logo web

Sinopsis dan Review Trap, Upaya Kabur Si Jagal

Ditulis oleh Sera Serinda A
Trap
3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Sutradara kondang M. Night Shyamalan ternyata sayang keluarga. Setelah menjadi mentor bagi putrinya, Ishana, dalam film The Watchers, di tahun 2024 Shyamalan juga ingin menunjukkan kepiawaian putri tertuanya, Saleka, dalam dunia tarik suara dan akting dalam film garapannya sendiri berjudul Trap.

Tentu saja film ini bukan hadiah untuk keluarganya semata. Trap juga hadir untuk para penggemar yang kangen dengan karya Shyamalan. Dalam film kali ini, ia mengajak Josh Hartnett untuk mengisi peran utama dan mengambil tema psikologis kelam dengan balutan cerita keluarga.

Sinopsis

Review Trap_1_

Pada hari pelaksanaan konser bintang pop Lady Raven, Cooper Adam (Josh Harnett) mengajak putrinya, Riley (Ariel Donoghue), untuk menghadirinya. Kebetulan, Lady Raven (Saleka) adalah penyanyi favorit Riley. Namun, ada yang aneh dengan pagelaran tersebut karena jumlah petugas yang dikerahkan untuk berjaga sangat banyak.

Penjagaan pun terasa sangat ketat dengan hadirnya banyak anggota FBI. Hal ini membuat Cooper bingung dan ia bertanya kepada seorang penjual merchandise bernama Jamie apa yang sebenarnya terjadi.

Ternyata, konser tersebut merupakan kamuflase FBI untuk menangkap seorang pembunuh berantai yang dikenal sebagai Si Jagal. Pihak berwenang mendapatkan informasi bahwa sang pelaku juga datang di konser hari itu. Tak lama setelah mendapatkan informasi tersebut, konser pun dimulai.

Di pertengahan konser, Cooper meminta izin kepada Riley untuk pergi ke toilet, dan di sanalah sebuah rahasia terungkap. Ketika memasuki bilik toilet, Cooper membuka ponselnya yang menampilkan live streaming dari CCTV di sebuah bangunan tempat ia menyekap korban selanjutnya. Ya, Cooper adalah Si Jagal yang dicari!

Untung saja ia tahu apa yang sedang terjadi, pikirnya, sehingga Cooper merencanakan pelariannya dari aparat yang berjaga. Cooper lalu mencuri kartu identitas dan kata sandi Jamie untuk menyelinap ke ruang staf dan mengambil walkie-talkie polisi.

Dengan kamuflasenya, Cooper mendapat informasi dari seorang polisi bahwa perburuan tersebut dipimpin oleh seorang profiler FBI, Dr. Josephine Grant (Hayley Mills). Ia pun kembali ke dalam venue konser untuk memikirkan cara kabur.

Setelah mendengar bahwa Lady Raven akan mengajak salah satu penonton untuk menjadi "Gadis Pemimpi," yang menemaninya menyanyi satu lagu di panggung, Cooper tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia berkongsi dengan seorang kru dengan alibi bahwa Riley memiliki penyakit leukemia, sehingga kru tersebut bersimpati dan memilih Riley untuk menjadi Gadis Pemimpi.

Naiknya Riley ke panggung sementara ia menunggu di area belakang panggung, membuat Cooper aman dari sergapan polisi di kursi penonton. Karena berada di belakang panggung, ia jadi tahu bahwa polisi juga menjaga pintu keluar di area tersebut. Pikiran liciknya pun muncul; setelah konser selesai, ia berencana memanfaatkan si bintang konser, Lady Raven.

Cooper mengungkapkan identitasnya kepada Lady Raven sebagai Si Jagal dan mengancam akan membunuh tawanannya, Spencer, jika Lady Raven tidak membantunya dan Riley melarikan diri dengan limosinnya.

Karena takut dan bingung, Lady Raven setuju dengan permintaan Cooper, tetapi ia meminta untuk berkunjung ke rumah Riley dan Cooper terlebih dahulu. Di sana, ia mencoba mengulur waktu dengan menjelaskan operasi FBI kepada keluarga Cooper dan mendeskripsikan masalah psikologis Si Jagal, yang membuat Cooper tidak nyaman.

Lady Raven ternyata cukup pintar. Dengan taktiknya, ia berhasil mencuri ponsel Cooper, mengunci diri di kamar mandi, dan menyebarkan rincian tentang lokasi Spencer kepada para penggemarnya melalui live streaming. Salah satu penggemar bahkan berhasil menemukan dan menyelamatkan sang tawanan.

Lady Raven juga membeberkan identitas asli Cooper kepada istrinya, Rachel (Alison Pill). Namun, Cooper terlanjur mengunci keluarganya di lantai atas rumah, sementara Lady Raven mengirim pesan kepada sopirnya untuk menelepon polisi sebelum pintu kamar mandi berhasil dibuka oleh Si Jagal Cooper.

Cooper lantas berupaya pergi dengan menawan Lady Raven. Namun, istri dan dua anaknya ternyata berhasil keluar dari rumah dan mengalihkan perhatiannya cukup lama sehingga Lady Raven bisa melarikan diri.

Di saat bersamaan, polisi pun tiba dan Cooper tampak pasrah dengan mengunci dirinya sendiri di dalam rumah, seakan menandakan ia akan bunuh diri. Sayangnya, cerita tidak berhenti sampai di situ. Cooper rupanya bisa melarikan diri melalui terowongan rahasia dan menyamar sebagai petugas SWAT sebelum menjadi sopir Lady Raven di dalam limusin.

Mengetahui Cooper yang menjadi sopirnya, Lady Raven membuka jendela dan menarik perhatian kerumunan penggemar. Hal ini memaksa sang pembunuh berantai untuk memakai jaket merchandise Lady Raven yang ada di dalam limusin dan melarikan diri sebelum FBI berhasil menyusul. Setelah itu, Cooper menghilang.

Cerita beralih ke rumah Cooper, di mana Rachel ditinggal sendirian oleh FBI karena ia bilang tidak mau ikut bersama mereka dengan Riley dan putranya, Logan. Tapi keputusannya itu fatal karena ternyata Cooper juga kembali ke rumah. Keduanya pun mengobrol meski Rachel tampak ketakutan.

Rachel mengakui bahwa dialah yang meninggalkan petunjuk untuk polisi tentang keberadaan Cooper di konser. Rachel sudah menduga bahwa suaminya adalah Si Jagal.

Mendengar hal itu, Cooper marah dan memutuskan untuk membunuh sang istri serta dirinya sendiri. Namun, Rachel membujuknya untuk memakan pai yang dibuat oleh putri mereka, Riley, terlebih dahulu.

Setelah suapan terakhir, Cooper baru menyadari bahwa pai tersebut telah diberi obat bius oleh Rachel. Hal ini pun membuatnya berhalusinasi tentang mendiang ibunya yang tampak berada di depan pintu dan mengatakan rasa bangga padanya. Padahal kenyataannya, sosok tersebut adalah Dr. Grant.

Karena lengah, Cooper disetrum dan ditangkap oleh petugas SWAT yang sudah berjaga. Ia lalu digiring pergi dan berusaha membetulkan sepeda Riley (karena OCD yang dideritanya) juga memeluk putrinya itu sebelum dimasukkan ke dalam mobil polisi.

Dalam perjalanan, Cooper diam-diam mulai membuka borgolnya dengan ruji sepeda yang berhasil diambilnya dari sepeda Riley. Ia pun tertawa sendiri, merasa puas karena kali ini ia akan kembali berhasil melarikan diri.

Premi yang Kaya

Review Trap_2_

Trap menyajikan kisah tentang upaya seorang pembunuh berantai untuk keluar dari perangkap yang dipasang oleh polisi. Namun, perangkap tersebut ternyata bukan hanya dipasang oleh pihak berwenang, tetapi juga oleh keluarganya sendiri.

Di awal film, M. Night Shyamalan juga memadukan unsur pop culture dengan mengambil latar di sebuah konser musik. Saya bahkan awalnya mengira film ini hanya akan berlokasi di konser musik Lady Raven saja karena durasi yang dihabiskan di tempat ini cukup lama.

Ternyata, kisah tidak berhenti di situ. Setelah Cooper berhasil keluar dari perangkap konser, upaya 'kabur'-nya juga harus ia lakukan di rumahnya sendiri. Plot-plot ini digabungkan secara cerdas oleh Shyamalan, menciptakan perjalanan kisah yang tak terduga dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Penampilan Epik Josh Harnett

Review Trap_4_

Sebagai karakter utama, Josh Hartnett secara maksimal menampilkan karakter Cooper yang memiliki kepribadian kompleks. Permainan emosi diutarakan dengan prima melalui berbagai ekspresi wajahnya, dan ini terekam jelas ketika kamera mengambil angle zoom in pada wajahnya.

Untuk pemeran lainnya, meski terkadang masih menyiratkan beberapa ekspresi wajah yang kaku dan kurang, hal ini tidak begitu membuat performa terasa jomplang.

Saleka, dalam film debutnya ini, cukup baik memerankan karakter Lady Raven, meski sorot matanya terkadang masih belum terasa natural. Alison Pill pun berhasil mengimbangi performa Josh Hartnett dalam adegan yang hanya menampilkan keduanya.

Naskah Kurang Sempurna

Review Trap_5_

Sebenarnya, dalam dunia perfilman, sedikit detail cerita yang tidak logis merupakan hal yang wajar. Namun, entah mengapa beberapa detail yang tidak logis dalam film Trap membuat saya terganggu dan tidak puas.

Beberapa detail tidak logis yang dimaksud adalah bagaimana mungkin Lady Raven dibiarkan berbicara sendiri dengan Cooper di backstage tanpa seorang manajer menemaninya. Atau yang paling mengesalkan adalah fakta tersirat bahwa Rachel membiarkan putrinya pergi ke konser hanya berdua dengan Cooper, padahal ia tahu identitas asli suaminya.

Sebagai seorang ibu yang protektif dan penyayang, seharusnya Rachel tidak melakukan itu. Bila terpaksa harus datang ke konser pun, ia seharusnya ikut menemani.

Beberapa plot hole ini membuat premis jadi terasa sedikit aneh dan juga membuat intensitas plot twist jadi terasa kurang menggelegar. Shyamalan tampaknya terburu-buru menulis naskahnya sehingga tidak memperhatikan detail-detail tersebut dengan cermat.

Review Trap__

Penyuka film M. Night Shyamalan mungkin akan merasa kurang puas dengan karyanya yang satu ini karena naskahnya yang kurang maksimal. Namun, jika kamu penonton kasual, kamu masih bisa terhibur dengan alur kisahnya yang tak terduga dalam Trap. Penampilan apik Josh Hartnett sebagai karakter utama juga mampu memberikan kengerian yang intens.

Jika kamu ingin meminta rekomendasi film atau pertanyaan seputar film lainnya, silakan tanyakan kepada kami di Instagram, atau Twitter. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram