Sinopsis dan Review Film Drama Netflix Uncorked (2020)

Elijah harus menyeimbangkan antara mimpinya menjadi master sommelier dan harapan ayahnya untuk meneruskan usaha restoran barbecue milik keluarganya di Memphis. Uncorked adalah original film Netflix yang dirilis pada 27 Maret 2020 setelah sebelumnya direncanakan untuk tayang perdana di South by Southwest pada 14 Maret 2020 tetapi dibatalkan karena merebaknya pandemi COVID-19.

Menawarkan drama penuh pergulatan tekad dan emosi untuk mewujudkan sebuah impian, film ini dipenuhi dengan istilah-istilah dalam dunia minuman anggur. Kesahajaan film ini diharapkan akan memunculkan keintiman kisah dengan penonton. Tapi apakah sutradara debutan Prentice Penny mampu menampilkan emosi cerita dengan maksimal? Simak review kami berikut ini untuk mengetahuinya.

Sinopsis

• Tahun: 2020
• Genre: Drama
• Produksi: Mandalay Pictures, Forge Media, Argent Pictures
• Sutradara: Prentice Penny
• Pemeran: Mamoudou Athie, Courtney B. Vance, Niecy Nash

Elijah bekerja di toko minuman anggur dan juga di restoran barbecue milik ayah dan ibunya, Louis dan Sylvia. Louis berharap Elijah akan meneruskan restoran ini suatu hari nanti, tapi sepertinya Elijah tidak tertarik. Elijah lebih tertarik dengan dunia minuman anggur dan menyimpan impian untuk menjadi master sommelier, ahlinya dalam memilih minuman anggur.

Didukung oleh kekasihnya, Tanya, Elijah menguatkan tekad untuk mengikuti ujian masuk program Master Sommelier dan lulus sehingga dia mulai disibukkan dengan menempuh pendidikan formal di bidang minuman anggur tersebut. Elijah meminta izin dari ayah dan ibunya jika dia tidak bisa membantu mereka menjalankan restoran lagi. Ibunya menerima dan mendukung, tetapi ayahnya terlihat sangat kecewa.

Sekolah mereka diundang untuk melakukan pertukaran pelajar ke Paris, tapi Elijah sadar jika dia tidak bisa ikut program ini karena tidak memiliki uang yang cukup. Teman sekelasnya, Harvard, menawarkan bantuan untuk meringankan beban biaya dengan membagi sewa kamar selama di Paris. Dengan dukungan dari keluarga besarnya, Elijah berhasil mengumpulkan uang dan berangkat ke Paris.

Selama di Paris, Elijah belajar dan menikmati kehidupan disana. Sedangkan di Memphis, ibunya yang pernah terkena kanker kembali mengidap penyakit mematikan itu dan harus menjalani berbagai pengobatan secara rutin. Masalah datang ketika Harvard memilih untuk mengikuti perintah ayahnya untuk bekerja di bank dan meninggalkan program di Paris.

Elijah terpaksa harus bekerja paruh waktu di sebuah café sambil terus menempuh program yang dijalaninya. Ketika kondisi finansial semakin sulit, ibunya mengirimkan sejumlah uang yang sebenarnya tidak disetujui oleh ayahnya. Kondisi Sylvia semakin buruk dan akhirnya meninggal dunia. Elijah kembali ke kampung halaman dan membantu ayahnya menjalankan restoran.

Ketika waktu untuk kuliah semakin tergerus dengan kesibukannya bekerja di restoran, Elijah mengajukan pengunduran diri dengan konsekuensi dia harus mengulang kembali program ini dari awal di tahun berikutnya. Tanya tidak setuju dan memaksa Elijah untuk meneruskan kuliahnya. Louis yang menyadari minat Elijah yang besar terhadap minuman anggur, mulai mendukung secara penuh.

Akhirnya Elijah berhasil mencapai ujian akhir, dan berangkat dengan dibekali setelan jas milik kakeknya. Dengan perasaan gugup, Elijah menjalani tes demi tes yang diberikan. Ayahnya menyusul untuk memberi semangat saat menerima hasil ujian esok paginya. Ternyata Elijah dinyatakan tidak lulus dan pulang ke rumah dengan perasaan kecewa.

Elijah kembali bekerja di dua tempat seperti semula, tapi hatinya masih merasa berat akan kegagalannya. Apalagi teman sekelasnya yang semasa program terlihat tidak kompeten, sudah lulus dan bekerja di sebuah restoran mewah. Akhirnya, Elijah memutuskan untuk kembali mengikuti program Master Sommelier dari awal di tahun berikutnya.

Menambah Wawasan tentang Minuman Anggur

Tema tentang minuman anggur, atau dalam istilah aslinya wine, jarang sekali diungkit di dalam film. Sekilas yang teringat adalah Sideways (2004) dan A Good Year (2006), itu pun tidak memberikan banyak materi seputar berbagai macam kelas minuman anggur, hanya dijadikan sebagai pemanis saja dalam kisah romantis yang menjadi tema utama.

Uncorked menawarkan kisah penuh keintiman dengan jenis minuman beralkohol ini lewat karakter Elijah yang sangat terobsesi untuk menjadi ahlinya, yaitu sebagai master sommelier. Uniknya, selama ini minuman anggur identik dengan kalangan masyarakat kelas atas yang kebanyakan diisi oleh warga kulit putih, tapi baru kali ini minuman anggur didekatkan dengan warga Afrika-Amerika.

Keunikan ini menjadi kekuatan dalam ceritanya dimana impian tokoh utamanya akan terasa jauh dan sulit untuk diraih, bahkan sempat sekilas disentil oleh rekannya yang sudah dua kali mengikuti tes masuk program Master Sommelier ini. Tapi karena talenta yang dimilikinya, Elijah berhasil lolos di percobaan pertamanya. Masalah belum selesai, karena biaya program itu cenderung mahal.

Meski memiliki usaha yang maju, faktanya keluarga mereka bukanlah dari kalangan kaya raya, sehingga masalah keuangan menjadi rintangan pertama yang harus dilewati. Elijah menghabiskan tabungannya untuk membiayai kuliahnya, tetapi tidak cukup ketika harus berangkat ke Paris. Untung saja keluarga besarnya mendukung dengan memberikan dana yang cukup.

Dari awal film, kita diperkenalkan dengan sosok Elijah yang sepertinya sangat paham dengan berbagai jenis wine yang diasosiasikannya dengan para rapper atau penyanyi hip-hop. Beberapa adegan di awal film sangat dinamis dan langsung membuka wawasan kita tentang dua hal sekaligus, wine dan barbecue. Tapi seiring mendalamnya cerita, kedinamisan itu berubah menjadi cenderung statis.

Sepanjang film kita akan diperlihatkan bagaimana Elijah dan rekan-rekannya mempelajari segala hal tentang wine, mulai dari teori, mencicipi dan menebak semua tentang minuman yang mereka rasakan. Lewat beberapa adegan inilah wawasan kita tentang wine dan berbagai macam jenisnya akan bertambah.

Hubungan Ayah dan Anak yang Tegang

Cerita utama dalam Uncorked sebenarnya adalah hubungan Elijah dengan ayahnya, Louis. Sejak awal film, ketegangan di antara mereka sudah terjadi. Louis yang mengharapkan Elijah untuk meneruskan usahanya, tidak mendapat respon yang menggembirakan dari putranya. Elijah menganggap bekerja di restoran hanya akan membuatnya terjebak seumur hidupnya tanpa memiliki impian sendiri.

Nyaris sepanjang film kita disuguhkan dengan pertentangan argumen di antara mereka, tetapi tidak panas dengan bentakan-bentakan, karena Elijah seringkali memilih diam ketika ayahnya berargumen. Tidak mudah memang meyakinkan orang tua bahwa kita sebagai anak memiliki impian berbeda dari mereka, tapi pada intinya, orang tua pun ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya.

Mungkin Louis terlalu menaruh harapan yang besar kepada Elijah karena restoran miliknya adalah warisan dari ayahnya yang ingin dia berikan kepada Elijah suatu saat kelak, apalagi Louis sudah membuka cabang baru yang bisa mengakomodir keahlian Elijah dalam hal penyajian minuman beralkohol dengan menyediakan bar di dalam restorannya.

Elijah pun tidak salah karena dia yakin dengan dirinya dan ingin mengejar impiannya, meskipun sempat disinggung jika sebelumnya Elijah sudah berganti-ganti profesi yang semuanya gagal dia tekuni, seperti menjadi DJ dan guru bahasa Inggris. Sayangnya, Elijah tidak lulus padahal sudah mendapat dukungan penuh dari ayahnya dan kekasihnya yang membantunya belajar menjelang ujian akhir.

Tapi, seperti kata pepatah, kegagalan adalah sukses yang tertunda, Elijah mendaftar kembali ke program Master Sommelier dan harus sekali lagi mengecewakan ayahnya yang kali ini tampak lebih mengerti tentang kondisi putranya, karena dari beberapa adegan terakhir dimana mereka bersama di sebuah bar, Louis melihat minat, bakat dan talenta yang besar pada Elijah perihal minuman anggur ini.

Tugas utama orang tua adalah mengarahkan anak-anaknya menuju jalan yang terbaik, dan ketika anak memiliki impian lain diluar harapan orang tua, kebijaksanaan orang tualah yang sangat dibutuhkan dan tetap harus bisa mendukung dan menjaga supaya anaknya tidak sampai salah jalan, selama impian itu masih dalam koridor perihal yang positif tentunya.

Cerita yang Solid tapi Masih Minim Emosi

Sutradara Prentice Penny yang baru pertama kali mengarahkan film, berhasil menampilkan film dengan cerita yang cukup baik. Hanya saja ada beberapa kekurangan yang seharusnya bisa ditampilkan lebih emosional dibandingkan hasil yang ada di dalam filmnya. Salah satunya adalah cerita Sylvia yang berjuang melawan kanker hingga meninggal dunia.

Jika di film drama serupa, cerita penderita kanker ini pasti digali lebih dalam dan ditampilkan untuk memancing emosi penonton hingga meneteskan air mata, tapi itu tidak terjadi di film ini. Sejak dinyatakan menderita kanker kembali, mood film tidak berubah menjadi kelam, mungkin karena karakter Sylvia yang selalu ceria dan optimis dalam memandang hidup.

Kita seolah tidak dibuat khawatir dengan apa yang sedang dijalani Sylvia dan saat dia dinyatakan meninggal dunia pun kita tidak diberikan kesempatan untuk menangisi karakter ini, seperti itu pula yang ditampilkan oleh Elijah dan Louis. Mereka terlihat tegar dan tidak pernah melihat ke belakang lagi setelah wafatnya orang yang mereka sayangi.

Uncorked memang adalah drama bersahaja dengan cerita yang sederhana, tapi film ini menjadi menarik karena mengangkat tema yang jarang ditampilkan, yaitu mengenal lebih dekat minuman anggur. Chemistry Mamoudou Athie dan Courtney B. Vance sangat padu dan menjadi kekuatan utama film yang diberi cap certified fresh oleh Rotten Tomatoes ini.

Mayoritas kritikus film menilai baik film yang soundtrack-nya dipenuhi dengan lagu-lagu hip-hop ini dengan memberikan Metascore sebesar 62. Jadi rasanya film ini cukup layak untuk kita tonton, terutama bagi penikmat film drama. Segera simak filmnya di Netflix.