Sinopsis dan Review Under Siege 2: Dark Territory (1995)
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
Agenda liburan Ryback dan keponakannya, Sarah, harus terganggu ketika sekelompok orang bersenjata membajak kereta yang mereka tumpangi. Sekelompok orang bersenjata tersebut dipimpin oleh Marcus dan Travis. Mereka mengincar dua pekerja ATAC yang ada di dalam kereta untuk mendapatkan kode satelit, guna mengendalikannya lalu mendapat keuntungan.
Ryback yang sudah pensiun dari Angkatan laut Amerika Serikat terpaksa harus kembali beraksi menyelamatkan para sandera yang tidak bersalah. Untuk melancarkan rencananya, dia dibantu petugas kereta bernama Bobby yang tak pernah pegang senjata sebelumnya.
Ingin tahu lebih lanjut aksi Seagal dalam Under Siege 2: Dark Territory (1995)? Sinopsis dan ulasan di bawah ini bisa disimak lebih dulu sebelum Anda menonton filmnya secara langsung.
Sinopsis
- Tanggal/Tahun Rilis: 14 Juli 1995
- Genre: Action, Thriller
- Produksi: Regency Enterprises, New Regency Productions, Seagal/Nasso Productions
- Sutradara: Geoff Murphy
- Pemeran: Steven Seagal, Eric Bogosian, Everett McGill, Katherine Heigl
Beberapa orang terlihat menyaksikan kontrol satelite yang baru saja diluncurkan. Satelite tersebut bisa membidik siapa pun yang ada di Bumi dengan tepat. Casey Ryback (Steven Seagal) sendiri kini menetap di Denver, Colorado dan membuka sebuah restoran bernama Mile High Café setelah memutuskan pensiun dari United States Navy.
Ryback berencana berlibur dengan keponakannya, Sarah (Katherine Heigl), menggunakan kereta. Sebelum menaiki kereta, Ryback memberikan sebuah boneka beruang berukuran lumayan besar pada ponakannya tersebut. Di kereta, Sarah dilayani oleh petugas bernama Bobby (Morris Chestnut) yang terlihat tertarik padanya.
Di kereta yang sama, terdapat pula Kapten David Trilling (David Gianopoulos) dan Kapten Linda Gilder (Brenda Bakke). Keduanya sama-sama bekerja di ATAC, tempat kontrol satelit diluncurkan. Mereka berkereta untuk liburan. Di tempat lain sekelompok orang bersenjata terlihat berusaha mencuri dua helikopter dari sebuah pangkalan.
Setelah menembak mati para penjaga yang ada di sana, mereka berhasil membawa kabur dua helikopter incaran. Di kereta, Ryback mencoba mengakrabi keponakannya dengan mengajak bicara mengenai mendiang James Ryback, yang tewas dalam kecelakaan pesawat. Sarah tidak menyukai topik yang dibicarakan dan kembali memasang headset-nya.
Sadar sudah berlaku tidak sopan, tak lama Sarah meminta maaf pada Ryback. Cerita berlanjut saat Ryback meminjam dapur kereta untuk membuat kue sebagai kejutan bagi Sarah. Tiba-tiba, kereta yang ditumpangi Ryback diberhentikan oleh dua orang bersenjata. Saat masinis mencoba menghampiri, dia ditembak hingga tewas.
Selanjutnya gerombolan orang bersenjata segera membajak kereta. Mereka mengumpulkan para penumpang di satu gerbong yang sama, juga memutus jaringan telepon.
Orang-orang itu memberondong dapur kereta dengan peluru dari arah luar yang mengakibatkan para koki juga tewas. Dua di antara penjahat itu, yaitu Travis Dane (Eric Bogosian) dan Marcus Penn (Everett McGill) membuka gerbong tempat Trilling dan Gilder sedang bercinta.
Mereka lalu membawa Trilling dan Gilder menuju ruang kontrol. Ternyata Travis adalah mantan pegawai ATAC yang memalsukan berita tentang kematiannya. Travis berbicara pada para penumpang melalui monitor bahwa kereta mereka akan berganti tujuan.
Trilling kemudian diancam untuk segera memberi tahu kode satelit mereka. Jika tidak, mata Gilder akan dirusak menggunakan besi panas. Dalam keadaan terpaksa, Trilling lalu membocorkannya. Kali ini giliran Gilder yang dimintai kode, jika tidak hal yang sama akan dilakukan pada Trilling.
Setelah berhasil, para penjahat tersebut membunuh keduanya. Kini mereka bisa leluasa mengakses ATAC. Tanpa mereka sadari, Ryback memantau setiap gerbong dari luar.
Di ATAC, tim mendapat pemberitahuan bahwa satelite mereka telah dibajak. Sayang lokasi pembajakan tidak bisa dilacak. Dengan bergelantungan di atas kereta yang tengah berjalan, Ryback akhirnya berhasil masuk ke kereta melalui pintu yang tidak terkunci.
Dia bertanya pada Bobby mengenai radio atau alat komunikasi apa pun yang ada di sana. Ryback juga meminta petugas tersebut menggeledah setiap tas dan koper penumpang guna menemukan senjata.
Sementara itu Travis berhasil meledakkan sebuah pabrik di China menggunakan satelit yang beberapa waktu berhasil dibajaknya. Belakangan diketahui rupanya satelit tersebut atau Grazer One, adalah rancangannya. Travis dipecat dari ATAC karena ketidakstabilan mentalnya. Setelah menguasai Grazer One, dia berniat menjualnya dengan harga fantastis.
Di tempat lain di dalam kereta, Ryback terus mencari sinyal agar bisa berkomunikasi dan meminta pertolongan. Travis yang sudah menguasai Grazer One menerima pesanan untuk meledakkan pesawat. ATAC mengetahui bahwa satelite tersebut bersiap melakukan itu, tapi terlambat mencegah dan pesawat pun hancur.
Ryback terus berupaya menyelamatkan para penumpang. Dia pun berhasil melumpuhkan salah satu penjahat dan mengambil senjata yang ada padanya. Ryback sekaligus mengajari Bobby caranya menembak. Cerita berlanjut saat Travis semakin menggila dengan berhasil berbicara pada pihak ATAC bahwa dia akan menghancurkan Pentagon dan membunuh banyak orang di sana.
Cerita berlanjut saat Marcus menemukan jejak darah di kereta. Dia memerintahkan anak buahnya untuk menggeledah seluruh gerbong. Akankah para penjahat itu berhasil menangkap Ryback? Ataukah Ryback berhasil meminta pertolongan dan mengacaukan rencana jahat Travis dan kelompoknya?
Film Action Seagal yang Tanggung
Under Siege 2: Dark Territory (1995) merupakan sekuel dari seri terdahulunya, Under Siege (1992). Diharapkan dapat membuntuti kesuksesan film pertama, seri kedua ini malah terasa tanggung. Ryback kembali harus menghadapi pembajakan, tapi kali ini di kereta. Masih memakai formula yang sama, yaitu menampilkan aksi heroik dari karakter Ryback, film ini tidak memiliki kejutan yang berarti.
Steven Seagal juga terlihat tidak terlalu berusaha menghidupkan karakter Ryback di film ini. Dia tampak bosan dan tidak banyak menyajikan atraksi-atraksi laga yang mengagumkan. Pada beberapa bagian, adegan perkelahian terasa canggung terutama karena Seagal sendiri terlihat begitu tenang. Dia tidak menambahkan unsur-unsur ketegangan di sini.
Plot Hole di Beberapa Bagian
Menunjukkan panorama gunung dan tebing-tebing batu dari atas kereta, sinematografi Under Siege 2: Dark Territory (1995) diandalkan untuk menguatkan efek menegangkan. Apalagi tambahan adegan perkelahian di atas kereta yang sedang melaju cepat. Pada bagian ini, rasanya patut diapresiasi. Namun, pada alurnya terdapat beberapa lubang yang lumayan bertentangan dengan logika.
Saat scene tabrakan antara kereta yang ditumpangi Ryback dan kereta yang memuat bahan bakar, Anda akan merasa heran dan bertanya mengenai seberapa cepat Ryback mampu berlari dari depan kereta sampai ke belakang sehingga dia bisa selamat dari tabrakan itu. Padahal laju kereta sangat cepat, begitu pun dengan ledakannya.
Bukan hanya selamat, Ryback bahkan bisa meraih tali dari helikopter dan menyelamatkan diri. Kira-kira mungkinkah dia bisa berlari sejauh seratus meter lebih dalam waktu satu detik? Bagian tersebut untuk beberapa orang rasanya akan mengganggu, tapi mengingat Ryback adalah tokoh utama di film ini, segala yang tidak masuk akal bisa terjadi untuk tetap menghidupkan karakternya hingga film selesai.
Kehadiran Karakter Sarah Kurang Dikembangkan
Pada Under Siege 2: Dark Territory (1995) Anda akan berkenalan dengan seorang remaja putri bernama Sarah yang diperankan oleh Katherine Heigl. Dia dihadirkan untuk menampilkan sisi lain dari seorang Ryback, terutama setelah dia pensiun dari Angkatan laut Amerika Serikat.
Dalam durasi sekitar 100 menit, terdapat alur yang memperlihatkan bahwa hubungan antara Ryback dan ayah Sarah tidak terjalin baik selama beberapa tahun, sehingga hal tersebut berpengaruh pada hubungannya dengan sang keponakan. Part ini seharusnya bisa dikembangkan menjadi lebih menarik, sayang ia buru-buru ditimpa dengan kedatangan para teroris yang membajak kereta.
Setelah itu scene tentu saja lebih banyak menampilkan kejahatan yang dilakukan Travis dan kawan-kawan serta aksi berani dari Ryback. Karakter Sarah dimunculkan kembali agar film tidak hanya berisi adegan perkelahian dan tembakan, tapi juga memainkan perasaan penonton.
Apalagi di bagian akhir ada scene yang memperlihatkan keduanya menziarahi makam ayah Sarah yang juga adik laki-laki Ryback.
Under Siege 2: Dark Territory (1995) masih cukup asyik disaksikan para pencinta film laga. Mengenai beberapa kekurangan dalam film ini, termasuk dari sisi visual efek, seharusnya masih dimaklumi karena ia merupakan film yang tayang pada 1995. Penasaran dengan aksi pahlawan dari Ryback?