Cahaya dari Timur: Beta Maluku
Sani Tawainella
Haspa Umarella
Josef Matulessy
Alfin Tuasalamony
Hari Zamhari Lestaluhu
Salim Ohorella
Risky Pellu
Akbar Marasabessy
Syaiful
PLOT & SINOPSIS
Sani kemudian mengajak anak-anak untuk bermain sepak bola agar tidak perlu ikut atau menonton kerusuhan. Anak-anak di Tulehu pun senang bisa dilatih oleh Sani dan memiliki kegiatan baru. Sani juga mengajak temannya yang sama-sama mantan pemain sepak bola di pelatnas, Rafi, untuk ikut melatih anak-anak.
Setelah konflik mereda, anak-anak itu pun semakin fokus bermain sepak bola. Di tengah keterbatasan mereka yang harus sekolah dan bekerja mencari uang, mereka begitu semangat berlatih. Bahkan ada yang mengumpulkan tabungan supaya bisa membeli sepatu bola. Rafi kemudian membuat ide agar mereka membentuk sekolah sepak bola.
Namun kondisi perekonomian Sani juga membuatnya kesulitan mengatur waktu bekerja dan melatih sepak bola. Sang istri, Haspa, sering kali mengingatkannya untuk tidak lupa menafkahi keluarganya yang menjadi prioritasnya. Rafi kemudian mengambil alih sendiri SSB Tulehu Putra dengan uang yang ia miliki. Dengan berat hati, Sani pun tak lagi menjadi pelatih anak-anak di Tulehu.
Sani kemudian mendapat tawaran bekerja sebagai pelatih tim sepak bola SMK Passo yang merupakan anak-anak beragama Kristen. Sani pun menerimanya. Mendengar kabar itu, Salembe dan Alfin yang merupakan anak dari SSB Tulehu Putra mendatangi SMK Passo agar bisa bergabung dengan klub bola SMK Passo. Dua anak beragama Islam itu pun bergabung dengan kesebelasan SMK Passo.