showpoiler-logo

Sinopsis & Review Samjin Company English Class (2020)

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Samjin Company English Class
4.3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Menjadi pekerja rendahan karena hanya lulus SMA, tiga serangkai, Ja Young, Yoo Na dan Bo Ram berdedikasi terhadap tugas-tugas mereka. Walau sekadar menyiapkan kopi, membereskan berkas hingga menyiapkan sepatu untuk para staff, mereka terlatih, bahkan bisa diandalkan oleh para pekerja yang jabatannya lebih tinggi.

Suatu hari, perusahaan tempat mereka bekerja terlibat masalah serius mengenai pencemaran lingkungan. Menggunakan hati nuraninya yang tak tega melihat penduduk desa menjadi korban, Ja Young memulai pekerjaan berat untuk menuntut keadilan.

Bersama dua rekan kerja sekaligus menjadi sahabatnya, mampukah dia melawan perusahaan global hanya bermodalkan kemampuan bahasa Inggris yang pas-pasan? Sinopsis dan ulasan Samjin Company English Class (2020) bisa Anda simak di bawah ini sebelum menontonnya secara langsung!

Sinopsis

Diawali dengan narasi yang mengatakan bahwa tahun 1995 adalah tahun pertama era globalisasi dimulai, film menyuguhkan beberapa cuplikan yang memperlihatkan betapa tingginya antusias warga Seoul mengikuti kursus bahasa Inggris. 

Film berlanjut ketika seorang wanita muda bernama Lee Ja Young (Go Ah Sung) memperkenalkan diri menggunakan bahasa Inggris, lengkap dengan menyertakan nama internasionalnya, Dorothy.

Wanita lainnya melakukan hal serupa. Kali ini adalah Jung Yoo Na (Esom) yang memiliki Michelle sebagai nama internasionalnya. Kemudian ada Shim Bo Ram (Park Hye Su) yang sama-sama terbata berbicara bahasa Inggris memperkenalkan namanya dan nama internasionalnya, Silvia.

Bersama beberapa wanita lainnya, mereka adalah peserta didik sebuah lembaga kursus bahasa Inggris. Selain itu ketiganya merupakan pekerja di Perusahaan Samjin. Menggunakan logat Korea yang kental, Ja Young begitu percaya diri bicara kalimat-kalimat dasar menggunakan bahasa Inggris.

Cerita berlanjut saat Ja Young mulai melakukan pekerjaannya, yaitu membersihkan ruangan-ruangan di Perusahaan Samjin. Dia dan beberapa wanita yang lain ternyata punya pekerjaan yang sama, yakni bertugas membuang semua sampah, merapikan berkas, mengepel lantai sampai membuat kopi.

Sambil menyiapkan bergelas-gelas kopi untuk seluruh pekerja Samjin, Yoo Na membicarakan salah satu pekerja wanita yang dipecat karena menikah dan hamil. Bahwa menurutnya, nasib mereka yang hanya lulusan SMA bisa sama seperti pekerja tersebut. Ja Young yang ikut mendengarnya mengatakan tak akan menikah saja dan akan mengincar promosi.

Ja Young begitu optimis karena sebelumnya dia dan yang lain membaca pengumuman di papan informasi kantor mengenai kelas TOEIC bahasa Inggris untuk karyawan lulusan SMA. Siapa yang bisa mendapat nilai 600 dalam waktu tiga bulan, akan mendapat promosi keterampilan.

Namun, Yoo Na segera menghancurkan optimisme yang dimiliki Ja Young dengan mengatakan bahwa itu adalah trik untuk menyingkirkan pekerja-pekerja murah seperti mereka. Pasalnya, siapa yang bisa mendapat skor 600 dalam waktu tiga bulan?

Wanita itu kemudian menyinggung soal pesangon yang akan diterima jika mereka berhenti bekerja selama 8 tahun. Jumlahnya cukup banyak, sehingga dia memberi ide agar mereka sama-sama mengundurkan diri saja lalu berlibur ke luar negeri dan berkencan dengan pria asing.

Walau pekerja rendahan, tiga wanita tersebut banyak membantu para staff mengerjakan pekerjaan. Mereka menguasai komputer serta punya ide yang menarik. Ide Yoo Na mengenai slogan perusahaan yang dia bagikan pada salah satu staff bahkan terpilih oleh atasan, tapi pekerja wanita itu tak mendapat apresiasi apa pun, termasuk dari staff yang dia bantu.

Sedihnya mereka justru disalahkan ketika ada pekerjaan yang tak beres, seperti yang terjadi pada Ja Young. Ja Young dan salah satu staff, Choi Dong Soo (Cho Hyun Chul) kemudian melakukan tugas untuk membawa barang-barang milik putra ketua, kecuali seekor ikan hias.

Ja Young diminta untuk membuangnya saja, tapi wanita itu tak sampai hati. Berniat melepaskannya ke sungai di sekitar lingkungan kerja, Ja Young justru kaget menemukan banyak ikan mati di sungai tersebut.

Sejurus kemudian Ja Young menyadari bahwa itu adalah ulah perusahaannya. Samjin membuang limbah ke sana. Esok paginya selepas mengikuti kursus bahasa Inggris yang diadakan perusahaan, Ja Young menemui Tuan Choi. Dia mengajak staff tersebut untuk melaporkan perkara limbah pabrik.

Namun, alih-alih menyambut ide Ja Young dengan antusiasi, Tuan Choi menolaknya dengan berbagai alasan. Ja Young membujuknya dan sudah menyiapkan sebentuk berkas, Tuan Choi tinggal melaporkannya.

Lelaki itu bimbang karena takut dimarahi Tuan Hong (Lee Sung Wook), atasannya. Upaya Ja Young berhasil dan Tuan Choi mau melaporkan hal tersebut. Di luar dugaan, Tuan Hong sama sekali tidak marah dan terlihat menanggapi persoalan limbah dengan serius.  

Di divisi lain, Yoo Na mulai mendapatkan perhatian dari staff ketika berhasil menyampaikan ide briliannya. Sementara itu, penyelidikan terhadap limbah pabrik yang menyemari sungai mulai dilakukan. Cerita berlanjut saat Bo Ram mendengar kabar sedih dari salah satu atasan yang sangat dekat dengannya. Beliau harus mengundurkan diri dari pekerjaan karena menderita kanker stadium lanjut

Ja Young dan Tuan Choi mulai melakukan tugas lanjutan dengan mengunjungi warga di sekitar yang kemungkinan bisa terdampak limbah. Berdua melakukan sosialisasi, penjelasan serta permintaan maaf secara giat hingga Ja Young menemui seorang bapak-bapak di sebuah kebun buah yang ternyata tampak mengalami masalah kulit cukup parah. Lantas apa yang akan Ja Young lakukan selanjutnya?

Pekerja Rendahan yang Pintar dan Berdedikasi pada Pekerjaan

Film yang memuat cerita tentang para pekerja rendahan, bukan sesuatu yang baru. Samjin Company English Class (2020) menambah satu lagi pilihan berkualitas untuk Anda tonton. Digarap sutradara Lee Jong Pil, film ini mengisahkan tiga orang wanita pekerja rendahan, karena hanya lulus SMA, yang sudah bekerja selama kurang lebih 8 tahun di Samjin Company.

Tak ada peningkatan karir yang signifikan terhadap mereka. Hari-harinya diisi dengan tugas domestik seperti menyiapkan kopi, merapikan berkas, sampai menyiapkan sepatu untuk para staff. Walau begitu, secara kemampuan mereka kerap diandalkan oleh staff-staff di atasnya. Sayang, statusnya sebagai pekerja rendahan membuat kepintaran dan kerja mereka kurang diapresiasi.

Hingga suatu hari, perusahaan memberikan kesempatan promosi bagi karyawan rendahan untuk naik level, syaratnya harus mendapatkan nilai TOEIC sebesar 600.  

Di tengah upaya memperlancar kemampuan berbahasa Inggris, Ja Young menemukan isu yang lebih penting menyangkut perusahaan. Mulai dari sini, sutradara semakin menonjolkan karakter ketiga tokoh utamanya, yaitu Ja Young, Bo Ram dan Yoo Na.

Baca juga: Inilah Kumpulan Film Korea Terbaik Sepanjang Masa

Angkat Beberapa Isu Sensitif Sekaligus

Film yang memenangkan kategori Best Film pada ajang Baeksang Arts Awards 2020 lalu ini rasanya layak menyandang gelar tersebut. Secara premis dan alur cerita, Samjin Company English Class (2020) suguhkan beberapa isu sensitif secara bernas. Sejak awal plot dibuat padat dengan menampilkan kerja keras para pekerja wanita rendahan yang hanya lulusan SMA.

Kita sudah disuguhi dengan scene per scene mengenai dedikasi dan kepintaran mereka masing-masing di awal film. Dalam hal ini sutradara jeli menarik perhatian dan emosi penonton sejak menit pertama. Semakin cerita berjalan, film ini tampak bertambah bobotnya.

Isu yang diangkat ternyata bukan hanya mengenai superioritas di dunia kerja, melainkan juga isu lingkungan yang kerap lekat dengan image sebuah perusahaan. Bukan hanya itu, Samjin Company English Class (2020) juga suguhkan isu mengenai strategi-strategi ‘kotor’ dalam menjalankan serta mengakuisisi perusahaan; bagaimana cara penguasa pasar global menguasai dunia.

Selama sekitar 1 jam 50 menit, melalui karakter-karakter kuat serta plot cerita yang tensinya semakin naik, Anda akan puas menyaksikannya. Pembagian porsi antara tiga karakter utama juga sangat pas.

Go Ah Sung, Esom dan Park Hye Su pun benar-benar ahli membawakan karakter mereka masing-masing. Selain itu, Anda akan terpukau dengan detail penulisan naskah yang sekaligus dapat menghidupkan emosi dalam film ini.

Setting 1995 yang Meyakinkan

Samjin Company English Class (2020) juga terlihat sekali memperhatikan setting dan elemen pendukung. Berlatar tahun 1995, Anda akan menyaksikan scene-scene ketika mereka menggunakan telepon umum koin untuk bertelepon atau pager yang masih digunakan sebagai sarana berkirim pesan dan sebagainya.

Kostum yang digunakan oleh karakter Ja Young, Yoo Na dan Bo Ram juga sangat pas. Gaya rambut, tas, sepatu, mobil sampai pemilihan tone atau color grading yang dominan kuning, benar-benar mendukung dan sangat meyakinkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di tahun 1990-an.

Tanpa menghilangkan ide awal, yaitu penguasaan bahasa Inggris untuk kebutuhan pekerjaan dan persaingan global, Samjin Company English Class (2020) mulus menyuguhkan jalan cerita yang berkualitas tanpa plot kosong satu pun. Persahabatan dan kerjasama antara tiga pekerja wanita untuk menyelamatkan perusahaannya akan membekaskan kesan hangat di hati Anda. Penasaran? Saksikan segera!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram