We Need to Talk About Kevin

Eva Khatchadourian memiliki perjalanan karir yang mulus, dulu. Ia sempat menjadi penulis sukses. Tapi, sekarang ia tinggal sendirian di rumah kumuh dan bekerja sebagai agen travel di dekat penjara yang mendekam Kevin.

Suatu hari, ia mengunjungi putranya, Kevin. Flashback, Eva mengingat kembali kalau sejak bayi, Kevin tak pernah menurut padanya. Kevin bayi selalu menangis tanpa henti, Kevin kanak-kanak tak pernah menunjukkan kasih sayang pada ibunya sendiri. Kevin hanya tersenyum ketika ada Franklin, ayahnya.

Ada insiden yang membuat Eva marah besar dan mendorong Kevin ke dinding hingga tangannya patah. Itu membuat Kevin memanipulasi Eva untuk menuruti semua keinginannya. Bertahun-tahun berlalu, Eva dan Franklin punya anak kedua, adik Kevin, yang diberi nama Celia. Kejadian mengerikan membuat Celia buta sebelah, dan Eva mencurigai Kevin, tapi Franklin membela anak lelakinya itu. Karena hal ini, Eva dan Franklin berbicara tentang perceraian.

Mendengar hal itu, Kevin yang kini berusia 16 tahun mengunci beberapa teman-teman sekolahnya dan membunuh mereka dengan busur panah. Mendengar berita penangkapan Kevin, Eva semakin terkejut lagi ketika pulang ke rumah melihat mayat Franklin dan Celia yang telah dibunuh oleh Kevin juga.