skor yang imbang, baik Tim V maupun Tim Z berjuang untuk kembali mencetak gol.
Episode 11
Isagi kini memimpin Tim Z menggiring rekannya menuju ke gawang lawan. Saat itu, Isagi mendapatkan sebuah gambaran, “bau gol” yang kembali muncul di benaknya. Namun saat kesempatan itu datang, tiba-tiba Nagi muncul membayangi Isagi.
Meski sempat tertekan dengan kehadiran Nagi, Isagi dengan banyak pemikirannya mempertaruhkan semuanya setelah mendapatkan dorongan dari Bachira. Dan keputusan Isagi untuk menendang secara spontan pun akhirnya berbuah manis.
Tim Z akhirnya menang atas TIm V yang tertinggal satu poin. Berkat tentangan terakhir dari Isagi tersebut, akhirnya Tim Z pun berhasil lolos dan masuk ke seleksi babak kedua. Sementara menunggu babak kedua, Ego meminta semua tim untuk melatih fisik mereka agar lebih kuat.
Episode 12-13
Seleksi babak selanjutnya tahap pertama dimulai. Isagi memasuki ruangan sepak bola kecil, di sana ia melihat manusia holografik yang menjadi penjaga gawang. Kemudian dalam tahap seleksi kali ini Isagi dan yang lainnya diberikan waktu 90 menit untuk mencetak 100 gol.
Awalnya Isagi cukup mudah mencetak gol pertama, tapi lama-kelamaan tantangan pun semakin sulit. Hingga akhirnya Isagi berhasil menyelesaikan tahap pertama. Dan saat memasuki tahap kedua, Isagi melihat Nagi dan Reo di antara sekian banyak pemain.
Lalu ada sebuah pesan yang bertuliskan kalau para pemain bisa melanjutkan ke tahap kedua setelah tiga anggota terkumpul. Tak lama Bachira pun muncul dan membentuk tim bersama Isagi. Tapi yang mengejutkan adalah ketika Nagi ingin bergabung dengan Isagi.
Akhirnya tim kecil Isagi pun terbentuk, ia bersama Bachira dan Nagi bersiap untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Di ruang berikutnya, mereka melihat Itoshi Rin, Aryu Jyubei dan Tokimitsu Aoshi yang memiliki peringkat tinggi.
Di ruangan tersebut Ego menjelaskan peraturan selanjutnya, di mana para peserta bebas memilih lawan. Tim yang menang bisa memilih satu orang dari tim lawan. Kemudian, Isagi pun dengan semangat menantang tim Rin untuk bermain. Akankah Isagi berhasil mengalahkan tim Rin?
Episode 14-18
Isagi dan Nagi kembali ke tahap ke-2 setelah kalah dari grup Rin dan kehilangan Bachira. Isagi terkejut ketika bertemu dengan Barou dan rekan setimnya, Asahi Naruhaya, yang sama-sama tidak terpilih.
Ketika berlatih, Isagi didekati oleh Naruhaya yang merasa kemampuannya sama dengan dirinya. Keduanya kemudian setuju untuk melakukan pertandingan. Pada awal pertandingan, tim Barou memimpin lebih unggul.
Naruhaya dengan percaya diri mengatakan kalau Isagi selama ini tidak bisa bermain jika tidak ada teman. Isagi pun tersadar kalau dirinya dan Naruhaya sama-sama bertarung hidup dan mati di antara pemain hebat. Setelah tertinggal beberapa gol, akhirnya Isagi dan Nagi berhasil mencetak gol dan mengalahkan tim Barou.
Setelah pertandingan selesai, Isagi kemudian memilih Barou untuk bergabung dengan timnya. Dia juga berterimakasih pada Naruhaya karena telah membantu dirinya berkembang. Sementara itu, Chigiri dan Kunigami mengajak Reo untuk bergabung karena dirinya telah ditinggalkan Nagi.
Isagi dan Nagi terkejut melihat Barou yang sangat menjaga kebersihan dan kerapihan. Isagi juga dikejutkan ketika bertemu dengan Kunigami dan Chigiri di pemandian umum. Mereka sama-sama setuju untuk bertanding di babak selanjutnya.
Pada awal pertandingan, Barou mengambil bola dari Kunigami. Tapi sikap egois Barou masih terus berlanjut dan enggan mengoper. Atas sikapnya itu, bola akhirnya berhasil direbut oleh Reo yang kemudian melewati Isagi. Setelahnya, Reo mengoper bola pada Chigiri dan mendaratkan gol pertama mereka.
Isagi mencoba mengoper bola pada Barou, tapi lagi-lagi ia enggan untuk bekerjasama dan menyebabkan mereka kalah dua poin. Isagi lantas mencoba membuat strategi baru dan bekerjasama dengan Nagi yang kemudian berhasil mencetak gol pertama mereka.
Alih-alih beradaptasi dengan Barou yang tidak ingin bekerjasama, Isagi memutuskan untuk memaksa Barou mengikuti permainannya. Ketika Isagi dan Nagi berhasil mencetak gol, Isagi dengan lantang mengatakan jika Barou payah. Tapi bukannya tersinggung, ucapan Isagi perlahan membuat Barou merasa terintimidasi.
Pelatihan untuk Mencari Striker Terbaik
Anime yang satu ini menurut saya sangat menarik dan berbeda dari anime sepak bola biasanya. Sejauh ini, Blue Lock menceritakan tentang para pemuda yang bermimpi menjadi pemain sepak bola terbaik di Jepang, bahkan di dunia.
Tapi, cita-cita mereka seketika berubah saat para pemuda itu diundang oleh sebuah lembaga yang mengenalkan tentang Blue Lock. Dan setelah mengetahui sistem permainan Blue Lock, saya merasa kalau sistem pelatihan di sana mirip dengan permainan bertahan hidup.
Setiap pemain yang dikumpulkan di sana akan berkurang satu persatu, hingga akhirnya tersisa satu orang yang menjadi pemain terbaik.
Selain seperti permainan bertahan hidup, sistem pelatihan di Blue Lock juga sangat berbeda. Misalnya, para pemain ditentukan berdasarkan ranking, hingga makanan yang didapatkan pun berbeda.
Semakin tinggi ranking yang didapat, maka makanan dan fasilitas yang didapatkan pun semakin baik. Lalu, setiap pemain dididik untuk menjadi orang yang egois demi bisa menjadi pemain terbaik.
Untuk segi visual, sejauh ini tampak terlihat mulus dan bagus. Terkadang ada kesan horor, terutama ketika orang yang bertanggung jawab dalam pelatihan muncul. Juga ketika ekspresi ambisius para karakter muncul, visualnya terlihat sedikit dark. Meskipun begitu, sejauh ini ceritanya menarik dan membuat saya cukup penasaran.
Keegoisan Berujung Perpecahan
Pada episode tiga ini akhirnya pertandingan sepak bola dimulai, walaupun masih dalam tahap latihan. Tapi latihannya pun cukup berbeda dari sepak bola pada umumnya. Setiap kali ada penjelasan, visualnya cukup dibuat menarik, sehingga setiap kali peraturan dijelaskan akan cukup mudah dimengerti.
Lalu di episode ini terlihat sekali kalau para karakternya sama-sama egois. Dan karena keegoisan mereka juga akhirnya tim Z terpecah belah. Mereka hanya mementingkan poin untuk diri sendiri, padahal kemenangan tim pun bisa menjadi nilai tambah.
Apalagi ketika tim lawan selalu mencetak gol, setiap anggota di tim Z malah semakin berapi-api untuk memenangkan pertandingan sendirian. Hanya Isagi dan Bachira yang sempat berpikiran untuk tetap bekerja sama demi kepentingan tim.
Intinya pada episode kali ini tim Z ini sangat kacau balau dan tidak bisa bekerja sama karena fokus pada poin perorangan.
Akankah tim Z selamat dari eliminasi? Oh iya, di setiap episode anime ini ada adegan tambahan yang cukup menggemaskan dan menghibur, lho. Jadi, jangan sampai terlewatkan ya.
Strategi Baru, Firasat, dan Intuisi
Setelah perpecahan tim pada episode sebelumnya, akhirnya pada episode empat tim Z bisa bersatu dan membuat sebuah strategi. Walaupun strategi yang mereka buat masih belum sempurna, tapi setidaknya kini tim Z sudah mulai bersatu untuk kemenangan tim.
Dan berkat pertandingan sebelumnya, Kunigami pun mulai menjadi dekat dengan Isagi. Menariknya, setelah Isagi tersadar dengan perkataan Kunigami, dia pun jadi mulai semakin melatih insting dan intuisinya ketika melawan tim Y pada episode ini.
Seperti pada episode-episode sebelumnya, pada episode empat ini juga ada adegan tambahan setelah kredit selesai. Bagian post-credit sebaiknya tidak kamu skip ketika menonton animeini, karena bagian adegan tambahan itu selalu sangat menghibur.
Kemenangan Pertama Tim Z
Untuk pertama kalinya tim Z menjadi pemenang dalam pertandingan bola, setelah mengeksekusi strategi yang cukup matang, ditambah dengan kemampuan intuisi dari Isagi. Permainan pertandingan bola antara tim Z dan Tim Y pun diperlihatkan dengan cantik dan visual yang menarik.
Semua strategi dari masing-masing tim pun diperlihatkan pada episode ini. Dan Isagi yang menjadi penentu kemenangan pada episode ini, terlihat mulai semakin “egois”.
Mungkin karena biasanya setiap kali setelah bermain sepak bola dia merasa menyesal, tapi kali ini dia merasakan hal baru dan merasa senang. Isagi bahkan merasa terlahir kembali ketika memenangkan pertandingan tersebut.
Salah satu hal yang cukup menarik lagi pada seri anime ini adalah visualisasi para pemain sepak bola terkenal di dunia nyata. Dua di antaranya yang sering disebut adalah Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Tidak hanya menyebutkan tentang mereka saja, tapi juga menyebutkan tentang kemampuan mereka.
Oh iya, akhirnya setelah lima episode, Isagi menjadi peringkat pertama di tim Z, setelah beberapa episode sebelumnya Isagi selalu menjadi peringkat terakhir. Menariknya lagi, setelah dia menjadi peringkat pertama, teman-teman sesama timnya jadi mulai “melihat” Isagi dan tak ingin kalah darinya.
Pengkhianat Tim Z
Episode enam mengingatkan saya pada pepatah “bagai musuh dalam selimut”. Sebab salah satu karakter yang dari awal tampak terlihat baik, bahkan selalu menenangkan tim, sifat asli karakter tersebut akhirnya terungkap. Sifat aslinya muncul karena rasa egoisnya yang ingin menyelamatkan diri sendiri.
Perkataan Kuon memang ada benarnya, mengingat peraturan dalam permainan Blue Lock yang harus menjadi egois. Dan orang yang berhasil mendapatkan poin tertinggi yang akan berhasil. Mungkin hal itulah yang membuat Kuon berkhianat pada timnya sendiri.
Tapi, yang membuat saya penasaran selain pengkhianatan Kuon adalah bagaimana caranya Tim Z akan menghadapi Kuon kelak. Sementara pertandingan babak kedua pun belum selesai dengan Tim W.
Berlari dan Berjuanglah Chigiri!
Episode tujuh penuh dengan perkembangan karakter Chigiri. Selama ini Chigiri merupakan salah satu karakter yang cukup misterius. Apalagi dia satu-satunya anggota Tim Z yang saat itu tidak memberitahukan kekuatan yang dimilikinya.
Namun, setelah sebuah kilas balik masa lalu Chigiri, akhirnya alasan ia bisa kenal dengan Wanima bersaudara pun terungkap. Tidak hanya itu, alasan Chigiri selama ini tidak terlihat serius bermain bola pun terungkap.
Setelah sekian lama putus asa, berkat semangat yang dipancarkan oleh Isagi, semangatnya itu mulai tertular pada Chigiri. Chigiri mulai berlari dan berjuang kembali. Bahkan, Tim Z dan tim lawan dibuat kaget dan seram dengan kekuatan Chigiri.
Dan secara keseluruhan episode ini pun sangat seru. Setelah tujuh episode berlalu, ceritanya menjadi sangat menarik, termasuk visual dan perkembangan karakternya. Dan jangan lupa untuk tidak melewatkan cerita tambahan yang muncul setiap kredit selesai, ya.
Mencari Strategi Baru Untuk Lawan Baru
Episode delapan memperlihatkan lawan Tim Z yang semakin hebat dan unik. Isagi dan anggota tim Z lain pun harus memiliki strategi baru untuk bisa melawan saingan yang semakin kuat tersebut.
Jika pada beberapa episode sebelumnya latar belakang lawan Isagi dan Tim Z hanya diceritakan secara sekilas, tapi pada episode kali ini dua dari karakter lawan Isagi diceritakan cukup panjang. Saya pun jadi mengerti alasan dari sifat lawan Isagi yang tampak “terobsesi” ini.
Hal menarik lainnya di episode delapan adalah tentang idealnya menjadi seorang striker. Mulai dari sering membuat gol yang dramatis, membuat sebuah formulasi gol agar bisa terus dipraktekan dan mencetak banyak gol.
Sehingga, dalam keadaan apa pun, seorang striker bisa dengan mudah mencetak gol. Dan untuk bisa melakukan semua itu, mereka semua harus bisa menganalisis kemampuannya masing-masing, bukan hanya mengandalkan keberuntungan atau kebetulan.
Dan setelah mendengarkan tentang penjelasan menjadi striker terbaik, semua tim Z jadi cukup ketakutan. Tapi di sisi lain, mereka tetap berjuang keras untuk bisa menampilkan yang terbaik dan bisa maju untuk menjadi lebih kuat.
Sebuah Kebangkitan
Episode sembilan masih menceritakan kelanjutan pertandingan antara Tim Z melawan Tim V. Sejak episode sebelumnya, kekuatan dari Tim V memang sudah sangat diantisipasi oleh Tim Z. Apalagi dengan adanya Nagi, Mikage dan Barou. Mereka memiliki keterampilan, kekuatan dan taktik yang hebat.
Wajar saja kalau Tim Z merasa ciut dan mulai menyerah dengan ketinggalan skor mereka. Tapi, lagi-lagi Bachira membuat saya terkagum-kagum pada episode ini. Berkat semangatnya yang mencoba untuk mendobrak batas kemampua, ia berhasil meraih gol untuk Tim Z. Tim Z pun mulai kembali semangat.
Oh iya, saat Bachira melakukan dribble bola melewati beberapa orang, adakah yang teringat seorang pemain bola terkenal? Berhubung saat ini ada pertandingan piala dunia juga, menonton serial animeini jadi terlihat semakin menarik.
Sebuah pertanyaan besar bagi saya, jika Tim V sudah sehebat ini, bagaimana dengan Tim yang peringkatnya lebih tinggi lagi dari ini, ya?
Anyway, hal yang menarik dari Tim Z sebagai karakter utama dalam serial ini adalah mereka yang terus berkembang setiap kali pertandingan. Sehingga, selain melihat permainan sepak bola yang tak biasa, tapi masing-masing karakter yang ada dalam serial ini pun menyenangkan untuk dilihat.
Kebangkitan Bersama Tim Z
Seru! Kamu akan disuguhi permainan cantik dari Tim Z yang akhirnya sama-sama bangkit. Kedua tim semua sama-sama berusaha untuk melewati batas kemampuan mereka. Mereka dengan cantiknya silih berganti mencoba untuk mencetak gol, sehingga menampilkan permainan sepak bola yang sangat seru.
Menariknya, tidak hanya Tim Z saja yang mulai bangkit. Tim V terutama Nagi pun ikut-ikutan bangkit. Sosoknya yang malas bermain tapi sangat hebat ini pun menjadi monster yang paling ditakuti oleh Tim Z.
Tapi tenang saja, Isagi yang awalnya selalu merasa bingung dengan kemampuannya pun mulai bisa membaca pergerakan Nagi. Meskipun belum bisa menebak pergerakan Nagi seutuhnya, setidaknya Isagi dan timnya sekarang sudah bisa bekerja sama. Bahkan sangat mengejutkan ketika tiba-tiba Kuon ikut membantu Tim Z.
Mungkin Kuon mulai merasa kembali mendapatkan antusiasme baru dalam bermain sepak bola setelah melihat kebangkitan teman-temannya itu. Tapi, pertandingan antara Tim Z dan Tim V ini masih berlangsung.
Permainan Cantik Tim Z
Permainan cantik! Kata tersebut sangat mewakili permainan yang dilakukan Tim Z pada episode 11. Setelah beberapa rekannya, kini giliran Isagi sendiri yang bangkit dan membuat sebuah keputusan yang sangat tepat.
Isagi yang biasanya agak ragu-ragu, di episode ini mulai cukup cepat mengambil sebuah keputusan. Dia bahkan mulai menemukan formula baru untuk mencetak golnya. Sehingga, ia pun menyatakan kalau Isagi baru telah lahir pada saat itu.
Selain kemenangan Tim Z, episode ini juga cukup mengharukan ketika rekan-rekan Isagi memaafkan Kuon yang sempat berkhianat. Bahkan, adegan ketika Raichi memaafkan Kuon cukup membuat saya tertawa, karena sangat tidak terduga.
Meskipun tim Z telah berhasil lolos pada seleksi pertama, mereka harus menghadapi tahap seleksi selanjutnya. Meskipun belum pasti seleksi kedua ini akan seperti apa, tapi kemungkinan akan lebih sulit karena seleksi ke-2 ini dilakukan individu.
Tampaknya Isagi mulai memiliki beberapa “musuh”, sampai-sampai Bachira mengatakan kalau Isagi sangat terkenal. Meskipun begitu, kini Isagi sudah mulai lebih percaya diri dibanding sebelumnya, sehingga terlihat lebih siap menghadapi lawannya.
Grup Baru dan Top 3
Dua episode yang seru! Cukup banyak hal yang tak terduga pada episode 11 dan 12. Mulai dari Nagi yang tiba-tiba ingin bergabung dengan Isagi, sampai-sampai ia meninggalkan Reo karena merasa tujuan mereka sebelumnya tidak tercapai.
Adegan setelah post-credit pun tak kalah mengejutkan. Jadi, jangan sampai kamu melewatkan setiap adegan setelah post-credit, ya!
Berhubung sudah memasuki babak baru, setelah terbentuknya grup baru, Isagi akhirnya bertemu dengan lawan yang sangat kuat. Meskipun Isagi sudah jauh lebih percaya diri, tapi ternyata kepercayaan diri saja tidak cukup.
Lawan baru yang merupakan tiga peringkat teratas memang benar-benar memiliki kekuatan yang hebat. Meskipun sudah mencoba berbagai strategi, tapi ternyata masih belum bisa mengalahkan Rin, si nomor satu yang kekuatannya paling hebat sejauh ini. Anggota yang dipilih dari tim yang kalah pun sebenarnya cukup mudah tertebak.
Egois dan Bakat
Permainan setiap episodenya semakin seru dan menegangkan. Namun, adakalanya jalan cerita Blue Lock jadi lucu dan cukup tak bisa ditebak. Selain permainan yang semakin seru, visual pada anime ini pun terlihat semakin baik.
Satu persatu sisi egois masing-masing karakter bermunculan dan mereka mencoba untuk menjadi yang terbaik. Mulai dari Rin, pemain yang terkuat saat ini, hingga Naruhaya yang terbilang lemah pun memunculkan sisi egois mereka.
Sebagai karakter utama dalam anime ini, Isagi yang terkadang merasa terpuruk juga bisa mulai bangkit berkat kemampuan analisanya. Bersama dengan Nagi yang menjadi rekan setimnya sekarang, keduanya sama-sama terus mengembangkan bakat mereka.
Bahkan Barou yang terkenal egois dan termasuk salah satu pemain berbakat pun masih bisa mengembangkan bakat lainnya. Lucunya, dia sempat terintimidasi oleh Isagi yang mengejeknya payah.
Momen tersebut merupakan adegan yang cukup membuat saya tertawa karena merasa lucu melihat Barou yang egois menjadi ciut.
Pemimpin Lapangan
Tak bosan-bosannya saya mengingatkan kalau menonton anime ini, jangan sampai melewatkan adegan setelah post-credit. Pasalnya, adegan dalam post-credit tersebut selalu tak terduga dan terkadang memperlihat sisi lain dari para karakter.
Satu persatu masa lalu karakter dalam anime ini juga diperlihatkan. Tidak hanya itu, di sini juga akan diperlihatkan kebangkitan dan keterpurukan masing-masing karakter saat bertanding di lapangan.
Saat pertandingan antara tim Isagi melawan tim Reo, lapangan berhasil dikuasai oleh Isagi. Kemampuan menganalisa, mengambil keputusan, dan kerjasama baiknya dengan Nagi, membuat Isagi semakin unggul.
Sejauh ini, Isagi dan timnya berhasil memimpin. Dan dengan kemenangannya yang sekarang, Isagi bisa kembali melawan Rin untuk merebut Bachira.