8 Fakta Darth Vader, Sang Terpilih yang Tenggelam dalam Dark Force

Nama aslinya adalah Anakin Skywalker. Dia dilahirkan oleh ibunya, Shmi Skywalker, pada tahun 42 BBY secara tunggal tanpa ayah berkat pengaruh midi-chlorian. Mereka menjadi budak Gardulla the Hutt di Planet Tatooine. Saat bekerja pada Watto dari bangsa Toydarian, bakat mekanik dan balapan Anakin mulai terlihat.

Sejak dilatih oleh para Jedi, dirinya sudah diramal akan menjadi “The Chosen One”, sang penyeimbang galaksi. Tapi perjalanan hidupnya tidak selalu berada di Force, bahkan kemudian dia menyeberang ke Dark Force bersama kaum Sith.

Kedatangannya bisa membuat takut semua orang dan strategi perangnya sulit untuk ditandingi. Apakah memang dialah sosok yang diramalkan tersebut?

Untuk mendapatkan gambaran seutuhnya tentang sosok antagonis di saga Star Wars ini, baiknya simak artikel berikut yang akan memaparkan berbagai fakta tentang dirinya.

1. Pintar Memperbaiki Mesin

Anakin Skywalker memiliki bakat alami di bidang mekanik dan permesinan. Salah satu buktinya adalah dia bisa membangun C-3PO, sebuah robot yang termasuk jenis protocol droid. Oleh Anakin, C-3PO diprogram bisa mengerti etika, norma dan beragam bahasa.

Saat bertemu Qui-Gon Jin, Anakin sedang bekerja di tempat rongsokan milik Watto. Dengan keahliannya, dia bisa memperbaiki pesawat Jedi Master tersebut.

Qui-Gon juga yang memotivasi Anakin untuk memenangi balapan demi memerdekakan dirinya dari perbudakan. Namun, dia harus meninggalkan ibunya di Tatooine demi menempuh pendidikan Jedi di Coruscant.

2. Pernah Menjadi Padawan Jedi

Sebelum masuk akademi Jedi, Anakin harus melalui ujian terlebih dahulu di depan para Dewan Jedi. Dan setelah dia lulus, Anakin pun mulai ditempa sebagai Ksatria Jedi di bawah arahan Jedi Master Obi-Wan Kenobi.

Baca juga: 10 Jedi Terkuat di Saga Star Wars, Pendekar Galaksi Pembela Kebenaran

Sebagai Padawan, Anakin sering mengiringi Obi-Wan Kenobi dalam menjalani berbagai misi, salah satunya adalah saat menghadapi ancaman dari kelompok separatis kepada Galactic Republic di tahun 22 BY. Anakin juga menjadi bodyguard Ratu Padme Amidala saat dia menerima ancaman dari para pembunuh bayaran.

Pada saat Pertempuran Geonosis antara Galactic Republic melawan Confederacy of Independent Systems (kelompok separatis) pimpinan Count Dooku, mantan Jedi yang berkhianat, Anakin kehilangan tangannya. Setelah sembuh, tangan Anakin dipasangkan tangan robot yang dinamakan mechno-arm.

3. Diramal Sebagai Sang Terpilih

Beberapa ribu tahun sebelum kelahiran Anakin Skywalker, Jedi Master Q’Anilia mendapat penglihatan tentang masa depan yang meramalkan bahwa akan ada beberapa Jedi yang menyeberang menjadi Sith Lord. Mereka adalah Zayne Carrick, Anakin Skywalker, Luke Skywalker dan Cade Skywalker.

Di antara mereka, hanya Anakin yang dianggap sebagai “The Chosen One”, sang penyeimbang galaksi, di mana di tangannya Ordo Jedi dan Galactic Empire di bawah kekuasaan Sith Lord akan terjungkal.

Sewaktu Qui-Gon Jin menemukan Anakin di Planet Tatooine, dia sudah melihat kekuatan itu pada diri anak kecil tersebut, sehingga dia tidak ragu untuk membawanya menghadap Dewan Jedi.

Cikal-bakal dirinya menjadi Darth Vader sudah terlihat ketika dia membantai tanpa ampun seluruh warga suku Tusken yang telah menculik dan menyiksa ibunya hingga meninggal dunia.

Setelah sering bertugas dalam misi-misi diplomatik, Anakin dekat dengan Supreme Chancellor Palpatine yang ternyata adalah Darth Sidious.

Pengaruh Dark Force teramat kuat hingga Anakin meninggalkan Jedi dan bergabung dengan Galactic Empire dengan menggunakan julukan Darth Vader. Ramalan ribuan tahun lalu mulai terbukti dengan aksi Darth Vader memburu para Jedi hingga nyaris tak tersisa lagi.

Dan ramalan bahwa Galactic Empire akan dijungkalkan juga olehnya baru terjawab ketika Darth Vader membunuh Darth Sidious demi membela anaknya, Luke Skywalker.

4. Menikah dengan Ratu Naboo

Anakin Skywalker dan Padme Amidala, sang Ratu Naboo, pertama kali bertemu di Planet Coruscant. Ratu Padme datang untuk memutuskan sebuah kesepakatan politik terkait kekuatan militer di planetnya.

Karena adanya ancaman pembunuhan dari kelompok separatis, Dewan Jedi menugaskan Obi-Wan Kenobi dan Anakin Skywalker untuk menjaganya.

Cinta mulai tumbuh antara mereka saat Anakin ditugaskan mengantar Ratu Padme kembali ke planetnya dan menjaganya sampai ada perintah lanjutan.

Karena adanya larangan bagi seorang Jedi untuk memiliki hubungan cinta, kisah asmara mereka nyaris kandas hingga mereka memutuskan untuk menikah secara sembunyi-sembunyi.

Mereka dikaruniai dua anak kembar, Luke dan Leia. Namun sayang, Padme wafat saat bersalin. Anakin tidak menghadiri kelahiran anak-anaknya karena sudah dikuasai Dark Force.

Anakin ditinggalkan oleh Obi-Wan Kenobi di kawah gunung berapi setelah kalah dalam pertarungan lightsaber. Setelahnya, dia menjadi Darth Vader dengan zirah hitam yang menjadi ciri khasnya.

5. Terpengaruh Dark Force

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Anakin Skywalker untuk beralih ke Dark Force dan menjadi Darth Vader. Faktor pertama adalah ramalan Jedi Master Q'Anilia ribuan tahun sebelumnya.

Meski hal ini hanya diketahui oleh anggota Dewan Jedi saja, namun sudah menjadi rahasia umum apabila yang dianggap “The Chosen One” akan menyeberang ke Dark Force.

Faktor kedua adalah rasa amarah yang tumbuh dalam dirinya. Perasaan ini muncul setelah dia menyaksikan ibunya disiksa hingga meninggal dunia oleh Suku Tusken. Tidak ada jiwa yang disisakan olehnya dari suku ini.

Faktor ketiga adalah jiwa pemberontak yang ada padanya. Sejak menjadi Padawan hingga Ksatria Jedi, Anakin tidak selalu patuh dengan aturan yang diterapkan dalam Ordo Jedi. Salah satunya adalah peraturan untuk tidak menikah yang dilanggarnya dengan mengawini Ratu Padme secara diam-diam.

Faktor keempat adalah kedekatannya dengan Supreme Chancellor Palpatine. Dibuai oleh janji-janji kekuasaan apabila nanti Republic dijungkalkan dan menjadi Empire, Anakin menyatakan kesetiaannya kepada senator yang merupakan kamuflase dari sosok Sith Lord Darth Sidious tersebut.

Bahkan Anakin nyaris membunuh istrinya sendiri karena mengira dia terlibat konspirasi untuk membunuhnya. Setidaknya, empat faktor inilah yang membuat Anakin menjelma menjadi sosok panglima kejam di Galactic Empire.

Semua faktor ini diceritakan di prequel trilogy Star Wars, yaitu The Phantom Menace (1999), Attack of the Clones (2002) dan Revenge of the Sith (2005).

6. Angker dengan Baju Zirahnya

Sejak kehadirannya untuk pertama kali di Star Wars: Episode IV – A New Hope (1977), Darth Vader sudah tampil dengan kesan angker berkat baju zirah berwarna hitam yang dikenakannya. Tapi di original trilogy ini, tidak diceritakan asal-usul kostum yang dipakainya tersebut.

Baru di film terakhir prequel trilogy, Revenge of the Sith (2005), terungkap alasan Anakin Skywalker memakai baju zirah yang membuat sosoknya pantas ditakuti.

Kostum ini dibuat secara khusus atas perintah Darth Sidious untuk membuat Anakin tetap hidup setelah mengalami luka parah akibat kalah dalam pertarungan melawan Obi-Wan Kenobi di Planet Mustafar.

Lengan kiri dan kedua kakinya ditebas oleh pedang Obi-Wan Kenobi yang membuatnya tak berdaya di tepi kawah berapi. Palpatine membawa Anakin dan potongan tubuhnya ke Planet Coruscant untuk diobati dan disatukan kembali dalam balutan baju zirah yang juga menopang sistem pernapasannya.

7. Komandan Perang dengan Pesawat Induk Raksasa

Sebagai panglima perang Galactic Empire, Darth Vader dibekali sebuah stasiun angkasa yang juga merupakan sebuah senjata mematikan bernama Death Star. Berbentuk bulat dan berukuran raksasa, Death Star lebih menyerupai sebuah planet atau bulan daripada stasiun angkasa pada umumnya.

Kekuatan Death Star sebagai senjata sangatlah besar. Dengan sekali tembakan saja, sebuah planet bisa musnah seketika tanpa bekas.

Death Star sempat hancur sebagian dan tidak bisa beroperasi secara normal setelah serangan kelompok pemberontak pimpinan Putri Leia Organa di film Star Wars: Episode IV – A New Hope (1977).

Meski dalam kondisi porak-poranda, Death Star bisa berfungsi lagi di film Star Wars: Episode VI – Return of the Jedi (1983). Namun sekali lagi, kelompok pemberontak berhasil menghancurkannya sebelum perbaikan yang sedang dilakukan selesai.

8. Kembali ke Force di Akhir Hayat

Darth Vader memang keji karena batin dan pikirannya sudah dikuasai oleh Dark Force. Namun, ternyata hati nuraninya masih ada ketika dia menyelamatkan Luke Skywalker.

Dia membunuh Darth Sidious yang juga mengantarkannya pada akhir hidupnya. Darth Vader wafat dalam kondisi kembali ke Force di pelukan putranya.

Perjalanan panjang Darth Vader, meski penuh liku dan banyak menelan korban jiwa, telah menggenapkan ramalan dirinya sebagai penyeimbang galaksi “The Chosen One” yang meruntuhkan Orde Jedi juga Galactic Empire.

Sejak kehadirannya di original trilogy Star Wars, Darth Vader telah menjadi sosok villain ikonik di budaya populer dan termasuk ke dalam tokoh villain fiktif sepanjang masa.

Latar belakang kehidupannya dipaparkan di prequel trilogy, yang membuat kita paham akan motivasi dan kejadian yang menyebabkan dirinya memilih Dark Force.

Meski kisahnya sudah berlalu, namun pengaruh Darth Vader di film dan serial dalam semesta Star Wars tetap membekas.

Keangkerannya tetap terasa meski muncul dalam versi animasi di serial The Clone Wars. Dan nuansa kebengisannya tetap mengiringi setiap proyek Star Wars yang diproduksi oleh Disney+, meski tanpa kehadirannya.

Untuk lebih mengenal sosoknya, kita bisa saksikan aksinya di enam film Star Wars, mulai dari The Phantom Menace hingga Return of the Jedi. Juga lintasan kisahnya di serial animasi The Clone Wars. Semuanya bisa ditonton di Disney+ Hotstar, ya. Selamat menyaksikan!