logo web

Sinopsis & Review Film The Art of Racing in the Rain (2019)

Ditulis oleh Aditya Putra
The Art of Racing in the Rain
3.3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Manusia bukanlah makhluk hidup satu-satunya yang hidup di bumi. Kita hidup berdampingan dengan hewan dan tumbuhan sehingga membentuk siklus yang saling melengkapi satu sama lain.

Dibandingkan dengan tumbuhan, hewan merupakan makhluk yang paling memiliki kemiripan dengan manusia. Mereka bisa bergerak bahkan berinteraksi dengan sesamanya.

Salah satu jenis hewan yang menjadi favorit bagi manusia adalah anjing. Dianggap sebagai sahabat terbaik bagi manusia, anjing dianggap bisa ikut merasakan apa yang pemiliknya rasakan.

Film The Art of Racing in The Rain menceritakan tentang anjing yang menjadi sahabat bagi manusia. Seperti apa ceritanya? Simak sinopsis dan review filmnya berikut ini.

Baca juga: 15 Film Terbaik Tentang Persahabatan Anjing dan Manusia

Sinopsis

Sinopsis

Di Seattle, Denny tengah mencari anjing untuk dipelihara. Dia membeli seekor anjing Golden Retriever yang dinamainya Enzo.

Nama Enzo mengambil dari pembalap favorit Denny, Enzo Ferrari. Sehari-harinya, Denny mengajar pembalap, mengurusi Enzo, sambil mencari kesempatan untuk menjadi pembalap.

Setahun kemudian, Denny bertemu dengan seorang wanita bernama Eve ketika berbelanja. Keduanya jatuh cinta dan mulai berkencan.

Nggak lama kemudian, mereka berdua memilih untuk menikah. Keputusan Eve didukung oleh ibunya, Trish. Sementara itu, ayahnya, Maxwell, nggak menyetujui sang anak menikah dengan Denny.

Nggak butuh waktu lama bagi Eve untuk mengandung. Ketika usia kandungannya sudah melebihi sembilan bulan, Denny mendapat undangan untuk balap di Daytona.

Alhasil, Denny nggak bisa menemani Eve yang melahirkan di rumah orang tuanya dengan ditemani dua orang perawat. Eve menamai anak perempuannya itu Zoe.

Beberapa tahun berlalu, pernikahan Denny dan Eve berjalan dengan bahagia. Kebahagiaan itu juga dirasakan oleh Enzo.

Denny mulai sering nggak pulang ke rumah karena jadwal balap yang semakin padat. Kondisi kesehatan Eve mulai memburuk. Enzo bahkan mulai mencium bau kayu yang membusuk, bau yang menjadi pertanda seseorang akan meninggal.

Eve didiagnosa menderita kanker otak. Karena Denny berada jauh darinya, Eve memilih tinggal bersama kedua orang tuanya untuk mendapat perawatan yang lebih baik. 

Dia membawa serta Zoe dan Enzo. Eve mengatakan pada Enzo bahwa dia nggak takut menghadapi kematian dan siap menghadapi takdir. Di hadapan Enzo, Eve berpulang.

Maxwell menyalahkan Denny yang nggak menemani Eve ketika sakit-sakitan. Maxwell meminta hak asuh atas Zoe dan mengancam akan menuntut Denny apabila nggak setuju.

Denny yang marah besar mencoba untuk pergi dari rumah. Maxwell menahan Denny dan terjadi keributan sampai membuat badan Maxwell membentur tembok dan mengalami cedera.

Maxwell melihat kondisinya yang cedera sebagai kesempatan untuk menjauhkan Denny dari Zoe. Dia pun memutuskan untuk menuntut Denny atas tuduhan melakukan penyerangan.

Denny pun ditangkap. Apabila terbukti bersalah, Denny akan mendapatkan hukuman penjara selama tiga bulan dan hak asuh Zoe jatuh ke tangan Maxwell dan Trish secara permanen.

Denny kembali balapan dan mendapat tawaran bekerja di Maranello, Italia, untuk menguji prototipe mobil. Dia terpaksa menolak tawaran itu karena sedang bersengketa di persidangan.

Dia berjanji kalau kasus ini berjalan nggak sesuai dengan keinginannya, dia akan menerima tawaran pekerjaan untuk pindah ke Italia.

Denny yang tengah frustasi mengajak Enzo untuk jogging. Enzo yang usianya sudah nggak muda lagi nggak bisa mengimbangi kecepatan lari Denny.

Ketika mencoba menyeberang jalan, Enzo tertabrak mobil. Akankah Enzo berhasil diselamatkan? Bagaimana nasib perebutan hak asuh Zoe? Akankah Denny memenangkannya?

Bukan Film tentang Balap

Bukan Film tentang Balap

The Art of Racing in the Rain merupakan film yang diadaptasi dari buku dengan judul yang sama karangan Garth Stein. Kalau melihat judul, mungkin akan muncul anggapan bahwa film ini adalah film tentang balap mobil.

Anggapan itu ternyata salah besar karena film ini bukan fokus pada balap, bahkan adegan balapnya sangat minim. Film ini lebih menyoroti kehidupan personal seorang pembalap.

Pengambilan judul The Art of Racing in The Rain bukan tanpa alasan. Balapan di tengah hujan memerlukan keterampilan khusus. Perlu keterampilan dalam memilih ban sampai kemampuan untuk mengatur kecepatan supaya nggak tergelincir.

Denny dikenal sebagai pembalap yang memiliki kemampuan spesial ketika harus balapan di bawah hujan. Di sisi lain, dia juga seorang manusia yang punya masalah keluarga.

Film karya sutradara Simon Curtis ini lebih kental dengan drama keluarga. Pernikahan yang nggak disetujui oleh ayah mempelai wanita, kehidupan rumah tangga seorang pembalap, kehilangan istri, sampai perebutan hak asuh anak mengalir sebagai cerita.

Senada dengan judulnya, film berpusat pada perjuangan Denny untuk sampai di garis finish, entah itu lintasan balap maupun kehidupan pribadinya.

Mengambil Sudut Pandang dari Anjing

Mengambil Sudut Pandang dari Anjing

Keunggulan The Art of Racing in the Rain adalah kemampuannya bercerita dengan mengambil sudut pandang dari seekor anjing. Enzo mempercayai kepercayaan dari Tibet bahwa suatu saat nanti dia akan bereinkarnasi menjadi manusia.

Enzo menganggap Denny sebagai manusia terbaik, karena itulah dia ingin menjadi sahabat manusia seperti Denny. Enzo bercita-cita mengelilingi lintasan balap bersama Denny dan merasakan bagaimana angin membelai bulunya.

Enzo merasa iri dengan kehadiran Eve. Denny jadi harus membagi fokus karena kehadirannya. Hal yang sama terjadi ketika sosok Zoe hadir.

Enzo memerlukan waktu untuk menerima anggota keluarga baru. Perasaan-perasaan Enzo disajikan lewat narasi yang dibacakan Kevin Costner. Sebagian besar berhasil terdengar emosional, tapi ada beberapa narasi yang terdengar terlalu pintar.

Enzo menjadi saksi atas perjuangan Denny. Sejak Denny belum menikah sampai berjuang mendapatkan hak asuh anak. Hal itu menjadikan film ini unik.

Dari segi sinematografi, kehadiran Enzo dimanfaatkan secara maksimal. Banyak adegan yang menampilkan sudut pandang Enzo.

Adegan-adegan itu menghadirkan pengalaman yang menyenangkan karena nggak banyak film yang menampilkan sudut pandang hewan.

Pendalaman Karakter

Pendalaman Karakter

The Art of Racing in the Rain mencoba melihat kehidupan manusia, dalam hal ini keluarga Denny, dari sudut panjang Enzo. Film ini berpotensi menjadi film yang menyentuh. Sayangnya pendalaman karakter yang kurang bikin film ini jadi kurang emosional.

Denny yang digambarkan sebagai seorang pembalap hanya diberi sedikit kesempatan untuk memperlihatkan sosoknya sebagai pria yang menyayangi keluarganya.

Denny baru lebih sering tampil ketika cerita sudah memasuki babak perebutan hak asuh Zoe. Kehadiran Denny dengan segala masalahnya dalam plot kurang dikemas dengan apik.

Milo Ventimiglia berupaya menghidupkan karakter Denny dan berhasil, pun Amanda Seyfried yang berperan sebagai Eve.

Masalahnya, skenario nggak mengeksplor kehidupan rumah tangga mereka lebih jauh sehingga cerita yang melibatkan karakter Denny terasa kosong.

Bukan pekerjaan mudah menjadikan sosok anjing sebagai penggerak cerita. The Art of Racing in the Rain berhasil menyampaikan sudut pandang Enzo. Durasi 109 menit, rasanya nggak terlalu panjang.

Kalau kamu pecinta hewan, cerita yang disampaikan Enzo mungkin akan membuat matamu basah. Punya rekomendasi film sejenis? Kasih tahu di kolom komentar, yuk!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram