10 Film Horor Terbaik yang Bisa Ditonton di Netflix

Karma exists! Mungkin ini yang harus diingat oleh seorang petani bernama Wilfred James (Thomas Jane) sebelum melakukan pembunuhan kepada istrinya sendiri Arlette (Molly Parker). Motifnya adalah karena Arlette ingin menjual tanah milik mereka dan pindah ke Omaha.

Tidak terima dengan permintaan Arlette, Wilf membujuk anaknya, Henry (Dylan Schmid), untuk membantu membunuh Ibunya sendiri dengan iming-iming bisa tinggal bersama sang kekasih apabila mereka tidak pindah. Perbuatan keji itu pun segera dilakukan. Mereka membuang mayat Arlette ke dalam sumur dan ditutup dengan menjatuhkan sapi kedalamnya supaya tidak terlihat mencurigakan apabila ada bau bangkai menyengat.

Sayangnya setelah peristiwa itu, Henry jadi pendiam. Ia memilih kabur bersama sang kekasih yang tengah hamil. Sementara itu Wilf mulai merasa tidak nyaman; rasa bersalah menyelimutinya dengan sangat parah. Ia seperti diteror oleh roh istrinya. Kehidupan Wilf pun jadi berantakan dan akhirnya ia tewas diikuti oleh Henry dan kekasihnya yang tewas karena kecelakaan tragis.

Sebuah kota bernama Shadyside menjadi saksi pembantaian beberapa remaja oleh pelaku pembunuhan bernama Ryan Torres (David W. Thompson). Shadyside pun dijuluki sebagai kota pembunuhan di AS; banyak juga yang percaya bahwa kota itu dikutuk oleh penyihir bernama Sarah Fier (Elizabeth Scopel).

Para remaja di Shadyside, salah satunya Deena (Kiana Madeira), kena dampaknya. Ia selalu merasakan kekacauan di kota bahkan kerusuhan kerap terjadi antara para remaja di Shadyside dan kota tetangga yang makmur, Sunnyvale. Sampai satu masa, Deena mendapat penglihatan tentang sang penyihir, Sarah.

Sarah ternyata memang menyimpan dendam atas kota Shadyside, dan celakanya, Samantha (Olivia Scott Welch) yang merupakan teman Deena menjadi sasaran baru untuk jadi korban Sarah selanjutnya. Tidak tinggal diam, Deena dan teman-temannya yang lain berusaha untuk melindungi Sarah.

Australia sedang dalam keadaan darurat, dimana muncul virus mengerikan yang mampu merubah manusia menjadi mayat hidup alias zombie dalam waktu 48 jam setelah terinfeksi. Hal tersebut membuat sebuah keluarga kecil yang terdiri dari Andy (Martin Freeman), istrinya Kay (Susie Porter), dan bayi kecil mereka Rosie harus bersembunyi di dalam perahu.

Saat berusaha mengumpulkan makanan di darat, Kay diserang oleh zombie dan berubah. Ia menggigit tangan Andy yang membuat dirinya pun akan berubah setelah 48 jam. Andy lantas berpikir bagaimana menyelamatkan anak mereka ketika mereka sudah tidak ada lagi di dunia. Berpikir keras, Andy pun menemukan cara.

Ia nekat mencoba mencari pertolongan dan berhasil bertemu dengan seorang pria bernama Vic (Anthony Hayes) yang ternyata orang sadis. Alih-alih membantu, Vic menangkap Andy untuk dijadikan umpan zombie saat dirinya bepergian. Berpacu dengan waktu, Andy pun berusaha untuk menyelamatkan diri supaya Rosie bisa terus hidup.

Sebuah pameran seni yang dihadiri oleh banyak tamu penting dan juga seniman bergengsi akan digelar oleh penggiat seni, Rhodora Haze (Rene Russo). Tak sendiri, ia menyiapkan segalanya bersama pegawainya Josephina (Zawe Ashton) dan seorang kritikus seni, Morf Vanderwalt (Jake Gyllenhaal).

Saat dalam masa persiapan, Josephina menemukan mayat di apartemen tempat dia tinggal yang merupakan tetangganya. Saat mencoba untuk melihat mayat itu, Josephina terkesima dengan apa yang ada di dalam kediaman tetangganya. Ada banyak lukisan dan karya seni dari seorang seniman bernama Vetril Dease (Alan Mandell).

Tidak membuang kesempatan, Josephine pun mencuri semua barang-barang koleksi tetangganya dan memperlihatkannya kepada Rhodora dan Morf. Mereka berdua terkejut dengan apa yang Josephina bawa. Mereka memutuskan untuk menampilkan semuanya itu di pameran; namun saat hendak dibawa ke lokasi, rangkaian peristiwa aneh pun terjadi dan ada kaitannya dengan lukisan dan karya seni yang mereka ambil.

Charlotte Willmore (Allison Williams) harus merelakan pendidikan musiknya di Bachoff untuk merawat Ibunya yang sakit, sayangnya sang Ibu tidak selamat. Hal itu membuat Charlotte kembali lagi ke Bachoff dan bertemu dengan Lizzie (Logan Browning). Pertemuan itu membuat keduanya dekat dan saling jatuh hati hingga berhubungan seks.

Keesokan harinya kejadian mengerikan terjadi. Lizzie tiba-tiba berhalusinasi dan membuat ia memotong tangannya sendiri. Setelah ia sadar, Lizzie histeris lantas berusaha mengingat apa yang sebenarnya terjadi. Lizzie menyadari waktu sedang berhalusinasi, ia berada di dekat Charlotte.

Gadis itu sengaja memberi obat ibuprofen yang dicampur dengan alkohol kepada Lizzie. Saat Lizzie mulai kehilangan akal sehatnya karena pengaruh obat, Charlotte memberi pisau daging dan memanipulasi Lizzie untuk memotong tangannya. Apa sebenarnya niat Charlotte melakukan hal itu pada Lizzie? Apakah karena Lizzie menjadi bintang di Bachoff atau ada hal lainnya?

Sutradara Zack Snyder kali ini meramu film dengan genre zombie pasca-apokaliptik yang mengisahkan tentang perampokan kasino yang dilakukan oleh para tentara bayaran selama wabah zombie berlangsung. Dibintangi oleh Dave Bautista sebagai pemeran utama, film ini berhasil menuai kesuksesan hingga akan adanya sekuelnya di masa depan.

Bermula dari insiden yang terjadi di Area 51. Iring-iringan militer tanpa sengaja melepaskan zombie di Las Vegas. Dengan cepat, semua yang ada di kota itu lumpuh. Manusia mulai saling serang menularkan virus, hingga akhirnya kota tersebut dikarantina oleh pemerintah.

Enam tahun setelahnya, seorang miliarder pengusaha kasino, Bly Tanaka (Hiroyuki Sanada) menyadari bahwa dia telah meninggalkan uang sebesar $200 juta di Sin City. Untuk mengambil uang itu, Bly menyewa tentara bayaran, Scott (Dave Bautista) beserta tim untuk mengambil harta milik Bly sebelum pemerintah memusnahkan kota dengan nuklir.

Perjuangan Scott pun dimulai, mulai dari melawan zombie hingga mendapat pengkhianatan. Mampukah Scott keluar hidup-hidup dari kota itu dan menyelesaikan tugas besarnya?

Craig (Colin O'Brien) adalah seorang anak remaja yang secara tidak sengaja mendapat perhatian lebih dari seorang pensiunan pengusaha super kaya bernama Harrigan (Donald Sutherland). Harrigan menyukai Craig karena ia suka membaca sehingga pengusaha itu memberikannya pekerjaan sedari dini dengan bayaran yang lumayan.

Setelah beranjak besar dan masuk SMA, Craig mendapat cukup uang. Guna membuat komunikasinya lebih mudah dengan Harrigan, pemuda itu akhirnya membelikan sebuah ponsel untuk Harrigan dan mengajarkan bagaimana cara mengoperasikannya. Mereka berdua menjadi intens berkomunikasi sampai satu waktu Harrigan meninggal.

Meskipun Craig memiliki orang tua, Harrigan menjadi teman ceritanya yang dekat dan kini ia kesepian. Belum lagi banyak teman yang merundungnya di sekolah. Di tengah kesedihan itu ia berharap bisa berbicara dengan Harrigan dengan mengirimkan sebuah pesan singkat dari ponsel. Tak disangka, pesan itu dibalas oleh Harrigan dan mengubah hidup Craig.

Film ini mengisahkan tentang Sarah, seorang dokter kandungan, dan putrinya yang berusia tujuh tahun. Meskipun skeptis terhadap hal-hal supranatural, Sarah mulai merasa terganggu ketika perilaku putrinya menjadi aneh setelah mendapat kelinci peliharaan berwarna putih yang tiba-tiba datang ke depan rumahnya.

Sarah berusaha mempertahankan sikap positif, namun semuanya semakin sulit ketika ia juga menemukan makam Alice, saudara kandungnya yang meninggal pada usia tujuh tahun—usia yang sama dengan putrinya saat ini. Pengalaman ini membuat Sarah semakin paranoid, hingga ia mulai melihat kemiripan antara putrinya dan Alice.

Ketika kondisi Sarah semakin memburuk, ia pun berusaha membuang kelinci peliharaan putrinya, tetapi upayanya gagal dan malah tergigit. Putrinya, yang kini tiba-tiba sering mengenakan topeng kelinci, semakin memperparah situasi. Terjebak dalam pikirannya sendiri, Sarah mulai kehilangan kemampuan untuk membedakan antara kenyataan dan halusinasi.

Run Rabbit Run adalah film horor psikologis yang mengangkat isu tentang trauma masa kecil. Selama 100 menit penonton akan menyelami misteri "hantu" yang menganggu kehidupan Sarah semenjak datangnya seekor kelinci putih ke kediamannya. Kira-kira, apakah yang sebenarnya dialami Sarah dan putrinya?

Film original Netflix kali ini mengambil kisah dari novel berjudul sama karya novelis Josh Malerman. Dengan mengusung genre thriller horor pasca-apokaliptik, film karya sutradara Susanne Bier ini menceritakan tentang sebuah fenomena aneh yang membuat banyak orang tewas, sehingga para penyintas harus berjuang bertahan hidup.

Malorie (Sandra Bullock) ditemani sang Kakak, Jessica (Sarah Paulson) pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya. Begitu selesai dan hendak pulang, tiba-tiba saja seluruh negeri di serang kekuatan misterius yang mampu memanipulasi seseorang untuk membunuh diri mereka sendiri. Sayangnya Jessica mengalami itu, sementara Malorie selamat.

Malorie kemudian ditolong dan berkumpul di sebuah kediaman penyintas. Namun hal itu malah memperburuk suasana, apalagi setelah adanya oknum yang memaksa para penyintas merasakan kekuatan itu. Malorie pun berusaha menyelamatkan diri bersama anak yang telah dilahirkannya ke sebuah tempat yang terbebas dari kekuatan misterius tersebut.

Pada tahun 1905, sebuah kultus misterius muncul di sebuah pulau kecil di Welsh. Kultus itu menebar teror dan menculik seorang perempuan bernama Jennifer (Elen Rhys). Mengetahui adik perempuannya diculik, kakak lelaki Jennifer yakni, Thomas Richardson (Dan Stevens), murka bukan main. Ia pun berusaha untuk menyelamatkan adiknya.

Ia nekat pergi ke pulau terpencil itu dan bertemu dengan pemimpin sekte, Malcolm Howe (Michael Sheen). Thomas berpura-pura mau mengikuti dirinya dan pindah keyakinan; padahal ada misi dibalik semua hal tersebut. Thomas pun disambut dan diperkenalkan tentang kultus dan pulau itu.

Selama berada di pulau, Thomas mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ia kaget bukan main ketika mengetahui rahasia kelam sekte tersebut. Bertahan di tengah bahaya, Thomas mulai mencari Jennifer yang ia harap masih hidup. Meski harus menghadapi banyak bahaya, ia trabas semua rintangan. Mampukah Thomas menyelamatkan adiknya dan keluar dari pulau itu hidup-hidup?