Sinopsis & Review Twisters, Usaha Mengendalikan Tornado
Para pencinta film dengan premis bencana alam pasti tahu film berjudul Twister yang tayang tahun 1996. Film tersebut menceritakan tentang usaha para peneliti untuk membuyarkan kekuatan angin tornado dengan alat-alat canggih. Usaha mereka berhasil namun dengan bayaran banyak nyawa.
Twister menuai banyak pujian, penghargaan, dan keuntungan yang sangat masif, hampir menyentuh angka $500 juta! Hal itu membuat sutradara Lee Isaac Chung beserta rumah produksi yang dulu menaungi film sebelumnya yakni Amblin Entertainment kembali merilis sekuelnya berjudul Twisters.
Sinopsis

Belasan tahun setelah peneliti Jo Harding (Helen Hunt) pensiun dari tugasnya sebagai ‘pemburu’ tornado menggunakan peralatan canggih yang diberi nama dorothy, kini misinya dilanjutkan oleh seorang siswa SMA bernama Kate Cooper (Daisy-Edgar Jones) bersama teman-temannya.
Mereka kerap mengincar angin tornado demi melancarkan misi mereka; menghentikan atau setidaknya meredakan angin tornado supaya tidak ada lagi korban jiwa, khususnya di Oklahoma. Pada satu waktu, Kate melihat tanda-tanda angin tornado besar akan terjadi tepat di jalur angin yang ia tempati.
Semua orang bersiap, beberapa rekan Kate yang membantunya adalah sahabat baiknya Addy (Kiernan Shipka), si ahli IT Praveen (Nik Dodani) dan Javi (Anthony Ramos) serta kekasih Kate, Jeb (Daryl McComark). Begitu mereka melewati angin dan melepaskan perangkat dorothy untuk kedua kalinya, ada kesalahan.
Alat pelacak dorothy bekerja dengan baik, sementara ramuan pemecah angin yang dibuat oleh Kate cs, tidak bekerja. Angin malah semakin besar dan membuat semua orang dalam bahaya. Javi yang memonitor misi dari jauh memperingatkan semua untuk lari. Naas, terlambat, Kate selamat sementara yang lain tewas.
Lima tahun kemudian Kate bekerja di departemen monitor cuaca Amerika berbasis di New York. Ia bekerja bak robot, motionless. Hal ini disebabkan trauma akan kejadian yang menimpa dirinya dan teman-temannya tempo lalu. Saat sibuk bekerja, ia kedatangan tamu yakni Javi yang sudah tidak ia temui pasca kejadian.
Keduanya pun berbicara banyak, mulai dari tragedi sampai masa depan mereka. Javi bahkan berencana untuk mengajak Kate bergabung dalam perusahaan yang sedang ia kembangkan bernama Storm PAR. Javi memiliki peralatan canggih seperti dorothy; dan Kate merupakan orang paling kompeten dalam memburu tornado.
Awalnya Kate menolak permintaan Javi untuk bergabung dalam perusahaannya, meski Javi sudah memberitahu bahwa misi Storm PAR sama dengan misi Kate sebelumnya. Namun setelah Kate berpikir, kenapa tidak memulai petualangan yang belum pernah ada hasilnya? Ia juga sekaligus ingin menutup traumanya.
Dalam musim perburuan tornado, Kate pun bergabung dengan Storm PAR, Javi memperkenalkan Kate pada seluruh timnya dan mulai bekerja. Saat mencari awan mana yang mampu menghasilkan tornado besar, Storm PAR kedatangan rival-nya, yakni Tornado Wranglers yang dipimpin oleh Tyler (Glen Powell).
Grup Tyler sendiri lebih fokus pada perburuan tornado demi menyenangkan hati para penggemarnya di kanal YouTube. Kehadiran Tyler cs di wilayah perburuan kadang membuat Javi cs tidak leluasa bekerja sehingga Javi dan timnya tidak menyukai keberadaan Tyler di sekitar mereka, mengingat misi mereka berbeda.
Storm PAR ingin menggunakan alat canggih mereka, yakni pemindai 3 dimensi yang terbagi atas 3 alat yang ditaruh di sekitar pusat tornado terbentuk. Dengan cara ini, Storm PAR dapat memberikan peringatan dini tentang wilayah pemukiman yang akan diterjang angin. Sementara itu, Tyler menggunakan 'angin' tersebut untuk mencari ketenaran.
Begitu angin tornado datang, Kate mulai kembali teringat kejadian 5 tahun lalu. Ia bergeming tak bergerak ketika Javi dan tim hendak memasang perangkat pelacak angin. Kate bahkan mengubah keputusannya karena takut membuat Tyler cs mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Meski kesal, Javi tidak bisa berbuat banyak. Hal tersebut ternyata memancing rasa penasaran Tyler. Pria itu mengajak Kate berbicara banyak hal sekaligus memberitahu apa sebenarnya misi Storm PAR sebenarnya. Kate kaget ketika mengetahui bahwa Javi bekerja pada makelar tanah yang mengambil keuntungan dari bencana.
Kate pun meninggalkan Storm PAR dan bergabung dengan Tyler juga kelompok Tornado Wrangler lainnya yang ternyata punya misi ‘tersembunyi,’ yakni membantu banyak orang yang terkena dampak tornado lewat sumbangan dan kanal YouTube-nya. Tyler bahkan membuat Kate berani untuk menghadapi tornado kembali.
Kate dan Tyler berikut tim Tornado Wrangler bekerja sama menyelesaikan penemuan Kate saat SMA dulu. Sementara Javi yang awalnya bekerja untuk Storm PAR akhirnya keluar dan memutuskan untuk membantu Kate juga Tyler dalam memprediksi tornado besar selanjutnya yang diperkirakan menembus kategori EF-5.
Ketiganya berusaha mengubah udara dalam pusaran tornado menjadi air, dengan begitu intensitas udara di dalam angin melemah dan tornado segera menghilang berganti hujan besar. Mereka kini berpacu dengan waktu, karena angin yang mereka kejar berubah arah ke sebuah kota kecil berpenduduk padat.
Saat sampai di kota itu, angin sudah mulai memporak porandakan seluruh bagian kota. Javi, Tyler dan timnya segera membantu proses evakuasi para warga ke dalam sebuah bioskop sementara Kate mengorbankan dirinya masuk ke dalam mobil untuk menuju ke pusat angin dan melepaskan partikel proses kondensasi.
Usaha Kate ternyata tidak sia-sia. Begitu partikel untuk proses kondensasi itu dilepas ke udara, tornado dengan kategori EF-5 itu kehilangan kekuatannya perlahan menjadi EF-1 dan akhirnya menghilang, tepat sebelum menghantam gedung bioskop tempat semua penduduk di kota berlindung.
Kate, Tyler dan Javi senang penemuan Kate yang tertunda akhirnya berhasil dan akan dipatenkan untuk mencegah tornado lainnya menyerang banyak kota. Sebelum kembali ke New York, Kate berpamitan dengan Javi. Namun, sebelum ia pergi, Tyler dengan tiba-tiba ikut ke bandara dan menemani Kate untuk mempresentasikan penemuannya di New York.
Cerita Sama Rasa Berbeda

Film Twisters ini tidak melenceng jauh dari narasi yang disajikan pada film sebelumnya (1996). Masih berfokus pada sekelompok ilmuwan yang berdedikasi untuk mengejar tornado dengan tujuan mengurangi kekuatan destruktifnya. Hal itu dilakukan supaya kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana alam tersebut bisa dikurangi.
Sejak awal, film ini membentuk plot kohesif yang mengalir lancar dari awal hingga akhir. Perbedaan penting dalam sekuel kali ini adalah peningkatan kolaborasi di antara anggota kelompok, sehingga menambah dinamika pada misi yang mereka jalankan; mulai dari perselisihan, romansa dan persahabatan.
Oh iya, film ini tidak mendalami alur cerita prekuelnya ya! Kisahnya berdiri sendiri sehingga para penonton bisa menikmati kisah Twisters tanpa memerlukan pengetahuan atau konteks sebelumnya dari film awal.
CGI yang Super Keren

Kalau sudah berbicara tentang film yang diciptakan oleh Steven Spielberg, kita tahu bahwa CGI yang digunakan selalu punya dampak. Sebab film-film Spielberg dikenal memberikan pengalaman visual yang memukau kepada penontonnya, menetapkan standar yang tinggi baik bagi rumah produksi dan tim.
Melalui film Twisters kali ini, rumah produksi dan tim kreatif menunjukkan kemampuan luar biasa mereka dalam menggunakan CGI dengan cara yang mendebarkan dan spektakuler. Salah satu momen yang menonjol adalah ketika adegan dimana awan besar mulai menebal dan membentuk tornado besar.
Selain itu, penggambaran tornado yang melumat segala sesuatu yang dilewatinya dieksekusi dengan presisi luar biasa. Integrasi CGI yang cukup mulus memastikan bahwa adegan-adegan tersebut terlihat realistis, sehingga meningkatkan dampak film secara keseluruhan.
Perkiraan yang Salah

Ketika Kate pertama kali pindah ke New York, saya sebagai penonton, mengira tornado akan menyerang seluruh kota, menyebabkan kekacauan secara masif di antara gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi. Namun, alur cerita ternyata membawa penonton kembali ke kediaman Kate di pedesaan.
Padahal kalau tornado tersebut terjadi di New York, saya yakin ceritanya akan menjadi sangat keren. Melihat ribuan orang lari tunggang-langgang mencari tempat untuk berlindung dari angin besar yang mulai membengkokan rangka baja gedung, melempar mobil bak meriam hingga air laut yang ikut pasang!
Semoga film Twisters ini ada kelanjutannya juga ya, dengan premis serangan tornado di kota besar! Oh iya, sebagai saran saja, untuk mendapatkan pengalaman menonton Twisters yang mengagumkan, coba deh saksikan film ini di studio 4DX di CGV kota kalian. Jamin seru dan menaikan rating film hingga 4/5!