showpoiler-logo

Sinopsis & Review Film Takers (2010), Perampokan Penuh Intrik

Ditulis oleh Aditya Putra
Takers
3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Dalam menjalani hidup, manusia pasti memerlukan uang. Uang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup primer sampai tersier.

Masalahnya adalah nggak semua orang diberi kelancaran dalam mendapatkan uang. Sebagian orang harus bekerja ekstra keras untuk mendapatkan uang. Bahkan nggak sedikit yang melakoni dua pekerjaan. Semuanya dilakukan demi memenuhi kebutuhan hidup.

Ada berbagai cara instan untuk mendapatkan uang. Salah satunya adalah merampok. Secara moral, merampok tentu bertentangan dengan nurani.

Kenyataannya, aksi-aksi perampokan semakin banyak. Bahkan, cara para kriminal merampok pun semakin beragam. Di film Takers, perampokan dilakukan dengan penuh intrik di belakangnya. Yuk kita bahas sinopsis dan review filmnya.

Sinopsis

takers-2_

Detektif Jack Welles dan Eddie Hatcher menyelidiki sebuah aksi perampokan. Perampokan itu dilakukan dengan sangat terorganisir.

Pelakunya adalah Gordon “G” Cozier yang berperan sebagai pemimpin, John, A.J., serta sepasang kakak-adik Jake dan Jesse Attica. Mereka kekurangan salah satu anggota yaitu, Delonte “Ghost” Rivers. Ghost ditangkap polisi akibat aksi perampokan lima tahun sebelumnya.

Selama Ghost dipenjara, Jake menjalin hubungan dengan mantan Ghost, Lily. Ghost dinyatakan bebas dari penjara. Dia langsung menemui rekan-rekan lamanya.

Ghost mengajak mereka untuk merampok dua truk yang mengangkut uang. Menurut perhitungan, hasil rampokan yang bisa mereka dapatkan adalah uang tunai sebesar 12 juta USD.

Ide Ghost sempat ditolak oleh G karena ia mencoba teguh pada prinsipnya. Prinsipnya adalah hanya melakukan perampokan sebanyak satu kali dalam setahun. Dengan begitu, aksi mereka sulit dilacak oleh Polisi. Tertarik dengan jumlah uang yang banyak, G dan anak buahnya akhirnya setuju untuk menjalankan aksi perampokan.

G dan anak buahnya berpakaian sebagai pegawai konstruksi. Mereka bersembunyi di bawah tanah. Sementara itu, Ghost berpura-pura menjadi Polisi.

Dengan begitu, Ghost bisa mengawasi pergerakan truk yang akan dirampok. John khawatir Ghost akan berkhianat karena itu John pun menyiapkan senapan untuk menembak Ghost dari jarak jauh.

Rencananya, mereka akan meledakkan jalan sehingga truk akan terjatuh ke bawah tanah. Di sana, G dan yang lainnya sudah menunggu.

Sayangnya rencana itu gagal total setelah sebuah pengendara sepeda lewat. Akibatnya, truk mengerem mendadak sedangkan bom sudah meledak. Sopir truk itu memanggil polisi. Sedangkan satu truk lainnya berhasil dikuasai oleh G dan rekan-rekannya.

Insiden adu tembak terjadi antara G dan rekan-rekannya dengan polisi. John mengemudikan sebuah truk untuk menabrak truk di depannya. Hasilnya adalah truk di depan masuk ke bawah tanah. John dan rekan-rekannya memasukkan uang rampokan ke dalam tas. Mereka kemudian pergi ke beberapa terowongan bawah tanah berbeda.

Welles dan Hatcher datang ke lokasi kejadian perampokan. Mereka tahu bahwa G dan yang lainnya menggunakan terowongan bawah tanah untuk bisa kabur.

Kedua polisi itu ingat pernah menemukan map terowongan bawah tanah dari sekelompok gangster Rusia. Welles dan Hatcher berhasil menemukan Jesse tapi Jesse mencoba kabur. Dia panik dan akhirnya menembak Hatcher sampai meninggal.

G dan anggota lainnya sudah sampai di hotel yang menjadi titik temu. Jesse datang ke hotel dan mengaku sudah membunuh Hatcher.

Saat di hotel itupun terkuak bahwa ternyata Ghost punya urusan dengan gangster Rusia. Dia pernah berjanji akan memberi separuh hasil rampokan pada gangster Rusia. Ghost pernah meminta tolong pada mereka untuk menghabisi salah satu rekannya.

Kemudian, sekelompok gangster Rusia mendapat nomor kamar hotel dari Ghost. Ia mencoba kabur dari lokasi lewat jendela toilet.

A.J. lalu mengorbankan diri agar rekan-rekannya bisa membunuh para gangster Rusia. Jake dan Jesse akhirnya bisa pulang ke rumah. Namun mereka malah menemukan Lily yang sudah tewas. Uang mereka pun sudah hilang. Akankah G dan rekan-rekannya bisa lolos? Ataukah Ghost yang akan berjaya?

Tempo, Subplot dan Karakter

takers-3_

Takers dibuka dengan sebuah adegan perampokan yang keren. Dalam 10 menit pertama, film heist ini menampilkan adegan-adegan yang epik. Sayangnya, tempo yang dipacu di awal semakin melemah ketika memasuki pertengahan.

Berkurangnya tempo bukan tanpa alasan. Subplot mulai dimunculkan dengan konflik-konflik personal G dan rekan-rekannya.

Lewat konflik personal G dan rekan-rekannya, penonton diajak untuk mengenal para karakter lebih dekat. G punya rencana pergi keluar dari Amerika bersama kakaknya, Naomi.

Sedangkan John ingin menikahi Lilly. Malah, John sudah melamar kekasihnya itu. Sementara itu, Jesse digambarkan sebagai anggota paling labil dalam mengendalikan emosi.

Pendalaman karakter di film ini sebenarnya nggak cukup solid. Penggunaan tempo yang pelan pun terasa sia-sia. Untungnya, ketika G dan rekan-rekannya setuju dengan ide Ghost untuk merampok, tempo kembali naik.

Cara mereka merampok pun dijelaskan walau hanya di level permukaan. Begitu juga dengan pembagian porsi tiap orang dalam mengeksekusi rencana perampokan.

Secara sinematografi, film garapan John Luessenhop ini nggak memberi sajian yang berbeda dibanding film dengan genre serupa.

Kamera dinamis serta editing cepat diandalkan untuk menguatkan nuansa menegangkan. Salah satu yang cukup unik adalah adegan Jesse dikejar polisi. Kamera bergerak menyoroti Jesse melakukan parkour. Cara yang cukup nyeleneh untuk kabur dari kejaran polisi.

Formula Standard Film Heist

takers-4_

Takers nggak mencoba keluar dari pakem film-film heist. Justru sebaliknya, ia mengikuti semua formula standar yang ada di genre tersebut.

Film perampokan kerap menampilkan dua perampokan. Perampokan yang pertama berfungsi untuk menguatkan peran para karakter. Pencurian kedua adalah klimaks dari plot yang dibangun sejak awal. Takers pun menggunakan cara serupa.

Salah satu formula yang sering dipakai dari film perampokan adalah pengkhianatan. Di film ini, pengkhianatan pun ditampilkan lewat sosok Ghost. Ada juga subplot tentang Jack yang hidupnya begitu kesepian. Dengan begitu, dia menjadi Polisi yang kerap menggunakan kekerasan. Dia bahkan berani menentang atasannya.

T.I. Mencuri Perhatian

takers-5_

Di departemen akting, Takers gagal mempersembahkan hasil terbaik. Praktis hanya beberapa aktor saja yang bisa berperan maksimal. Idris Elba menunjukkan karismanya sebagai G.

Matt Dillon tampil meyakinkan sebagai Jack yang kaku. Paul Walker seperti diberi tempat untuk memainkan emosi melalui karakter John. Zoe Saldana hanya mendapat porsi sedikit sebagai Lily. 

Chris Brown gagal menjadi sosok Jesse. Kualitas akting di film debutnya ini masih jauh dari harapan. Dari semua aktor yang tampil, sosok Tip “T.I.” Harris-lah yang mencuri perhatian. T.I. bisa menunjukkan kualitas akting yang lebih baik.

Sang rapper berhasil menunjukkan karakter problematik. Gaya bicara dan gestur tubuhnya benar-benar membuat dia layak diragukan oleh G dan rekan-rekannya.

Takers menutup cerita dengan skema perampokan di akhir film yang cukup epik. Dengan durasi 107 menit film ini cocok untuk dijadikan popcorn movie.

Film ini mungkin akan bikin kamu betah untuk duduk sampai akhir, tapi nggak cukup untuk jadi film yang memorable. Film heist yang memorable buat kamu apa nih? Kasih tahu di kolom komentar, yuk!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram