showpoiler-logo

Sinopsis & Review Stand Up Guys, Persahabatan Pria Paruh Baya

Ditulis oleh Aditya Putra
Stand Up Guys
3.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Sahabat merupakan orang yang kita percayai untuk berbagi cerita bahkan rahasia. Ada pengalaman-pengalaman bersama mereka yang terekam dalam memori untuk waktu yang lama. Bahkan untuk urusan kedekatan, nggak sedikit orang yang justru lebih dekat dan terbuka kepada sahabat dibandingkan dengan keluarga.

Berpisah dengan sahabat dalam waktu yang lama tentu akan menumbuhkan rasa kangen. Pertemuan dengan sahabat untuk pertama kali setelah berpisah pasti akan terasa emosional. Tapi bagaimana kalau ternyata di pertemuan itu ada salah satu yang mengemban misi lain? Itulah yang terjadi di film Stand Up Guys.

Sinopsis

  • Tahun Rilis: 2013
  • Genre: Drama, Crime, Comedy
  • Produksi: Sidney Kimmel Entertainment, Lakeshore Entertainment
  • Sutradara: Fisher Stevens
  • Pemain: Al Pacino, Christopher Walken, Alan Arkin

Val adalah seorang pria paruh baya yang menghabiskan waktu selama 28 tahun di penjara. Dia mendekam di balik jeruji besi karena enggan memberi informasi tentang rekannya dalam melaksanakan perbuatan kriminal. Salah satu rekan yang enggak mau dia sebutkan adalah Doc. Doc jugalah yang menjadi orang yang menjemput Val yang ketika bebas dari penjara.

Doc langsung membawa Val ke apartemennya. Ketika Val ke kamar mandi, Doc mendekat mengarahkan pistolnya ke Val tapi nggak melakukan apa-apa. Mereka kemudian pergi untuk minum kopi. Ketika ditanya apa yang paling ingin dilakukan oleh Val, Val menjawab bahwa dia ingin berpesta. Mereka pun pergi ke sebuah rumah bordir tapi Val nggak bisa bercinta.

Selesai dari rumah bordir, Val dan Doc pergi ke sebuah klub malam. Merasa canggung, Val memutuskan untuk mengonsumsi obat-obatan terlarang. Mereka kemudian dihampiri oleh dua orang dengan perawakan besar tapi nggak melakukan apa-apa. Ketika sampai di mobil, Val pingsan. Doc mulai berpikir untuk mengeksekusi Val tapi membatalkannya.

Doc membawa Val ke rumah sakit. Di sana Val mendapatkan perawatan dari perawat bernama Nina Hirsch, anak dari teman mereka yaitu Richard. Nina menyatakan bahwa Richard sekarang tinggal di panti jompo. Val dan Doc melanjutkan perjalanan ke sebuah kedai makan. Di sana, Val menebak bahwa Doc menemaninya karena Doc akan membunuhnya.

Doc menyatakan bahwa dia mendapat tugas untuk membunuh Val paling telat sampai jam 10 pagi esok hari. Kalau enggak, Doc pun akan dibunuh. Terpikir untuk melakukan kegilaan yang terakhir kalinya, Val mengajak Doc mencuri mobil yang berada di luar kedai. Mereka berdua kemudian mendatangi panti jompo tempat Richard tinggal.

Richard yang dulunya berprofesi sebagai sopir diberi kesempatan untuk menyetir mobil. Dengan kecepatan tinggi, mereka kejar-kejaran dengan polisi dan berhasil lolos. Richard mengatakan bahwa dia sangat ingin melakukan threesome. Pasalnya, Richard sudah ditinggal oleh sang istri dan enggak pernah berhubungan seks dengan wanita lain selain istrinya.

Val dan Doc kemudian membawa Richard ke rumah bordir untuk mewujudkan keinginan sahabat mereka. Richard berhasil mewujudkan mimpinya walau dalam dirinya merasa bersalah. Val, Richard dan Hirsch mencuri mobil lagi. Kali ini mereka mendengar suara di bagasi mobil. Ketika dibuka, ternyata ada seorang perempuan dengan kondisi telanjang.

Perempuan yang bernama Sylvia itu mengaku telah diperkosa oleh beberapa pria. Dia menambahkan bahwa dia mengetahui di mana lokasi para pemerkosa itu berada. Val, Richard dan Sylvia menyambangi lokasi para pemerkosa. Sebagai mantan kriminal, Val dan rekan-rekannya berhasil mengikat semua pemerkosa dan membiarkan Sylvia membalaskan dendamnya.

Saat kembali ke mobil, Richard yang menunggu ternyata sudah meninggal. Mereka kemudian menghubungi Nina untuk mengabari kabar duka. Val, Doc dan Nina pun menguburkan Richard. Val dan Doc pergi ke sebuah kedai makan. Val mengajak pelayan kedai bernama Alex yang menyatakan bahwa dirinya adalah cucu dari Doc.

Doc menelpon Claphands, orang yang menugaskan Doc untuk membunuh Val. Doc ingin agar Val nggak dibunuh tapi Claphands mengancam akan membunuh Alex kalau Doc nggak menjalankan tugasnya. Pilihan apa yang akan diambil Doc? Membunuh salah satu dari dua orang yang sangat dengannya atau membiarkan mereka hidup tapi dirinya yang terbunuh?

Kedalaman Cerita

Stand Up Guys bukanlah tipikal film yang bisa digemari oleh penonton yang mengharapkan tempo cepat. Kita akan dibawa mendengarkan dialog dan gerak-gerik Val dan Doc untuk mengetahui cerita secara terperinci. Oleh karena itu, film ini seperti nggak benar-benar berhasil mencapai klimaks yang tepat walau di third act cukup berhasil membuat penasaran mengenai solusinya.

Kelemahan film ini terletak dari cerita yang kurang solid. Sampai akhir film, nggak dijelaskan secara detil mengapa Val harus mendekam di penjara. Penjelasan yang ada terkesan terlalu sederhana. Premis mengenai persahabatan pun terasa nggak asing lagi walau bisa dikemas dengan baik menggunakan konflik bahwa Doc harus membunuh Val.

Penampilan Christopher Walken dan Al Pacino yang Prima

Film-film Hollywood beberapa tahun ke belakang doyan mengumpulkan aktor-aktor senior dalam satu film. Nggak terkecuali Stand Up Guys yang langsung mendapuk dua aktor kawakan yaitu Christopher Walken dan Al Pacino.

Belum lagi, aktor pendukung sekelas Alan Arkin. Untungnya, film ini berbeda dari film sejenis. Para aktor kawakan ini seperti diberi kesempatan bermain film untuk bersenang-senang.

Kekurangan dari segi cerita di Stand Up Guys tertutupi oleh penampilan prima Christopher Walken dan Al Pacino. Keduanya mendapatkan pendalaman karakter yang kuat sebagai sahabat. Beberapa kali Doc nggak tega menghabisi nyawa sahabatnya sendiri walau nyawanya sendiri pun terancam. Belum lagi soal kerelaan Doc menemani Val melakukan berbagai kegilaan

Hampir sepanjang film menampilkan Walken dan Pacino. Hebatnya mereka tetap bisa membuat suasana terasa hidup di tengah cerita yang mengalir tanpa terasa klimaksnya.

Dialog dan gestur mereka ketika berinteraksi pun begitu meyakinkan dalam memperlihatkan kalau mereka bersahabat. Dialog-dialog yang diucapkan pun merupakan dialog khas orang-orang paruh baya tentang kehidupan modern, teknologi dan lain-lain.

Perpaduan Unik Drama, Crime dan Komedi

Stand Up Guys cukup berambisi dalam menggabungkan tiga unsur sekaligus yaitu drama, crime dan komedi. Untuk urusan komedi, film ini terasa nggak memberikan sesuatu yang benar-benar lucu tapi cukup menghibur.

Untuk urusan crime, adegan-adegan yang menampilkan tembak-tembakan dan kejar-kejaran pun terbilang minim. Untuk urusan drama, film karya sutradara Fisher Stevens ini cukup berhasil membuat cerita yang bisa mengikat secara emosional.

Hal paling menonjol dari perpaduan drama, crime dan komedi di film ini adalah keterampilan sang sutradara untuk membuat setting waktu dalam semalam. Val dan Doc berkeliaran di tengah kota pada malam hari untuk pesta, melawan kejahatan kemudian mencari solusi atas permasalahan mereka.

Secara sinematografi, pengambilan adegan di kedai serta tengah kota di malam hari sampai pagi hari seperti menunjukkan persahabatan keduanya yang dirundung gelap dan menunggu datang terang.

Walau sudah uzur, Walken dan Al Pacino ternyata masih punya cukup amunisi untuk membuat kita nggak mau beranjak dari kursi selama 95 menit film berlangsung. Film ini untuk kamu ingin menonton para aktor senior bersenang-senang. Ada film serupa? Coba kasih tahu pembaca di kolom komentar, teman-teman!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram