logo web

Sinopsis dan Review Film Anime Blue Period (2021)

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Blue Period
3.3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Manga karya Tsubasa Yamaguchi akhirnya hadir dalam versi anime. Berita yang menyenangkan bagi para pembacanya ini tentu saja sudah ditunggu-tunggu. Blue Period sendiri merupakan serial manga yang mengangkat tema seni lukisan dan ditujukan untuk para pria dewasa.

Manga ini pertama kali terbit pada Juni 2017 lalu. Sampai sekarang setidaknya ada 9 volume manga Blue Period yang bisa dinikmati.

Cerita dalam manga Blue Period dirasa banyak menginspirasi dan menampilkan kualitas gambar yang bagus. Tahun 2019 lalu pada Kono Manga ga Sugoi! ia menduduki peringkat empat dalam sepuluh besar manga bagi pembaca pria.

Prestasinya yang paling baru adalah berhasil masuk dalam jajaran daftar novel dengan grafis terbaik untuk remaja oleh YALSA atau Young Adult Library Services of America. Wah! Penasaran seperti apa serial anime-nya? Simak yuk!

  • Tahun Rilis: Oktober 2021
  • Genre: School, Slice of Life
  • Produksi: Seven Arcs
  • Sutradara: Koji Masunari, Katsuya Asano
  • Pengisi Suara: Hiromu Mineta, Yumiri Hanamori, Daiki Yamashita, Yume Miyamoto
  • Jumlah Episode: -

Sinopsis

Yatora Yaguchi adalah siswa pintar dengan peringkat cukup memuaskan di sekolah. Berbagai pujian didapat tapi tidak membuat Yatora merasa benar-benar gembira. Suatu hari dia melihat sebuah lukisan yang membuatnya terpesona sekaligus membangkitkan kembali semangat dan keinginannya dalam melukis. Yatora yang terkenal gemar melukis dengan cat warna biru ini pun memulai kembali kesenangannya. Bagaimana kelanjutanya kisah Yatora?

Episode 1

Episode 1

Bagi Yatora, menaikkan nilai ujian atau membangun hubungan baik sama-sama memuaskan. Dia berusaha keras untuk itu. Tidak heran usahanya membuahkan hasil tapi Yatora merasa hampa dengan banyaknya pujian yang diterima. Sore hari saat kembali ke sekolah untuk mengambil rokok yang tertinggal di bawah meja, Yatora tertegun melihat sebuah lukisan di sebuah ruangan.

Begitu akan menyentuh lukisan itu, Yuka melarangnya. Dia malah menyarankan Yatora ikut klub seni. Yuka juga menemukan rokok Yatora dan mengejeknya. Tak mau kalah, Yatora menyerang hobi melukis Yuka, menurutnya alangkah lebih baik jika Yuka menggunakan kecantikannya untuk menggaet pria kaya.

Yatora tidak mengerti dengan pola pikir pelukis yang terus melukis tanpa berpenghasilan. Dia lebih memilih jalan yang aman. Sang guru yang juga ada di sana, Masako Saeki, berharap dapat melihat lukisan pemandangan yang ingin Yatora bagi dengan semua orang. Menurut Saeki seni itu menyenangkan. Orang yang jujur pada diri sendiri dapat membuat karya seni hebat. Seni adalah bahasa tanpa kata-kata.

Perkataan Saeki terus dia ingat, disepelekan tapi kemudian berhasil membuatnya merenungi kepuasan diri. Yatora akhirnya bertemu dengan si pemilik lukisan; Mori, gadis cantik berambut pendek, anggota klub seni. Dia menjelaskan teknik pencampuran warna yang dipakai di lukisannya dan membuat Yatora kagum.

Dari obrolannya bersama Mori, Yatora mulai terpancing lagi untuk melukis. Selama ini dia hanya menggambar benda berwarna biru dengan satu jenis cat biru dan tidak menguasai teknik pencampuran warna atau apa pun.

Namun, kekuatan lain mendorongnya untuk menyelesaikan tugas melukis dari Saeki. Saat akhirnya selesai dan dipajang bersama lukisan lain, tak disangka Yuka memujinya.

Walau tidak memuji secara langsung Yatora mendengarnya dari jauh. Dia terharu karena baru kali itu merasa benar-benar bicara pada orang lain. Pulang sekolah Yuka mengajak Yatora ke klub seni untuk membereskan lukisan yang ada di sana. Walau merasa senang lukisannya dipuji, Yatora masih enggan bergabung dengan klub.

Di rumah, setelah mendengar ketidaksanggupan ibunya membiayai sekolah di kampus swasta, Yatora coba melukis pemandangan yang dilihat dari dalam kamarnya. Dia meminta pendapat Saeki dan berharap diberi masukan.

Dari obrolannya dengan Saeki, serta keadaan keuangan keluarga yang tak memungkinkannya kuliah seni di kampus swasta, Yatora bersiap masuk klub seni.

Dia mengincar Universitas Kesenian Tokyo sebagai batu pijakan ke masa depannya. Namun, seleksi masuk ke UKT ternyata sangat ketat, tingkat penerimaan mahasiswa baru kampus tersebut cukup rendah, sekitar 0,5 persen. Sederhananya hanya akan ada lima orang yang masuk. Mampukah Yatora melakukannya?

Episode 2

Episode 2

Yatora resmi menjadi bagian dari klub seni. Untuk menghadapi liburan musim panas Saeki sudah menyiapkan rencana untuk meningkatkan kemampuan murid-murid. Saeki meminta mereka menggunakan tiga atau lebih subjek untuk seni alam benda dan cat air.

Melukis seni alam benda seperti belajar rumus yang bisa diterapkan dalam banyak cara sehingga pengamatan dan keterampilan teknis akan meningkat. Selama menyelesaikan lukisannya, Yatora terpukau melihat Mori yang fokus. Selama itu pula dia mendapat banyak bantuan dan ilmu dari Saeki agar gambarnya lebih hidup.

Di rumah, sang ibu diam-diam mengetahui rencana Yatora untuk masuk ke Universitas Kesenian Tokyo dan mempertanyakan keputusan anaknya. Esok harinya Yatora sudah ada di sekolah, melukis, ditemani Saeki.

Yuka terkejut melihat kerja kerasnya. Tidak heran Yatora jadi satu di antara tiga siswa yang menyelesaikan tugas dengan baik. Yatora bahkan membuat 30 lukisan dan membuat teman-temannya kagum.

Yatora lumayan terkejut mengetahui kalau Mori, yang dia kagumi lukisannya, ternyata bukan murid terbaik di bimbingan belajar, tapi Saeki membesarkan hatinya di depan siswa lain.

Mori juga punya rekomendasi untuk USM dalam tiga bulan. Hal itu cukup untuk membuat Yatora mempertanyakan levelnya. Sejurus kemudian Yatora membesarkan hatinya sendiri.

Para anggota klub seni mengkhawatirkan hasil rekomendasi USM untuk Mori, termasuk Yuka dan Yatora. Tak lama Mori datang membawa berita kelulusannya. Yatora jadi yakin untuk mengambil jurusan Seni Lukis Cat Minyak di UKT.

Namun, di sisi lain dia juga tak yakin karena ibunya mengkhawatirkan masa depan, dalam hal ini mata pencaharian, jika Yatora berkuliah di jurusan seni.

Sebelum Mori lulus, gadis itu ingin bertukar lukisan dengan Yatora karena mengagumi lukisannya. Keduanya saling memuji. Mori bukan hanya menginspirasinya untuk memulai lagi melukis, tapi memberi Yatora keberanian. Yatora menjanjikan lukisannya sebagai hadiah di acara kelulusan Mori nanti.

Yatora lebih yakin menghadapi keraguan ibunya yang mempertanyakan keputusannya masuk UKT. Dia merasa lebih peka dan mengetahui keadaan di sekitar saat melukisnya, termasuk pengorbanan sang ibu.

Yatora butuh kepercayaan ibunya untuk mendukung keputusannya. Acara kelulusan Mori dan siswa kelas tiga lain akhirnya tiba. Mori tersentuh dengan hadiah lukisan mini dari Yatora.

Episode 3

Episode 3

Yatora dan Yuka mulai ikut pelatihan melukis di Institute Seni Tokyo. Seni Lukis Cat Minyak untuk Yatora, Seni Jepang untuk Yuka. Yatora cukup tegang karena atmosfer di sana bernuansa persaingan.

Salah satu peserta bimbingan bernama Yotasuke Takahashi berhasil menarik perhatiannya karena aneh dan berkarakter, termasuk dari caranya memegang pensil.

Yatora dan peserta lain diminta menggambar wajah; sesuatu yang sulit karena gabungan dari berbagai kombinasi bentuk rumit. Saat semua karya dikumpulkan, milik Yotasuke membuat Yatora, Yuka dan pelatih mereka kagum. Lebih mengagumkan karena itu pertama kalinya Yotasuke menggunakan arang dan melukis wajah.

Esok harinya Yatora kembali ikut pelatihan. Kali ini materi yang diajarkan adalah Seni Lukis Cat Minyak yang dipimpin instruktur bernama Oba. Setelah melihat luksan Yatora, Oba mengatakan bahwa pemuda itu masih jauh dari standar UKT, sebab UKT adalah tempat yang menghargai visi, kepribadian dan pandangan hidup lebih dari tempat mana pun.

Menurut Oba, lukisan Yatora menarik dan tulus, tapi dia hanya melukis yang ada di hadapannya. Yatora harus belajar cara mengubah seni mulai dengan mengetahui apa yang dia sukai.

Yatora lalu memutuskan pergi ke sebuah museum dan tanpa direncanakan Yotasuke serta Haruka Hashida, peserta yang mendapat pujian dari Oba, ikut bergabung.

Haruka punya pandangan menarik tentang lukisan, bahwa menurutnya lukisan seperti sebuah hidangan; semua bergantung selera. Hidangan mahal tidak selalu terasa enak, bahkan jika tidak tertarik, dia akan penasaran bila hidangan tersebut banyak diulas, selain itu menurutnya hidangan apa pun akan menjadi harta karun jika dibuat oleh orang penting.

Dalam perjalanan pulang Yatora melihat Yuka menangis karena dicampakkan. Rupanya Yuka mengakui pada pria yang bersamanya bahwa dia seorang pria juga.

Yatora menyarankan Yuka untuk berpakaian selayaknya pria, karena bagaimana pun dia punya wajah rupawan, tapi Yuka menolak. Dia lebih senang berpakaian wanita sebab bisa memahami hati wanita.

Yuka merasa diperlakukan tak adil karena dia memilih berpenampilan cantik dan menyukai sesama pria. Dia merasa tidak bisa melindungi dirinya dengan melakukan hal yang dia suka. Mendengar perkataan Yuka, Yatora merasa dia tidak aneh, tapi tak lama Yuka terlihat sudah mendekati pria baru.

Yatora baru tahu kalau musim panas nanti ada kompetisi; anggota Seni Lukis Cat Minyak akan diberi peringkat berdasarkan kompetisi tersebut. Melihat hasil lukisan Yatora, Yotasuke berkomentar kalau lukisannya masih dangkal.

Episode 4

Mengingat penjelasan Oba tentang komposisi sebuah lukisan yang bagus sambil melukis, Yatora memahami banyak hal. Di kelas musim panas, Yatora berada satu ruangan dengan Kuwana, seorang pelukis yang dikenal hebat.

Oba menugaskan mereka membuat lima lukisan. Karya terakhir masing-masing akan diberi peringkat secara terbuka oleh semua instruktur dari Seni Lukis Cat Minyak.

Yatora bingung dengan tingkah sesama peserta yang di luar kebiasaannya, seperti memotong kanvas. Saat diajak makan siang oleh Kuwana, Yatora menyadari pikirannya tentang Seni Lukis Cat Minyak terlalu dangkal. Dia lalu memutuskan untuk menggila, membebaskan seni itu sendiri.

Hasilnya nilai dari lukisan Yatora melebihi ekspektasinya, lebih tinggi dibandingkan Yotasuke dan Haruka Hashida. Sementara itu Kuwana yang ada di posisi pertama tak menyukainya karena dia ketakutan dengan kutukan yang menyebut bahwa siapa pun peringkat pertama di bimbingan belajar, tidak akan lulus ujian tahun itu.

Yotasuke tak mau datang lagi ke bimbingan belajar karena bimbingan semacam itu hanya mengajarkan peserta untuk membuat lukisan sesuai selera penilai atau disebut seni ujian.

Yatora yang agak terpengaruh dengan pemikiran Yotasuke diminta menghadiri festival seni di UKT. Di sana dia bertemu Yotasuke. Sebelum berpisah Yotasuke mengatakan sesuatu yang buruk hingga Yatora bersedih.

Yatora termotivasi dan berhasil membuat lukisan yang mendapat pujian dari Oba. Dari Oba pula dia mengetahui kalau seni ujian yang disebut Yotasuke sudah tidak berlaku. Sekarang, penilaian benar-benar berdasarkan lukisan itu sendiri. Yatora pun kembali kembali percaya diri.

Episode 5

Episode 5

Yatora kembali satu kelas dengan Hashida dan Kuwana untuk menghadapi ujian. Oba sebagai instruktur mereka meminta Yatora dan yang lain mempelajari daya adaptasi.

Tugas pertama yang diberikan adalah melukis benda yang menurut mereka penting, artinya Yatora harus melukis tanpa subjek. Pemuda itu tak tahu cara melukis tanpa model tapi bagaimana pun dia dituntut imajinatif.

Setelah memikirkan orang-orang yang sudah membantunya sejauh ini Yatora mulai melukis sebuah tali. Saat penilaian, Oba ingin Yatora bereaksi lebih terhadap deskripsi tugas dan subjek.

Menurutnya seni yang bagus mengekspresikan pola pikir seniman. Jika Yatora menginterpretasikan koneksi yang dia miliki dengan lambang seutas tali, tidak masalah.

Yatora diberi tugas selanjutnya yaitu memilih judul dan menjadikannya karya seni. Pemuda itu tampak buntu. Beruntung banyak orang membantunya termasuk Saeki dan Yuka. Saeki meminta Yatora membebaskan dirinya dan jangan terbatas oleh kata kegagalan.

Yuka sendiri membawanya menemui Mori tapi Mori tak ada di tempat. Meski Yatora tidak bertemu Mori dia terpesona oleh lukisannya. Saeki menantang Yatora melukis di atas kanvas berukuran besar. Setelah melihat lukisan Mori, Yatora terinspirasi untuk membebaskan imajinasinya.

Dia tidak ingin hanya memikirkan komposisi tanpa meninggalkan pesan berarti pada lukisannya. Yatora menginterpretasikan imajinasinya, yang semula tali, menjadi lukisan sebuah logam. Saeki sampai Oba memujinya.

Yatora mulai menunjukkan kemampuannya melukis dengan mengandalkan imajinasi. Sayang pada saat ujian, lukisannya kembali dapat penilaian buruk padahal sebelumnya sering dipuji. Oba menyayangkan Yatora masih terpaku pada ide yang sama dan tidak mengembangkannya.

Pemuda itu kembali drop, apalagi dia mendengar ibunya bicara dengan rasa bangga dari dalam kamar. “Melakukan sesuatu yang disenangi bukan berarti selalu menyenangkan, ibu”, ujarnya lirih. Sejurus kemudian Yotasuke meneleponnya.

Episode 6

Episode 6

Yatora masih dalam keadaan terpuruk terlebih dia menyadari bahwa dirinya tidak berbakat. Dia hanya bisa berkembang jika terus berlatih. Di Institut Seni Tokyo Oba mengumumkan bahwa libur musim dingin akan datang esok hari, artinya ada tugas yang mulai diberikan.

Yatora meminta Oba memberinya 10 tugas tambahan tapi pemuda itu hanya mendapat 5 karena Oba ingin Yatora lebih bereksperimen mengenai menggambar menggunakan bahan. Yatora terkejut kala mencoba menggoreskan rol untuk cat dan pensil jahit ibunya karena kedua bahan itu menghasilkan goresan berbeda.

Yatora menolak ajakan teman-temannya menyambut tahun baru. Dia memilih menemani Yotasuke pergi ke kuil karena ibu Yotasuke khawatir anak lelakinya tak punya teman.

Yatora mengetahui alasan Yotasuke tidak menyukainya karena remaja itu iri dengan Yatora yang punya segalanya sedangkan dia hanya punya bakat seni. Mendengar pengakuan itu Yatora sedikit bahagia dan akan berusaha lebih baik.

Hasilnya Yatora memuaskan Oba dengan lukisan yang dibuat menggunakan pensil jahit. Sementara itu ujian pusat masuk UKT sebentar lagi akan dilaksanakan. Yatora terlihat lebih percaya diri setelah mencoba berbagai bahan sebagai kuas. Namun, dia masih belum tahu apakah kemampuannya dapat menghasilkan lukisan cat minyak yang cantik.

Sayangnya Yatora tidak bisa membuktikan itu dalam waktu dekat karena Oba memberi tugas yang lain. Tugas melukis seni cat minyak akan diberikan saat jeda antara ujian pertama dan kedua.

Yatora dan siswa yang lain untuk sementara mendapat tugas melukis seni alam benda berwarna monokrom. Untuk lulus jurusan Lukisan Cat Minyak UKT, membuat seni alam benda yang cantik adalah persyaratan dasar.

Yatora mendapat tugas dari Oba untuk menggambar komposisi yang keren sebanyak mungkin dengan gambar lingkaran dan segitiga. Oba menegaskan bahwa Yatora tak perlu membandingkan lukisannya dengan yang lain. Oba juga melarang Yatora mengincar posisi pertama dan memintanya menciptakan karyanya sendiri.

Kuwana memberi Yatora sebuah makanan. Melihat kerja kerasnya Kuwana tak ingin Yatora berakhir di rumah sakit. Menjadi siswa berbakat adalah beban untuk Kuwana.

Dia merasa jadi saingan yang seolah tak terkalahkan oleh siswa lain sekeras apa pun mereka mencoba. Di sisi lain dia tak bisa lepas dari bayang-bayang gaya lukisan sang kakak. Namun, Yatora datang membesarkan hatinya.

Episode 7

Blue Period Ep 7

Oba menilai Yatora sebagai murid pekerja keras, punya perspektif menarik dan berkembang dengan baik. Namun, Yatora tidak punya kemampuan adaptasi. Dia kurang egois dan kurang bersenang-senang dalam melukis.

Mendengar pendapat Oba, Yatora memasuki ruangan dengan wajah sumringah karena dia mempelajari bahwa ekspresi bisa mengubah emosi. Yatora pun menarik perhatian Hashida. Hashida sendiri sudah diterima di Universitas Seni Tama, tapi dia akan tetap menghadiri Bimbingan Belajar karena ujian masuk UKT adalah yang dia nantikan.

Dalam perjalanan pulang Yatora bertemu Koi. Mereka menyempatkan makan ramen berdua. Yatora terkejut mendengar rencana masa depan Koi bahwa temannya yang terkenal sangar itu, ternyata berencana amelanjutkan sekolah kejuruan di bidang patiseri.

Koi terinspirasi oleh Yatora yang tanpa ragu mengikuti minatnya. Koi mengetahui permasalahan Yatora dan menyarankan temannya itu untuk jangan menyembunyikan perasaan dia yang sebenarnya.

Oba mengumumkan bahwa alat yang dibolehkan pada ujian UKT pertama hanya pensil dan arang. Teknik atau alat lain seperti kolase, cat air dan bubuk pigmen dilarang, sedangkan Kuwana terkenal selalu menggunakan bubuk pigmen untuk melukis. Khusus air dan bubuk pigmen, dua alat itu khawatir mengotori kanvas peserta yang lain.

Hari ujian masuk UKT tiba. Yatora seperti melihat Ryuji di sana. Benar saja saat ujian dimulai, Ryuji terlihat menggoreskan tanda silang berukuran besar pada kanvas lalu meninggalkan ruang ujian begitu saja. 

Episode 8-9

Episode 8-9

Pada ujian pertama masuk UKT, semua peserta, termasuk Yatora ditugaskan menggambar potret diri. Yatora terlihat buntu tapi insiden cermin pecah memberinya ide. Yatora dinyatakan lulus ujian pertama bersama Kuwana dan Hashida. Ketiganya kini bersiap menghadapi ujian putaran kedua.

Untuk ujian putaran dua mereka akan bermain dengan warna. Selain itu masing-masing peserta harus menyerahkan buku sketsa karena penilaian paling besar dilihat dari kreativitas.

Yatora mulai berlatih. Namun, konsentrasinya teralihkan pada Ryuji. Teman yang mengajaknya masuk ke dunia seni itu justru menyerah dan tak ingin lagi masuk sekolah seni.

Yatora bingung dan ingin membantunya. Keadaan Ryuji sendiri tampak tidak baik. Dia diperlakukan buruk di rumah karena sang ayah membuang semua peralatan menggambarnya.

Ryuji hanya punya sang nenek yang selalu lembut dan berada di sisinya. Menawarkan bantuan pada Ryuji tidak semudah itu, Yatora dianggap tidak sungguh-sungguh membantu.

Episode 10-11

Episode 10-11

Yatora menemani Ryuji yang sedang ingin melarikan diri dari masalah di rumah. Mereka banyak bertukar pikiran. Dua sahabat itu bahkan sampai melukis keadaan masing-masing dalam keadaan telanjang.

Dari pertemuan dan tukar pikiran dengan Yatora, Ryuji kembali mendapatkan semangatnya. Dia malu berkaca pada kerja keras Yatora melewati kesulitan-kesulitan di hidupnya.

Hari ujian kedua tiba. Ujian kedua ini akan berlangsung selama tiga hari. Yatora begitu semangat tapi ruam di kulitnya tampak semakin parah. Dia juga merasakan sesuatu mengganggu matanya.

Ketika harus naik ke lantai tempat ujian dilakukan, Yatora kesulitan membawa alat lukis yang beratnya mencapai 10 Kg lebih. Dia kembali merasakan ada yang tidak beres dengan matanya.

Beruntung Yotasuke dan Kuwana datang membantu. Hari pertama Yatora tidak bisa maksimal. Dia akan membalasnya di hari kedua. Obe yang mengetahui kesulitan Yatora coba membantu. Pada hari ujian kedua, Yatora datang dengan plester demam dan mengenakan kacamata.

Kata-kata dan masukan dari Mori, Ryuji, Obe bergantian melintas di kepalanya. Ia menjadi suntikan inspirasi. Yatora pun mulai tahu yang akan dilakukannya. Dia membuat peserta yang lain kebingungan.

Episode 12

Episode 12

Yatora membasahi kertas sketsanya menggunakan minyak. Permukaan kertas menjadi transparan seperti dilapisi lilin. Yatora mulai melukis di atasnya, menggambar siluet yang menunjukkan ketelanjangan apa adanya. Dia membutuhkan strategi agar bisa lulus ujian.

Hari terakhir ujian masuk UKT dimulai. Yatora menerima rasa tidak percaya dirinya lalu bersiap menyusun strategi. Tema lukisan sudah dia tentukan, yaitu ketelanjangan adalah simbol kesedihan serta tidak berdaya dan memakai pakaian adalah upaya menyembunyikannya.

Melalui lukisannya dia akan menonjolkan ketidakberdayaan itu; dia ingin memperlihatkan hasil lukisan dari seseorang yang tidak percaya diri.

Yotasuke menyadari ide Yatora dan mengaguminya. Hal itu membuat Yatora terharu sampai menangis. Bagaimana pun dia masih tidak percaya diri tapi yang setidaknya sudah berusaha.

Yatora tidak menyesal dengan hasil lukisannya tetapi juga tidak puas. Hari kelulusan sekolah Yatora tiba tapi pemuda itu tidak menghadirinya karena bertepatan dengan pengumuman hasil penilaian ujian masuk UKT.

Kuwana gagal dalam ujian itu tapi Yatora berhasil lulus. Dia perlu beberapa waktu untuk memercayainya. Yotasuke juga lulus tapi dia cukup tenang karena sudah menduganya.

Yotasuke tidak merasa istimewa dengan hasil itu. Kelulusan Yatora disambut Oba dengan bahagia. Senseinya itu akan membayar Yatora untuk melukis karya yang sama yang membuatnya lulus.

Yatora menyelesaikan pesanan Oba di sekolah. Saat dipanggil guru untuk mendapatkan ijazah, Mori, senior yang menginspirasinya melukis datang. Dia terkejut dan memuji lukisan Yatora sayang Yatora tidak mendengarnya secara langsung.

Lukisan yang Kembalikan Semangat Melukis

Lukisan yang Kembalikan Semangat Melukis

Pada episode pertama anime Blue Period (2021) pengenalan latar belakang karakter utama, Yatora Yaguchi, diiringi dengan menampilkan latar belakang yang membuat semangat melukisnya kembali tumbuh.

Alur penceritaannya tidak bertele-tele karena kita bisa langsung mengenalnya sebagai seorang pemuda yang pintar tapi sebenarnya tidak terlalu menikmati aktivitas dan pujian yang diterima. Dia juga memahami kondisi keluarga dan punya kemampuan dan minat unik dalam melukis.

Sebagai anime yang mengangkat tema tentang lukisan, lukisan yang ditampilkan di episode satu ini juga cantik dan seperti punya daya tarik tersendiri sampai membuat Yatora kembali berkeinginan untuk melukis. Setidaknya ada dua lukisan yang ditampilkan di episode pertama yaitu, lukisan Mori dan lukisan Yatora yang khas karena didominasi oleh warna biru.

Belajar Melukis dari Saeki

Belajar Melukis dari Saeki

Blue Period (2021) episode 2 tidak buang-buang waktu untuk membiarkan plot-nya kosong. Di awal kita langsung diberi banyak pelajaran tentang teknik melukis dasar dari Saeki; guru Seni Yatora. Episode ini akan cocok buat siapa pun yang butuh insight serta semangat dan rasa percaya diri untuk memulai melukis atau siapa pun yang skeptis terhadap teknik-teknik dasar dalam melukis.

Sesederhana serutan pensil yang panjang, rupanya ia bisa menghasilkan goresan yang berbeda jika dipegang oleh tangan yang berbeda dan sudut tubuh yang berbeda ketika menggoreskannya. Saeki juga memberi pelajaran tentang sudut datang cahaya yang penting untuk membuat sebuah lukisan terasa nyata. Setengah dari episode ini ada banyak ilmu tentang teknis melukis dasar yang disampaikan.

Emosional: Yatora Berhasil Yakinkan Ibunya

Emosional: Yatora Berhasil Yakinkan Ibunya

Setengah perjalanan dari episode 2 Blue Period (2021) berisi adegan emosional antara Yatora dan sang ibu. Bagian ini rasanya akan terhubung dengan siapa pun yang punya pengalaman sama; diragukan saat memilih jurusan Seni atau jurusan yang terlihat tidak punya prospek di masa depan.

Kekhawatiran ibu Yatora mirip dengan kekhawatiran ibu di mana pun, terutama dari mereka yang datang dari ekonomi terbatas. Beruntung Yatora berhasil meyakinkan ibunya. Script di bagian ini terasa emosional, terutama saat Yatora mengatakan bahwa lukisan membantunya menyampaikan perasaan yang sulit disampaikan melalui kata-kata.

Seni dalam hal ini melukis membantunya memahami perjuangan sang ibu untuk keluarga. Dengan melukis ibunya dia bisa tahu kesulitan sang ibu mengurus semua. Perkembangan karakter Yatora yang terkenal berandal tapi pintar mengharukan di episode ini.

Buat kamu yang punya hobi melukis dan gaya lukisan sendiri, serial anime ini rasanya akan cocok. Di beberapa bagian terdapat dialog yang berisi untuk membangkitkan semangat melukismu. Selain itu grafisnya juga oke, gak terlalu imajiner.

Yatora dan Persaingan yang Lebih Luas

Yatora dan Persaingan yang Lebih Luas

Masuk ke episode 3 anime Blue Period (2021), alur semakin berkembang karena lingkungan Yatora yang semula hanya di sekolah, jadi lebih luas. Bersama Yuka, Yatora diceritakan mulai mengikuti pelatihan yang diadakan Institute Seni Tokyo. Berada di lingkungan yang baru, Yatora otomatis bertemu karakter baru dan jenis lukisan baru.

Beberapa karakter baru yang muncul lumayan menarik perhatian, terutama Haruka Hashida. Haruka punya pemahaman mengenai lukisan yang membuat Yatora kagum, hasil lukisannya pun dipuji oleh pelatih mereka. Selain itu secara penampilan, Haruka tampak berbeda dengan rambut panjangnya yang dikepang.

Untuk kamu yang belum membaca versi manga dari Blue Period (2021), episode 3 juga akan mengejutkan karena terdapat plot twist pada karakter Yuka. Penggambaran karakternya yang cantik berhasil mengecoh karena Yuka sebenarnya adalah seorang pria.

Lantas bagaimana kelanjutan kisah persahabatannya dengan Yatora mendalami seni lukis? Lukisan siapakah yang mengalami perkembangan cukup pesat?

Lukisan Yatora Menunjukkan Perkembangan

Mengikuti perjalanan Yatora menjadi pelukis hebat dalam serial anime Blue Period (2021) rasanya dapat membantu siapa pun yang hobi melukis. Pasalnya, setiap episode, teori dan teknik tentang melukis selalu diselipkan. Di episode ini, ‘pelajaran’ yang disampaikan adalah tentang komposisi dari sebuah lukisan yang bagus.

Teori itu diingat Yatora saat mulai melukis dan hasilnya lukisan pemuda tersebut menunjukkan perkembangan. Selain itu, emosi Yatora saat berselisih dengan Yotasuke hingga membuatnya ingin membuktikan diri, mampu mengeluarkan semua semangat dan kemampuannya dalam melukis. Lagi-lagi hasil lukisan Yatora memuaskan dan mendapat pujian. Namun, apakah Yatora tetap bisa menjaga atau menaikkan kualitas lukisannya?

Yatora digambarkan sebagai pemuda yang tampan dan tinggi dengan rambut berwarna pirang. Penasaran mengikuti kelanjutannya? Ikuti episode baru Blue Period (2021) yang tayang setiap Sabtu di Netflix!

Semangat Yatora yang Naik Turun

Semangat Yatora yang Naik Turun_

Blue Period (2021) episode 5 membuka satu masalah baru bagi Yatora, bahwa ternyata pemuda itu kesulitan menggambar sesuatu jika tanpa model atau contoh.

Yatora mengalami bingung dan buntu jika harus menginterpretasikan imajinasinya dalam sebuah lukisan. Idenya terlalu dangkal dan tidak menyiratkan makna tersembunyi.

Di episode ini pula kita melihat Yatora sebagai sosok yang punya semangat naik turun. Dia bisa menjadi sangat hebat saat termotivasi atau terinspirasi sesuatu, tapi kembali turun ketika sudah merasa berada di posisi nyaman.

Lalu, akan kembali merasa gagal dan menyalahkan diri sendiri. Perjalanan Yatora untuk lolos UKT bagaimana pun menarik diikuti. Nggak sabar menunggu Yatora dapat stabil dengan karya dan mentalnya.

Semua Menanggung Beban yang Sama

Semua Menanggung Beban yang Sama

Cukup berbeda dibanding episode-episode sebelumnya, Blue Period (2021)episode 6 tidak terlalu banyak berisi informasi tentang teknik melukis yang bermanfaat. Di episode ini, cerita lebih menekankan pada moral value tentang beban yang dimiliki antara siswa berbakat melukis dan siswa yang berusaha keras untuk pandai melukis.

Di awal Yatora merasa putus asa karena dia menyadari tak punya bakat dan harus kerja keras agar menghasilkan lukisan yang indah. Ternyata di tengah putus asanya, Yotasuke yang dinilai berbakat justru iri terhadap Yatora.

Cara pandang dan pola pikir Yatora juga berubah ketika mendapati Kuwana merasa terbebani, justru, oleh bakat alami dari keluarganya. Akankah setelah ini Yatora bisa membebaskan dirinya?

Yatora Mendapatkan Inspirasi dari Sosok Tak Terduga

Bagi Yatora, setiap hari adalah hari-hari perjuangan masuk Universitas Kesenian Tokyo. Setiap episodenya, Yatora selalu diceritakan kesulitan. Di episode 7, rintangan Yatora masih dirinya sendiri. Mendekati ujian pertama masuk UKT, Oba berpendapat bahwa Yatora kurang bersenang-senang atau jujur dengan dirinya saat melukis.

Karakter Yatora dari kacamata para sahabatnya jadi bagian yang menghangatkan di episode ini. Koi, temannya di sekolah, yang pendiam dan terkesan sangar, menilai Yatora selalu berusaha ada untuk orang lain tapi tidak untuk dirinya sendiri. Mereka bahkan ingin mendengar Yatora menggerutu, tidak terus tersenyum hanya untuk menyenangkan orang lain. Begitu pula saat melukis; Koi berharap Yatora jujur dengan perasaannya.

Ada Apa dengan Ryuji?

Ada Apa dengan Ryuji?

Setelah bikin heboh karena hanya meninggalkan tanda silang pada kanvas saat ujian, sikap Ryuji di dua episode ini masih penuh tanda tanya, terutama bagi Yatora. Hubungan Ryuji dan Yatora memang tidak terlalu banyak diceritakan di beberapa episode terakhir, tapi Ryujilah yang ‘memancing’ Yatora jadi lebih yakin terhadap passion-nya di bidang seni.

Konflik yang terjadi pada diri Ryuji, apalagi dia memutuskan tidak lagi menggeluti seni, tentu menyita perhatian Yatora. Ketika harus menyiapkan diri menghadapi ujian penting masuk UKT, Yatora merelakan waktunya untuk membantu Ryuji.

Karakternya sebagai teman yang loyal dan rasional terlihat di dua episode ini. Lalu masalah apa sebenarnya yang menimpa Ryuji sampai memutuskan berhenti dari seni?

Perjuangan Yatora di Ujian Kedua

Perjuangan Yatora di Ujian Kedua

Blue Period (2021) semakin seru memperlihatkan semangat Yatora dalam menggapai mimpinya untuk berkuliah di UKT. Pada dua episode ini, perjuangan Yatora diceritakan cukup berat.

Pertama dia harus terganggu dengan ruam-ruam pada kulitnya, dia juga merasakan ganjalan di bagian mata. Belum lagi perkara konsep yang selalu jadi masalah utama Yatora. Hasilnya hari pertama dari tiga hari yang diberikan, terlewat begitu saja.

Naik turun semangat dan inspirasi Yatora masih jadi fokus utama di dua episode ini. Kita diajak melihat bagaimana Yatora berproses menjadi seorang pelukis secara detail.

Selain itu, pada dua episode ini, kita juga diperlihatkan bahwa Yatora tidak hanya fokus pada dirinya, melainkan juga orang lain. Tampak saat Yatora menyempatkan diri menemani Ryuji yang sedang galau padahal dia sendiri sedang menguatkan diri menghadapi ujian. Di tengah keterbatasannya karakter Yatora selalu bisa menginspirasi.

Ketidakpercayaan Diri Yatora Membuahkan Hasil

Ketidakpercayaan Diri Yatora Membuahkan Hasil

Sudah mengikuti Yatora yang berjuang untuk masuk UKT sejak awal, episode kali ini cukup emosional. Yatora dinyatakan lulus ujian dan kini resmi berstatus sebagai mahasiswa! Strategi Yatora untuk menerima rasa tidak percaya dirinya lalu mengungkapkan itu pada kanvas ternyata berhasil! Lukisannya terasa sebagai bentuk kejujuran dan penerimaan diri.

Karakter Yatora dalam serial anime ini memang digambarkan tidak terlalu menonjol. Dia harus berjuang sementara teman lainnya tampak effortless. Terlihat pada karakter Yotasuke di episode ini. Teman Yatora yang satu itu selalu dingin dan ketus. Rupanya semua karena dia tidak percaya diri.

Bagi Yotasuke melukis indah dan mendapat pujian tidak lagi terasa sebagai hadiah. Dia justru memandang dirinya payah. Menurutnya itu sama dengan mendapatkan pujian karena berhasil makan atau buang air besar.

Bisakah seseorang tetap percaya diri dengan hal itu? Dua karakter yang bersebrangan ini terasa memberi makna lebih pada episode 12 Blue Period (2021).

Jika kamu ingin meminta rekomendasi film atau pertanyaan seputar film lainnya, silakan tanyakan kepada kami di Instagram, atau Twitter. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram