showpoiler-logo

Sinopsis & Review Film Forever Out of My League (2022)

Ditulis oleh Yanyan Andryan
Forever Out of My League
3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Forever Out of My League atau Sempre piu Bello adalah film drama romantis asal Italia yang rilis di Netflix pada tanggal 1 April 2022 kemarin.  Film ini merupakan sekuel ketiga dari film sebelumnya yang berjudul Out of My League (2020), dan Still Out of My League (2021).

Aktris Ludovica Francesconi kembali berperan sebagai Marta, dan Giancarlo Commare tetap memerankan karakter Gabriele. Secara singkatnya, Forever Out of My League menyoroti kisah hidup Marta setelah mendapatkan transplantasi paru-paru.

Selain itu, selepas pernikahannya bersama Arturo berakhir dengan perceraian, Marta mencoba mempertahankan ikatan romansanya bersama Gabriele sekaligus memperbaiki hubungan buruk dengan neneknya sendiri. Berhasilkah Marta melakukannya?

Sinopsis

Forever Out of My League__

Marta adalah seorang gadis manis yang menderita mucoviscidosis, sebuah penyakit langka yang merusak sistem paru-paru. Setelah bertahun-tahun berjuang menghadapi penyakit itu, Marta akhirnya masuk ruang operasi untuk transplantasi paru-paru.

Proses operasi kemudian berjalan lancar, dan ia dipastikan bisa kembali menjalani hari-harinya secara normal. Sahabat dekatnya, Jacobo dan Federica, lalu memberitahu Gabriele, kekasih Marta, bahwa operasi berjalan sempurna.

Gabriele pun langsung terbang dari Paris dan melewati perjalanan panjang untuk menemui Marta yang masih terbaring di rumah sakit. 

Sebelumnya, Marta telah menuliskan nama Gabriele sebagai bagian anggota keluarganya sehingga ia bisa menjenguknya setiap hari. Marta percaya bahwa Gabriele akan datang untuknya, dan ternyata dia benar-benar melakukannya. 

Gabriele selanjutnya berhenti dari pekerjaannya di Perancis untuk menjaga Marta. Ia terus menemaninya hingga Marta bisa pulang dari rumah sakit secara sehat.

Marta kemudian berangsur pulih, bahkan sekarang bisa bernapas lega tanpa perlu pipa oksigen. Namun, ia masih perlu berhati-hati untuk menyesuaikan paru-paru baru di tubuhnya.

Sementara itu, Jacopo menyukai Dokter Dario yang merawat Marta selama proses operasi di rumah sakit. Ia mencoba untuk mengajaknya berkencan, tetapi tidak tahu bagaimana cara mendekatinya. Dokter Dario pun ternyata mempunyai rasa yang sama kepadanya, dan mereka lambat laun mulai melakukan kencan berdua.

Di tempat lain, Federica berhasil membongkar pelaku pelecehan seksual yang terjadi kantornya. Namun setelah itu, ia mulai jengah dengan rutinitas pekerjaan di kantor yang harus berada di depan komputer sepanjang hari. Selepas berpikir sejenak, ia lalu menyampaikan kepada atasannya bahwa ia akan berhenti dari pekerjaan. 

Sejak keluar dari rumah sakit, Gabriele dan Marta lebih banyak menghabiskan waktu berdua setiap hari. Keduanya pun merencanakan untuk tinggal bersama dan mencari apartemen untuk ditinggali.

Di momen-momen itu, Marta beranggapan jika Gabriele sangat serius kepadanya. Ia juga mengharapkan Gabriele agar melamarnya untuk menikah.

Marta lalu memberitahu Gabriele bahwa seluruh anggota keluarganya sudah tidak ada. Namun, Gabriele mendengar dari Jacopo jika kekasihnya itu masih memiliki seorang nenek yang masih hidup.

Akan tetapi, Marta menjelaskan jika dirinya tidak memiliki hubungan yang baik dengan neneknya dan menganggapnya sudah meninggal. Selain itu, Marta juga mengungkapkan jika sang nenek tidak pernah mencintainya secara tulus, dan ia terpaksa membesarkan Marta setelah orang tuanya meninggal.

Pada hari ulang tahunnya yang ke-18, Marta dan neneknya bertengkar hebat. Sejak saat itu, Marta pindah, dan tidak pernah lagi bertemu dengan neneknya.

Setelah mendengar masa lalunya, Gabriele lalu mencoba melakukan sesuatu untuk Marta agar hubungan dengan neneknya bisa diperbaiki. Gabriele ingin melihat Marta bahagia dengan memaafkan masa lalunya.

Gabriele kemudian menemukan alamat rumah nenek Marta di buku rapor sekolah milik Marta. Ia pun pergi ke alamat tersebut dan berharap sang nenek mau bertemu dengan Marta.

Kisah Cinta Marta dan Gabriele Masih Berlanjut

Forever Out of My League_Kisah Cinta Marta dan Gabriele Masih Berlanjut_

Forever Out of My League langsung melanjutkan cerita yang menggantung dalam film sebelumnya, Still Out of My League. Dengan asumsi bahwa penonton sudah menyaksikan kedua pendahulunya, film ini membawa kita untuk langsung melihat nasib Marta selama menjalani operasi transplantasi paru-paru. 

Menit-menit awal pun menjadi pembuka yang baik untuk kelangsungan film ini. Setelah operasi berjalan lancar, selanjutnya kita akan diajak untuk mengikuti babak baru perjalanan cinta diantara Marta dan Gabriele.

Selain itu, kedua sahabat baik mereka, Federica (Gaja Masciale) dan Jacopo (Jozef Gjura), tetap mendapatkan ceritanya masing-masing di film ini.

Kisah asmara antara Marta dan Gabriele tidak terlalu berjalan rumit dan tidak penuh lika-liku. Dalam sekuel ketiga ini, perasaan cinta Gabriele untuk Marta dieksplorasi secara mendalam. Di momen-momen hangatnya bersama Gabriele, Marta juga mesti bergelut dengan hubungannya bersama sang nenek yang berakhir buruk.

Lalu, perkembangan karakter teman-temannya cukup menonjol pada film ini. Federica dan Jacopo kerap terlibat dalam subplot mereka sendiri dalam keseluruhan cerita Forever Out of My League.

Jacopo adalah seorang karakter penyuka sesama jenis yang berusaha mencari cintanya sendiri, sedangkan Federica merupakan sahabat yang baik, namun kurang puas dalam perjalan karir di hidupnya.

Sementara itu, pada menit-menit akhir, kita bakal melihat kondisi Marta yang memburuk karena paru-paru barunya mengalami masalah di dalam tubuhnya. Ia pun mesti kembali ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif.

Alih-alih film ini berakhir dengan ending yang menyedihkan, Forever Out of My League ternyata terselesaikan dengan cara yang bahagia. 

Chemistry Manis Para Pemeran Utama

Forever Out of My League_Chemistry Manis Para Pemeran Utama_

Pesona para pemain dalam Forever Out of My League terasa cukup solid mulai dari pemeran utama, dan pendukungnya. Ludovica Francesconi sebagai Marta tampil menakjubkan untuk dilihat dan harus diakui menjadikan karakternya tersebut terlihat sempurna.

Marta sendiri adalah sosok perempuan yang manis, ceria, tegar, dan penuh kasih sayang kepada Gabriele hingga teman-temannya.

Di sisi lain, Gabriele yang diperankan oleh Giancarlo Commare terlihat sebagai pria yang bertanggung jawab, baik, dan begitu setia untuk menemani Marta dalam setiap kesempatan. Gabriele pun pada akhirnya menjadi sosok pria idaman yang selama ini didambakan oleh Marta sepanjang hidupnya.

Penampilan dan chemistry antara Ludovica Francesconi serta Giancarlo Commare berjalan sangat natural, serta jujur. Keduanya memainkan sepasang kekasih dengan cukup sempurna.

Film ini pun mencoba menyuguhkan polemik di antara mereka yang tidak terkesan didramatisasi secara berlebihan. Semuanya berjalan tepat, ringan, dan tentunya dengan alur cerita yang terasa personal serta hangat.

Dari segi tekstur visual, film ini memang tidak terlalu menunjukkan keindahan kota yang menjadi latar tempat ceritanya. Akan tetapi, suguhan sinematografi tersaji secara modern dengan detail-detail yang mampu menyoroti setiap pergerakan para pemainnya.

Berjalan Klimaks dan Menyenangkan

Forever Out of My League_Berjalan Klimaks dan Menyenangkan_

Forever Out of My League secara apik mampu menyoroti kehidupan cinta Marta dan Gabriele. Setelah melalui masalah dalam hubungan mereka, keduanya sekarang merasa nyaman satu sama lain dan saling terbuka untuk menyongsong masa depan.

Sepanjang 1 jam 45 menit, Forever Out of My League pun memberikan sebuah cerita cinta yang terlihat tulus, dan jujur apa adanya. Walaupun menyoroti kisah cinta, namun setengah dari plot cerita berkisar pada teman-tema Marta beserta kehidupannya.

Meski begitu, Forever Out of My League masih tidak kehilangan arah dan fokus jalan ceritanya tetap terjaga secara utuh.

Secara keseluruhan, Forever Out of My League adalah sekuel ketiga yang berjalan klimaks, sedikit klise tetapi bisa disajikan dengan cara yang tepat. Film ini kemudian berjalan menyenangkan dan memiliki beberapa momen-momen yang lumayan bisa menarik perhatian secara emosional.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram