Sinopsis & Review Abigail, Para Penculik Salah Target
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
Semua hal yang berurusan dengan uang selalu menggiurkan, ya? Bahkan kadang saking menggiurkannya, banyak orang yang tidak peduli dengan cara apa mereka kudu mendapatkan uang tersebut; abai dengan risiko yang mungkin tidak sepadan. Hal tersebut terjadi pada sekelompok kriminal di kota New York.
Mereka melakukan sebuah aksi penculikan terhadap seorang gadis atas perintah seseorang yang mempekerjakan mereka dengan iming-iming imbalan yang cukup besar. Begitu selesai menculik gadis itu, mereka baru sadar bahwa mereka berurusan dengan orang yang salah. Ada apa gerangan?
Sinopsis
Tahun Rilis | 2024 |
Genre | Horror, Thriller |
Sutradara | Matt Bettinelli-Olpin, Tyler Gillett |
Pemeran | Alisha Weir Melissa Barrera Dan Stevens |
Review | Baca di sini |
Alunan lagu Swan Lake Suite Op. 20 karya Tchaikovsky terdengar mengalun merdu di sebuah gedung pertunjukan. Di panggung terlihat ada seorang gadis cilik berusia 12 tahun yang sedang melakukan tarian balet dengan begitu cantik. Gadis cilik itu bernama Abigail (Alisha Weir), seorang putri dari keluarga multi-bilyuner di New York.
Begitu ia selesai latihan ballet, Abigail segera pulang ke rumah tanpa ia sadar bahwa ada 6 orang penculik yang terdiri dari pemimpin kelompok yakni Frank (Dan Stevens) bersama 5 anak buahnya, Joey (Melissa Barrera), Rickles (Will Catlett), Sammy (Kathryn Newton), Peter (Kevin Durand), dan Dean (Angus Cloud).
Frank, Joey, dan Peter segera menyekap Abigail dari kediamannya dan pergi sebelum Ayah Abigail yang misterius datang menangkap mereka. Abigail dibawa pergi ke sebuah mansion mewah di tengah hutan, tempat Lambert (Giancarlo Esposito) yang mempekerjakan mereka sudah menunggu.
Lambert mengatakan bahwa tebusan sebesar $ 50 juta telah dilayangkan pada keluarga Abigail. Sementara menunggu uang itu dikirim, Lambert meminta keenamnya untuk menjaga Abigail supaya tetap aman dan nyaman. Sementara mansion itu sudah diisi penuh oleh kebutuhan mereka selama 24 jam.
Menyanggupi perintah Lambert, keenamnya pun mulai bekerja. Mereka diminta untuk tidak menggunakan nama asli ataupun cerita tentang background mereka. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir polisi melacak semua orang apabila salah satu di antara mereka ada yang tertangkap.
Di saat yang lain menunggu di lounge, Joey pergi memeriksa keadaan Abigail yang sudah bangun dari pengaruh obat bius. Abigail sangat ketakutan karena ia mengira akan disakiti; namun Joey membuka penutup mata gadis itu dan berjanji padanya bahwa tidak akan ada yang menyakiti Abigail.
Setelah itu Joey pamit meninggalkan Abigail untuk menyiapkan makan malamnya. Naas, penutup mata yang sudah dibuka itu membuat Abigail dalam bahaya; sebab saat Frank masuk ke kamar untuk menanyakan siapakah Ayah Abigail, gadis itu berhasil melihat Frank yang langsung menutup wajahnya.
Frank mengancam Abigail dengan pistol sembari menanyakan siapa sebenarnya Ayah Abigail karena informasi yang mereka dapatkan dari Lambert sangat tidak jelas. Betapa terkejutnya Frank saat mengetahui siapa sosok Ayah gadis itu. Frank ketakutan bukan main dan ingin segera pergi dari mansion.
Hal tersebut jelas membuat semua orang kebingungan. Frank lantas membeberkan informasi yang ia dapat dari Abigail; bahwa Ayahnya bernama Kristof Lazaar, tokoh paling ditakuti di Amerika khususnya di New York. Ia ditakuti bukan karena kekuasaannya, namun ia dikenal sebagai seorang legenda. Vampir.
Awalnya beberapa orang tidak percaya dengan yang dibicarakan oleh Frank. Namun Rickles menjadi ikut khawatir karena ia mengetahui kisah Kristof Lazaar; ia pun segera pergi namun menemukan bahwa pintu depan sudah terkunci; dan tiba-tiba semua akses keluar mansion pun tertutup besi. Mereka akhirnya sadar dalam bahaya.
Mulai panik, semua pun berpencar untuk menemukan jalan untuk keluar dari mansion. Nasib sial menimpa Dean. Saat ia berada di dapur, Dean tiba-tiba diseret oleh makhluk tak kasat mata ke rubanah. Dean berteriak minta tolong namun karena sebagian orang tengah berpencar jauh dari dapur, tidak ada yang mendengarnya.
Sammy merupakan satu-satunya orang yang samar mendengar teriakan Dean dari dapur dan segera menghampirinya. Saat mendekati Dean yang kini sudah terduduk di meja makan, mata Sammy membelalak ketika melihat kepala Dean sudah putus dan lehernya terkoyak. Sammy menjerit membuat semua orang datang ke dapur.
Kini ancamannya semakin nyata. Mereka benar-benar diburu. Frank mengatakan bahwa ia pernah menangani kasus Kristoff Lazaar dengan menangkap 3 orang penjaganya. Namun puluhan petugas polisi yang berjaga di kamar mereka ditemukan tewas. Salah satu penjaga Lazaar paling berbahaya adalah Valdez.
Semua orang pun pergi ke kamar tempat Abigail berada untuk memastikan Abigail ada di sana. Namun setelah sampai kamar, keributan terjadi. Frank menyarankan untuk membunuh Abigail dan melarikan diri dari mansion, keputusan itu ditentang Joey sehingga membuat ketegangan yang intens.
Saat mereka bertengkar, tanpa sadar Abigail sudah melepaskan dirinya dan mulai berubah menjadi seorang vampir. Mereka yang tersisa lantas kaget dan kabur terpencar, membuat Abigail lebih mudah memburu mereka satu per satu. Mulai dari Rickles yang wajah dan badannya dikoyak, dan berlanjut ke yang lain.
Sementara itu Sammy digigit dan dirasuki oleh Abigail untuk membunuh Peter. Setelah berhasil membunuh Peter, Sammy pun turut tewas. Kini hanya tersisa Joey dan Frank. Keduanya berusaha mati-matian melawan Abigail. Namun keadaan berubah ketika Frank malah bertemu dengan Lambert yang menghasutnya untuk berubah jadi vampir.
Frank diiming-imingi kekayaan dan kekuasaan milik Kristof Lazaar dengan membunuh anaknya. Begitu Frank digigit oleh Lambert dan mulai berubah, ia langsung membunuh Lambert dan mengejar Abigail. Abigail kini diburu, ia segera meminta pertolongan Joey. Apabila ia selamat, Joey bisa keluar dari mansion hidup-hidup.
Joey pun setuju, Frank kini jadi semakin ganas dan berbahaya. Joey dan Abigail bekerja sama sehingga berhasil membunuh Frank. Setelah semua dirasa berakhir, Kristoff Lazaar datang menjemput Abigail; sementara Abigail meminta Joey untuk pergi dari mansion dan melanjutkan hidupnya.
Berhias Komedi
Film ini bisa dinikmati tanpa membuat para penontonnya merasa ngeri atau jantungan dengan jumpscare yang ada. Keduanya berhasil menciptakan alur mulus, apalagi saat mereka memunculkan Abigail dengan cara yang ‘menawan’, tidak secara tiba-tiba diekspos dalam wujud mengerikan.
Unsur komedi ringan pun ditambahkan membuat plotnya jadi tidak terlalu seram. Ada jeda di mana para penonton dibuat terbahak-bahak, padahal adegannya sedang genting dan sangat serius. Badut yang dijadikan bahan komedi dalam film ini adalah tokoh Peter yang diperankan oleh Kevin Durand.
Penjelasan Tokoh yang Kurang Detail
Pengenalan tokoh selama film berlangsung bisa dianggap tidak terlalu detail. Banyak tokoh dengan nama yang tidak diceritakan full. Baik tokoh Valdez yang dianggap sebagai salah satu penjaga terkejam dari Kristof Lazaar, bahkan Kristof Lazaar sendiri yang tidak diketahui asal usul pastinya.
Kita hanya diberitahu bahwa Kristof adalah legenda urban, vampir, yang benar-benar eksis di dunia nyata. Lantas Valdez, yang opininya digiring sebagai Abigail yang tengah menyamar, tanpa ada buktinya. Padahal dua tokoh ini sama-sama pentingnya dengan para penculik yang berurusan dengan mereka.
Adegan Familiar
Apabila kalian mengetahui rekam jejak sang sutradara yang menggarap film ini, Matt Bettinelli-Olpin, kalian pasti akan menemukan beberapa kesamaan dalam film Abigail dengan film arahannya di tahun 2019 yang berjudul Ready or Not. Mulai dari setting, cara para tokoh tewas hingga ciri khas gore-nya.
Para vampir yang tewas dalam film ini akan meledak menyerupai keluarga Le Domas dalam film Ready or Not yang ambyar begitu kutukan keluarga itu dipatahkan. Cara meledaknya pun sama. Bahkan kejar-kejaran dan perlawanan para tokoh utamanya pun saya anggap sama persis. Coba deh nonton kedua filmnya!
Abigail bisa dibilang film vampir yang fresh di tengah banyak film vampir yang kehilangan jati diri akibat dibalut oleh drama-romansa. Penampilan Alisha Weir saat memerankan Abigail juga saya rasa sukses; membuat film ini layak untuk ditonton oleh teman-teman Showpoiler dengan skor 3,6/5.