logo web

Sinopsis & Review The Wasteland, Teror Monster Lahan Terisolasi

Ditulis oleh Sri Sulistiyani
The Wasteland
2.8
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Hidup di tempat terisolasi yang sepi dan menyeramkan dengan teror monster yang tak berhenti menyerang mungkin akan membuatmu gila. Hal ini juga yang dialami oleh satu keluarga dalam film The Wasteland

Kehidupan mereka di sebuah tempat terpencil yang mulanya tampak damai tiba-tiba berubah saat sosok monster tersebut muncul dan memberi teror yang tak kunjung berakhir. Penasaran dengan kisah selanjutnya? Kamu bisa baca review dan sinopsisnya berikut ini!

Baca juga: Film Tentang Monster yang Seru dan Paling Menegangkan

Sinopsis

The Wasteland__

Pada akhir abad ke 19 di Spanyol, perang yang tak berkesudahan membuat banyak orang memilih untuk mengisolasi diri dan tinggal di kawasan yang terpencil agar bisa hidup lebih tenang. DI sebuah wilayah yang begitu sepi, hiduplah satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak mereka Diego. Mereka bertahan hidup tanpa melewati batas wilayah yang sudah mereka tetapkan sendiri. 

Sang ayah merupakan sosok yang begitu tegas dan selalu berusaha untuk mengajarkan Diego segala cara untuk bertahan hidup. Ia mengajarkan Diego menembak, membunuh hewan untuk dijadikan makanan, dan hal-hal lainnya. Sementara sang ibu yang menganggap jika Diego masih terlalu kecil untuk hal-hal seperti itu lebih banyak memanjakan Diego. 

Suatu hari, sang ayah mengisahkan legenda tentang sosok monster yang sudah banyak meneror dan membunuh orang, termasuk Bibi Diego. Monster itu dikisahkan sebagai monster yang menyantap rasa takut. Sekali mereka melihat monster tersebut, mereka akan ketakutan hingga menjadi gila. Saat rasa takut itu bertambah, si monster pun akan semakin dekat. 

Suatu hari di sungai tempat mereka tinggal, Diego dan ayahnya menemukan seorang pria yang sekarat mengapung di sebuah perahu. Mereka mencoba menolong dan menyembuhkan pria tersebut. Namun saat dirawat di rumahnya, pria itu justru memilih untuk bunuh diri. Mereka pun meyakini jika pria tersebut sudah melihat sosok monster dan menjadi gila karenanya. 

Saat membereskan barang-barang pria tersebut, mereka menemukan sebuah foto keluarga milik pria itu. Sang ayah kemudian memutuskan pergi untuk mencari dan memberi tahu keluarga dari pria itu. Ia berkata akan pulang dalam beberapa hari dan meminta Diego untuk menjaga ibunya. Diego dan sang ibu pun kini tinggal hanya berdua di rumah mereka. 

Mulanya, mereka berdua masih beraktivitas dengan normal. Sang ibu pun masih bersikap sama pada Diego. Ia masih begitu menyayangi dan memanjakan Diego dengan sikap lembutnya seperti dulu. Hari berganti, namun sang ayah tak kunjung kembali. Hingga suatu malam, sang ibu tampaknya melihat sosok monster yang menjadi legenda tersebut. 

Sikap sang ibu mulai berubah. Ia yang mulanya ceria dan penuh semangat menjadi begitu pendiam dan murung. Ia yang dulunya begitu lembut pada Diego pun mulai sering bertindak kasar. Diego yang dulu begitu dimanjakan kini justru diminta untuk mempelajari teknik menembak hingga membunuh. Sang ibu berujar jika mereka harus siap menghadapi teror monster tersebut. 

Sang ibu mulai bertingkah paranoid dan selalu ketakutan. Ia sering berkata jika dirinya melihat monster dan terus menembaki dengan panik, meski Diego tak merasa melihat monster tersebut. Mereka pun tak pernah lagi keluar rumah. Semua sudut rumah dikunci dan kehidupan mereka pun semakin kacau. 

Suatu hari, kuda milik sang ayah kembali ke rumah namun ayah mereka tak ada di situ. Sang ibu semakin yakin jika suaminya telah terbunuh dan monster tersebut kini mengincar mereka. Teror yang terus terjadi setiap hari ini membuat sang ibu tampak menjadi gila. Ia bahkan mencoba untuk menggantung dirinya, namun berhasil diselamatkan oleh Diego. 

Suatu hari, monster tersebut mereka yakini sudah masuk ke rumah, dan sang ibu yang sudah tampak gila terlihat pasrah dengan hal itu. Saat Diego mengajaknya kabur keluar rumah, ia justru mengeluarkan Diego dan menutup pintunya. Diego berusaha mencari jalan masuk ke rumah. Ia melihat ibunya sudah bersimbah darah karena menggorok lehernya sendiri. 

Pada saat itu, Diego pun bisa melihat sosok monster yang selama ini meneror mereka. Namun Diego yang ingat perkataan sang ayah berusaha untuk tidak takut hingga monster itu menjauh. Diego pun berhasil membunuh dan membakarnya. Ia membawa ibunya pergi keluar rumah dengan gerobak dan melewati perbatasan tempat tinggal mereka. 

Namun sang ibu yang sudah dalam kondisi kritis tak berhasil selamat. Diego pun meninggalkan mayatnya di sungai. Ia kini hidup seorang diri dan tak memiliki tempat tinggal lagi. 

Minim Setting Lokasi dan Karakter 

Review The Wasteland_Kisah Seram dengan Minim Setting Lokasi dan Karakter_

Sepanjang film The Wasteland yang berdurasi 91 menit ini, kita akan akan melihat cerita yang bertempat di satu setting lokasi saja, yaitu di rumah milik keluarga Diego yang dikisahkan merupakan lahan terpencil dan terisolasi dari dunia luar. Namun meski hanya mengambil setting lokasi di satu tempat, nuansa horor dari film ini tetap terasa. 

Hal tersebut yang justru membuat kisah teror monster ini semakin menyeramkan. Seolah para karakter utama di film ini tak bisa melarikan diri ke mana pun lagi karena mereka hanya bisa berdiam diri di rumah tersebut. Kita pun akan ikut merasakan bagaimana putus asanya para karakter dalam film ini yang seolah terjebak di rumah tersebut dengan teror monster di sekelilingnya. 

Tak hanya minim setting lokasi, film ini juga hanya menggunakan pemain dengan jumlah sedikit. Hanya ada tiga karakter utama dalam film ini, yaitu Diego, ayah, dan ibunya. Bahkan sang ayah pun tak lagi diceritakan semenjak pergi di pertengahan film. Selain tiga pemeran utama tersebut, hanya ada satu pemeran figuran dan karakter monster yang diperlihatkan hanya di beberapa scene saja. 

Tanpa pemain figuran lain, nuansa sepi pun begitu terasa dan kita bisa ikut merasakan kengerian yang dirasakan oleh para pemeran utama ini. 

Nuansa Suram Hingga Adegan Jump Scare

Review The Wasteland_Nuansa Suram Hingga Adegan Jump Scare_

Seperti film-film horor pada umumnya, film The Wasteland juga memiliki nuansa yang terasa gelap dan suram. Hal ini didukung dengan sinematografi, pencahayaan, hingga tata suara yang digunakan di sepanjang film. Film ini lebih banyak menggunakan tone warna yang cenderung gelap dan kelam dengan efek-efek musik horor yang sering ditampilkan. 

Pada beberapa scene kita juga akan dikejutkan dengan beberapa adegan jump scare yang akan mengejutkanmu. Jadi siap-siap untuk kaget dan terkejut saat sosok monster misterius tersebut mulai muncul ya! 

Ketakutan dari Sudut Pandang Pemeran Utama

Review The Wasteland_Ketakutan dari Sudut Pandang Pemeran Utama_

Sebagai penonton, kita tampaknya dibuat untuk merasakan ketakutan yang sama seperti yang dialami oleh si pemeran utama, Diego, di sepanjang alur ceritanya. Seperti halnya Diego, kita pun seolah tak bisa membuktikan apakah sang ibu benar-benar melihat monster atau hal tersebut hanya semata-mata ketakutannya saja. 

Dengan menggunakan sudut pandang Diego, kita akan ikut penasaran mengenai keberadaan monster yang sepanjang film tak kunjung muncul wujudnya tersebut. Kita pun baru bisa mengetahui keberadaan monster tersebut menjelang akhir film, berbarengan dengan Diego yang bertemu dengan sosok itu. 

Itulah review dan sinopsis dari film The Wasteland, sebuah film mengenai teror menakutkan dari sesosok monster di sebuah rumah terpencil. Berani menonton filmnya? Apa yang membuatmu penasaran dari film ini? Ceritakan di kolom komentar yang telah Showpoiler sediakan, ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram