showpoiler-logo

Sinopsis & Review Dallas Buyers Club, Melawan HIV/AIDS

Ditulis oleh Yanyan Andryan
Dallas Buyers Club
4
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Film ini merupakan kisah nyata dari seorang koboi rodeo, dan teknisi listrik bernama Ron Woodroof yang didiagnosis penyakit HIV/AIDS. Ia kemudian melakukan gerakan eksperimental untuk mengobati gejala penyakitnya dengan menyelundupkan obat-obatan farmasi yang masih belum disetujui oleh lembaga Food and Drug Administration (FDA).

Dallas Buyers Club menerima pujian, dan respon yang sangat positif, serta juga mendapatkan banyak penghargaan. Matthew McConaughey sebagai Ron Woodroof, dan Jared Leto yang berperan menjadi seorang transgender bernama Rayon, masing-masing menerima penghargaan untuk Aktor Terbaik, dan Aktor Pendukung Terbaik di Academy Awards ke-86.

Di ajang tersebut juga, film ini berhasil memenangkan penghargaan Best Makeup and Hairstyling, dan meraih nominasi untuk kategori Best Picture, Best Original Screenplay, serta Best Editing. Lalu bagaimana kelanjutan kisahnya? Simak sinopsis dan ulasannya berikut ini!

Baca juga: 20 Film Biografi Terbaik di Dunia yang Wajib Ditonton

Sinopsis

Dallas-Buyers-Club-1_

Di pertengahan tahun 1980-an, Ron Woodroof didiagnosis menderita penyakit AIDS, dan ia diprediksi hanya bisa bertahan hidup selama 30 hari lagi. Ron awalnya menolak hasil diagnosis itu karena tidak pernah melakukan hal yang menyebabkan penyakit HIV.

Namun, ia akhirnya mengingat bahwa pernah berhubungan seks dengan seorang perempuan pencandu narkoba yang menggunakan alat suntik.

Semenjak itu, Ron kemudian dikucilkan oleh keluarga dan teman-temannya, bahkan ia pun harus kehilangan pekerjaannya.

Orang-orang terdekatnya mempercayai jika Ron adalah seorang penyuka sesama jenis. Atas stigma buruk dari lingkungannya itu, Ron pergi dari rumahnya dan mencari cara untuk mengobati penyakitnya.

Dallas-Buyers-Club-9_

Saat berada di rumah sakit, Ron dirawat oleh seorang dokter bernama Eve Saks. Ia lalu memberitahu kepada Ron jika dirinya sedang menguji zidovudin (AZT), sebuah obat yang diteliti mampu untuk memperpanjang masa hidup pasien HIV.

Selain itu, obat tersebut juga telah disetujui untuk diujicobakan pada manusia penderita HIV oleh lembaga Food and Drug Administration (FDA)

Ron lalu menyuap seorang petugas rumas sakit agar bisa mendapatkan obat AZT lebih banyak. Namun, ketika ia menggunakan obat tersebut kondisinya malah semakin memburuk. Saat kembali lagi ke rumah sakit, ia bertemu dengan seorang transgender, dan pecandu narkoba yang positif HIV benama Rayon.

Dallas-Buyers-Club-6_

Beberapa hari selanjutnya, kesehatan Ron semakin parah. Ia memutuskan pergi ke Meksiko untuk mendapatkan obat AZT lagi. Di sana, ia bertemu Dr. Vass, seorang dokter yang kehilangan lisensi medisnya di Amerika Serikat karena melanggar aturan terhadap ujicoba pasien HIV.

Dr. Vass lalu mengungkapkan kepada Ron jika obat AZT itu “beracun” dan berbahaya untuk tubuhnya. Ia kemudian memberikan resep obat-obatan campuran dan suplemen nutrisi yang belum disetujui oleh FDA itu pada Ron.

Setelah tiga bulan mengonsumsi obat-obatan dari Dr. Vass, kesehatan Ron menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ia kemudian berencana ingin menghasilkan uang dengan menjual obat-obatan tersebut ke para penderita HIV lainnya.

Dallas-Buyers-Club-5_

Niatnya untuk mengimpor, dan menjual obat tersebut berhasil dilaksakan selama setahun lebih. Ron lalu menghubungi Rayon untuk bekerjasama agar bisa membawa banyak pembeli di jalanan dan klub-klub malam.

Keduanya lalu mendirikan “Dallas Buyers Club". Pembeli harus membayar biaya sekitar 400 ribu dollar untuk bergabung menjadi anggota. Setelah bisnis Ron dan Rayon semakin terkenal, FDA bertindak lebih agresif, dan akhirnya membuat peraturan jika obat-obatan yang dijual mereka dianggap sebagai barang ilegal.

McConaughey dan Leto Tampil Cemerlang

Dallas-Buyers-Club-2_

Peran Matthew McConaughey sebagai Ron Woodroof benar-benar meyakinkan dan terbilang tampil tanpa cela. Lewat pembawaan karakternya yang menjanjikan, ia berhasil memainkan sosok seorang yang keras kepala, dan bersikap kuat dengan menolak vonis mati yang dijatuhkan kepadanya. Dengan tatapannya yang sinis, dan sikapnya yang “brengsek”, karakter Ron terasa lebih hidup dimainkan olehnya.

Selain itu, Jared Leto yang berperan sebagai Rayon, terlihat bisa mendalami perannya menjadi seorang karakter transgender. Ia mampu tampil lebih lembut sebagai seorang “wanita,” dan menjadi rekan yang baik untuk mendukung perjalanan karakter Ron sepanjang film ini.

Bersama-sama, mereka membuat film drama biografi ini terasa spesial, dan memiliki jalan cerita yang cukup memilukan juga. Di sisi lain, untuk memerankan karakter Ron agar terlihat maksimal, McConaughey menurunkan berat badannya hingga terlihat sangat kurus seperti seorang yang sedang berada di ambang kematian.

Sama sepertinya, Leto pun melakukan hal yang sama dengan membuat dirinya lebih kurus sebagai Rayon. Apa yang dilakukan keduanya tidak sia-sia karena pada akhirnya, mereka berdua mendapatkan penghargaan di Academy Award ke-86.

Kekuatan film ini pun bisa dibilang terletak pada penampilan McConaughey dan Leto. Selama dua jam, Dallas Buyers Club berjalan penuh tragedi, dan segala intrik dilematis tersebut tergambar dalam perjalanan karakter Ron, dan Rayon.

Oleh karenanya, alur cerita film ini tidak terasa hambar, dan memberikan unsur kemanusiaan yang cukup kentara terhadap penyintas HIV.

Jalan Cerita yang Cukup Sentimentil

Dallas-Buyers-Club-7_

Film ini memiliki kisah sentimentil dalam menggambarkan perjuangan Ron serta Rayon selama menjalani sisa hidupnya dari HIV/AIDS, dan juga sekaligus memperlihatkan gerakan mereka dalam membantu para penyintas HIV lainnya untuk bisa bertahan hidup.

Meskipun menawarkan jalan cerita yang penuh tragedi, Dallas Buyers Club bukanlah sebuah film yang terlalu melodrama. Aspek dramatis dalam film ini tersaji cukup pas, dan tidak terlalu mengumbar sebuah drama berlebihan yang menguras air mata tanpa makna jelas.

Dallas Buyers Club sejatinya lebih condong kepada perjalanan karakter di dunia nyata, Ron Woodroof, yang begitu gigih untuk tetap hidup dengan segala cara yang ia mampu.

Perjalanan Ron kemudian didukung oleh seorang karakter fiksi, Rayon, yang ternyata sama-sama mempunyai kisah memilukan sepertinya. Keduanya bersinergi dengan baik sehingga membuat film ini memiliki dimensi cerita yang jauh lebih menarik. 

Selain itu juga, karakter Ron mengalami perubahan pola pikir yang jauh lebih berkembang sepanjang film ini berjalan. Di awal-awal film, Ron adalah seorang yang homophobic, dan percaya jika penyakit HIV/AIDS hanya bisa diderita oleh mereka.

Saat terkena HIV, Ron terlihat sibuk untuk mengobati penyakitnya seorang diri dengan segala macam pengobatan Namun, setelah memiliki hubungan pertemanan dengan Rayon, ia mulai bersimpati terhadap mereka, dan transgender. Keduanya bekerjasama untuk membantu mereka bertahan hidup dari HIV, dan juga melawan birokrasi farmasi yang menyulitkan para penyintas HIV untuk mendapatkan pengobatan.

Kritik Sosial Terhadap Penyintas HIV

Dallas-Buyers-Club-4_

Dallas Buyers Club secara garis besar adalah film yang cukup banyak menyentil isu sosial mulai dari permasalahan HIV beserta stigma buruknya, lalu ada masalah homophobic, transgender, hingga rumitnya FDA serta farmasi dalam menangani pengobatan kasus HIV di Amerika Serikat pada periode 1980an.

Film ini kemudian terlihat sangat mengesankan, selain karena pendalaman karakter yang dilakoni oleh Matthew McConaughey dan Jared Leto berjalan impresif, aspek ceritanya pun tersusun dengan ritme yang apik. Lalu, sajian visual sinematografinya pun diperlihatkan secara sederhana, namun tetap mampu memperlihatkan urutan adegan dilematis yang penuh kesan.

Film keluaran tahun 2013 ini memang sangat mumpuni dan menjanjikan tontonan yang penuh kritik sosial terhadap penyintas HIV. Dallas Buyers Club benar-benar terasa solid dan personal dalam menyoroti perjalanan Ron Woodroof sehingga kita bakal ikut merasa iba terhadap tragedi kelam yang menimpa hidupnya.

Segala aspek cerita yang ditawarkan oleh film ini pada akhirnya berjalan memuaskan, dan bermakna dari awal hingga akhir. Dallas Buyers Club pun menjadi salah satu film independen berkualitas yang pernah dibuat hingga sampai sekarang ini.

Suka dengan film-film biografi seperti ini? Cari rekomendasi film-film lainnya di Showpoiler.com ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram