Sinopsis & Review Venom: The Last Dance. Akhir Kisah Venom?


Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
Penggemar Spiderman pasti tidak akan melewatkan kesempatan menonton film ini. Berjudul Venom: The Last Dance, penonton akan dibawa pada kisah seru persahabatan antara Eddie dan simbiot Venom. Keduanya terlibat dari pertarungan melawan musuh baru yang mengancam hubungan mereka.
Film ini merupakan sekuel dari Venom (2018) dan Let There Be Carnage (2021) dan juga menjadi bagian terakhir dari trilogi Venom. Masih dibintangi dengan pemain ansambel seperti Tom Hardy sebagai Eddie Brock dan Venom hingga Peggy Lu sebagai Mrs. Chen. Simak keseruan ceritanya berikut ini!
Sinopsis

Setelah ditetapkan menjadi buronan oleh kepolisian akibat keterlibatannya dalam pembunuhan detektif Patrick Mulligan (Stephen Graham), Eddie Brock (Tom Hardy) bersama Venom pergi untuk bersembunyi. Mereka harus putar otak bagaimana cara membersihkan nama keduanya sebab mereka tidak membunuh Mulligan.
Situasi jadi semakin tidak menentu karena nama Eddie kini sudah tersiar di seluruh acara berita internasional sebagai orang yang paling dicari oleh kepolisian negara Amerika. Eddie dan Venom, yang saat itu berada di Meksiko, sepakat untuk melarikan diri ke kota New York dan berharap hidup di sana tanpa terdeteksi.
Disisi lain, tepatnya di Area 51 yang hendak dikosongkan oleh pemerintah, seorang ilmuwan bernama Dr. Teddy Payne (Juno Temple) dan asistennya, Sadie Christmas (Clark Backo), sedang meneliti simbiot lain yang telah jatuh ke Bumi di bawah pengawasan prajurit Strickland (Chiwetel Ejiofor).
Mereka ingin tahu maksud dan tujuan simbiot itu mendatangi bumi. Salah satu simbiot ternyata telah masuk ke dalam tubuh Mulligan, sehingga detektif itu sebenarnya tidak tewas melainkan dalam pengawasan para ilmuwan di laboratorium rahasia Area 51. Strickland yakin bahwa simbiot-simbiot itu berbahaya.
Namun Dr. Terry merasa bahwa kedatangan simbiot itu bukan tanpa alasan, ia yakin bahwa makhluk tersebut ingin menyampaikan sesuatu yang penting pada umat manusia.
Setelah mencoba melakukan diskusi dengan simbiot yang masuk pada tubuh Mulligan, Dr. Terry mendapat informasi darurat. Ternyata tanpa mereka sadari, makhluk bernama Xenophage sedang mengincar simbiot paling kuat yakni Venom.
Venom diincar karena membawa Code, komponen genetik vital yang memungkinkan simbiot bertahan hidup di dalam inang. Codex itu diperlukan oleh pencipta simbiot, Knull (Andy Serkis).
Knull sendiri merupakan pencipta simbiot, namun ia dijebloskan ke dalam penjara yang dingin dan gelap karena para simbiot mengetahui rencana jahat penciptanya. Hal tersebut membuat banyak simbiot mengkhianatinya dan menangkap juga menahannya supaya tidak bisa berbuat macam-macam.
Apabila makhluk buatan Knull yakni Xenophage berhasil merebut Codex milik Venom dan memberikannya pada Knull, maka dunia akan hancur di bawah kendalinya. Ini alasan kenapa banyak simbiot yang pergi ke Bumi untuk memperingatkan manusia juga mencari Venom demi keselamatan bersama.
Xenophage ternyata sudah berhasil menemukan Venom, namun Eddie bekerja sama untuk melarikan diri dari makhluk mengerikan tersebut. Selama tidak berubah menjadi Venom seutuhnya, maka Xenophage tidak mampu mendeteksi keberadaan simbiot itu, maka Eddie tetap meminta Venom bersembunyi di tubuhnya.
Eddie terus melanjutkan perjalanan ke New York dibantu oleh satu keluarga hippie yang kebetulan bertemu dengannya di sebuah gurun. Sang kepala keluarga, Martin (Rhys Ifans) kebetulan akan pergi ke Area 51 untuk melihat lokasi itu terakhir kalinya sebelum benar-benar ditutup. Kebetulan jalannya satu arah dengan tujuan Eddie.
Eddie lantas turun di Las Vegas dan hendak menyambung perjalanannya kembali ke New York, sementara Martin dan keluarganya meneruskan perjalanan ke Area 51. Di Las Vegas, ia bertemu dengan Mrs. Chen (Peggy Lu) yang sedang berlibur. Lewat bantuan Mrs. Chen, Eddie dan Venom bisa istirahat.
Sialnya saat Venom berubah ke wujud asli, Xenophage berhasil mendeteksi keberadaannya. Tak hanya makhluk itu saja yang mengejar Eddie dan Venom, Tim Strickland pun berniat sama. Strickland berhasil memisahkan Venom dari Eddie, lantas membawa mereka ke Area 51 untuk dilakukan pemeriksaan.
Tanpa mereka ketahui, Xenophage membuntuti Venom ke Area 51 tempat simbiot lain juga berada. Kekacauan pun terjadi, Xenophage mulai meminta bantuan pada Knull yang segera mengirim lebih banyak Xenophage melalui portal ke Bumi. Para simbiot melawan tetapi kewalahan, meninggalkan Venom sebagai satu-satunya yang bertahan.
Venom sadar bahwa ia harus mengorbankan dirinya untuk menghancurkan Codex dan menyelamatkan alam semesta. Venom pun akhirnya masuk dalam tubuh para Xenophage dan membawa mereka ke tangki asam untuk menghancurkan diri. Sebelumnya Venom mengucapkan selamat tinggal kepada Eddie.
Venom dan para Xenophage pun luruh dalam asam, dan Eddie berhasil diselamatkan. Pria malang itu kemudian terbangun di rumah sakit, di mana seorang pejabat militer memberi tahu dia bahwa Eddie mendapat pengampunan berkat tindakan heroiknya dengan Venom di Area 51. Namun itu harus tetap jadi rahasia.
Eddie pun akhirnya sampai di tujuannya selama ini, kota New York. Meskipun sudah tidak bersama lagi dengan Venom, Eddie tetap menepati janjinya untuk melihat patung Liberty bersama. Pada akhir cerita, Eddie pun pergi ke pelabuhan terdekat dan menatap patung tersebut sembari mengingat Venom.
Tidak Ada yang Baru

Menonton kisah Venom yang disajikan dalam trilogi membuat para penonton lebih cenderung mengingat wujud Eddie dan simbiot bawaannya ketimbang plot lengkap film itu sendiri. Hubungan yang dibangun oleh keduanya menciptakan hubungan emosional yang tak dapat dipisahkan, seperti yang bisa dilihat dalam film ini.
Hal tersebut sebenarnya tidak jadi masalah, namun akhirnya berdampak pada karakter yang tidak berkembang. Candaan yang begitu-begitu saja, pergulatan batin yang selalu ditampilkan Eddie dan hal lainnya yang sudah dilihat berkali-kali di dua film sebelumnya. Ending-nya Venom akan diingat sebagai sosok saja bukan kisah hidupnya.
Manis Tragis

Melihat adegan terakhir di mana Venom melakukan aksi heroiknya dalam penyelamatan alam semesta juga teman baiknya, Eddie, cukup membuat saya tersentuh. Bagaimana tidak? Selama 6 tahun bersama akhirnya Venom lepas dari tubuh Eddie meninggalkan Eddie melanjutkan hidupnya sendirian. Cukup tragis memang.
Beruntung Eddie tetap memiliki kenangan manis bersama mitranya tersebut. Meski banyak pergolakan antara mereka, nyatanya hal itu lah yang membuat Eddie terus bisa mengingat Venom. Sang sutradara, Kelly Marcel cukup pintar memberikan soundtrack yang cocok saat Eddie mengenang Venom, Memories dari Maroon 5.
Akhir dari Seluruh Kisah Symbiote?

Berakhirnya riwayat hidup Venom dalam film ini membuat banyak orang yang menganggap kalau kisah simbiot keren itu selesai sudah. Tapi benarkah demikian? Sebab, meski simbiot Venom telah gugur tugas, ada simbiot lain yang berhasil masuk ke dalam tubuh Dr. Teddy, membuatnya kuat dan cepat bagai super-hero flash.
Kelanjutan simbiot dalam tubuh Dr. Teddy pun tidak dimuat jelas bagaimana ending-nya. Apakah nantinya akan ada simbiot dan tokoh baru yang menggantikan Venom dan Eddie? Sebab dalam beberapa wawancara yang didapat, Tom Hardy selaku pemeran utama mengatakan bahwa ia sudah merasa cukup memainkan peran tersebut.
Apabila benar demikian, maka kemungkinan besar Dr. Terry yang diperankan oleh Juno Temple menjadi ikon selanjutnya? Saya rasa bisa terjadi demikian, melanjutkan pertarungan Dr. Terry melawan Knull yang misinya dibuat gagal oleh Venom dan Eddie. Kita tunggu saja kabar baiknya!