showpoiler-logo

Sinopsis & Review Mendadak Kaya, Tiga Pria Mencari Nafkah

Ditulis oleh Suci Maharani R
Mendad
2
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Masih diadaptasi dari kartun karikatur di harian Pos Kota Jakarta, MD Picture kembali mengangkat kisah Doyok, Otoy dan Ali Oncom ke dunia nyata. Kali ini trio D.O.A tidak lagi mencari jodoh, sekarang ketiganya berusaha untuk mencari nafkah dan merubah nasib mereka.

Suatu hari mereka mendapatkan koper yang berisikan uang gepokan, alhasil ketiganya langsung kaya mendadak. Masih disutradarai oleh Anggy Umbara, Mendadak Kaya (2019) masih menyisipkan berbagai lelucon dan sindiran untuk pemerintah.

Selain itu, film ini juga masih mempertahankan para pemain dari film pertamanya, yaitu Fedi Nuril, Dwi Sasono dan Pandji Pragiwaksono. Meski sudah totalitas dari segi kualitas film, sayangnya untuk cerita dan unsur komedinya masih terasa kaku.

Penasaran kira-kira apa yang akan terjadi pada trio Doyok, Otoy dan Ali Oncom saat berhadapan dengan uang? Jangan sampai ketinggalan, kamu bisa membaca sinopsis dan review-nya hanya di bawah ini.

Sinopsis

Mendadak Kaya_

Dibuka dengan sekelompok orang yang mendatangi sebuah restoran mahal, ada Doyok, Otoy dan Ali Oncom tengah menikmati kekayaan mereka. Saat sedang berdiskusi bagaimana cara untuk menghabiskan uang, ketiganya sedikit bernostalgia. Mereka mengingat satu minggu yang lalu ketika masih berstatus sebagai orang miskin dan pengangguran.

Kembali ke perkampungan yang cukup padat, ada Ali Oncom (Dwi Sasono) yang terlihat sedang menggoda para gadis. Tapi, tiba-tiba saja ia bertemu dengan debt collector yang menagih semua hutang-hutangnya. Hampir tak bisa kabur, untungnya ada sang kekasih yaitu Yuli (Jihane Almira) yang membantunya melarikan diri.

Lepas dari penagih hutang, ternyata Yuli juga menagih janji Ali Oncom yang akan menikahinya dengan maskawin cincin berlian. Masih berkelit dengan berbagai janji baru, Ali Oncom malah gundah karena dua persoalan sekaligus.

Di tempat lain, Otoy (Pandji Pragiwaksono) kembali bergelut dengan permasalahan ekonomi dalam rumah tangganya bersama Eli (Nirina Zubir). Dapur rumahnya tidak bisa ngebul karena Otoy tidak pernah memberikan nafkah.

Belum lagi sang putra yang terus saja menagih sepeda, dan Otoy hanya bisa bersembunyi di balik kata “besok”. Beralih ke kehidupan Doyok (Fedi Nuril) pria kalem yang bercita-cita jadi anggota DPR. Ia punya masalahnya sendiri. Ia kaget melihat daftar hutang kopi dan gorengan yang membengkak, karena setiap hari selalu nunggak.

Sialnya lagi, hari itu Doyok tidak sengaja membakar warung kopi milik Mang Ujang (Ence Bagus). Situasi ini membuat Doyok, Otoy dan Ali Oncom harus bekerja untuk mencari uang.

Berbagai macam hal mereka lakukan, mulai dari bekerja di tempat cuci mobil, pura-pura cacat, hingga mengamen. Karena hal itu pula, ketiganya dikejar-kejar oleh beberapa bencong dan ditangkap oleh Satpol PP. 

Suatu hari, ketiganya berhasil melamar pekerjaan di pabrik lem tikus yang agak misterius. Mereka ditugaskan untuk mengantarkan pesanan lem dan dikawal oleh SMS atau “Si Mata Satu” (Arief Didu). Setelah mengantarkan pesanan, keempatnya diberikan mandat untuk mengantarkan sebuah koper rahasia untuk bos mereka di pabrik.

Singkat cerita, mobil mereka dirampok oleh geng motor, tapi kopernya malah jatuh ke tangan mereka. Saat pergi ke pabrik, ternyata sudah banyak polisi yang menggerebek karena dugaan produksi narkoba.

Tak ingin terlibat masalah, ketiganya memutuskan pulang dan berniat untuk membuka koper. Betapa kagetnya mereka setelah tahu ternyata isi koper itu adalah uang bergepok-gepok.

Sejak hari itu Doyok, Otoy dan Ali Oncom menjelma jadi saudagar kaya dan membagikan uangnya pada orang sekitar. Sayangnya tak lama dari situ, trio ini malah harus berhadapan dengan geng mafia yang menagih koper beserta isinya. Apa yang akan terjadi pada mereka selanjutnya?

Filmnya Lekat dengan Gaya Anggy Umbara

Filmnya Lekat Dengan Gaya Anggy Umbara_

Seperti yang kita ketahui, Mendadak Kaya (2019) diangkat dari kartun karikatural Pos Kota Jakarta tahun 70-an. Tapi saat menonton filmnya, kamu bisa merasakan kualitas film yang sangat kekinian dengan berbagai efek visualnya. Sejujurnya saya merasa tidak asing dengan vibes yang dimunculkan dalam film ini, ternyata film ini digarap oleh Anggy Umbara.

Pernah nonton Comic 8 (2018) dan Warkop DKI Reborn (2016)? Kedua film tersebut adalah film garapan Anggy Umbara. Kesamaan dari ketiga film ini adalah sama-sama terlihat cerah sehingga filmnya terasa lebih hidup dan memuaskan mata penontonnya.

Berbagai warna cerah ditampilkan dalam film ini, mulai dari properti syuting, gaya berpakaian hingga makeup yang digunakan. Sedangkan gaya storytelling-nya, sekilas Mendadak Kaya (2019) dan Comic 8 (2018) memang agak mirip.

Terutama dalam adegan aksinya, gaya slow motion yang selalu jadi andalan Anggy Umbara. Selain itu bumbu konfliknya juga ditempatkan dengan sangat baik, dengan gaya pemotongan cerita yang bisa dikatakan cukup smooth.

Saat menonton Mendadak Kaya (2019), siapapun akan enjoy menikmati tone yang diberikan. Saya juga tidak menemukan angle pengambilan gambar yang agak kagok, semuanya terasa pas.

Belum lagi komposisi musiknya yang digunakan, sangat berhasil untuk bikin suasana terasa lebih intense. Efek visualnya meski sederhana, tapi benar-benar dibuat dengan sangat baik dan terasa real.

Film Komedi yang Gagal Membuat Orang Tertawa Lepas

Film Komedi yang Gagal Membuat Orang Tertawa Lepas_

Meski dari segi kualitas film ini sangat mumpuni, ternyata hal ini tidak diimbangi dengan kualitas cerita dan komedinya. Sebelum menonton film ini, saya sudah menyiapkan diri untuk menerima jalan cerita remeh tapi dipenuhi dengan komedi receh.

Sebenarnya, ketika melihat beberapa kilasan karikaturnya, saya cukup penasaran kira-kira dengan hasil filmnya. Namun sayangnya, rasa penasaran saya malah berbuah kekecewaan.

Meski vibes filmnya sangat memuaskan mata, saya tidak bisa 'masuk' ke dalam ceritanya. Padahal, kalau dilihat-lihat kisahnya sangat klise dan umum, yaitu tiga orang bersahabat yang saling bahu membahu agar mereka bisa terbebas dari kemiskinan.

Sebenarnya film ini menunjukkan bagaimana penduduk kelas menengah ke bawah menjalani hidupnya. Memang filmnya benar-benar realistis, tapi plotnya sangat membosankan dan mudah untuk ditebak. Entah karena takut untuk mengembangkan cerita atau cari aman, tapi Mendadak Kaya (2019) berakhir tanpa daya tarik.

Hal lain yang membuat saya sangat kecewa adalah film komedi ini gagal bikin tertawa lepas. Sejujurnya saya tidak bisa merasakan unsur komedi yang datang dari Dwi Sasono dan Fedi Nuril. Lelucon yang mereka lontarkan terasa kaku, malah beberapa kali saya bingung, kenapa mereka bisa tertawa?

Bahkan, untuk guyonan yang kasar sekalipun, bagi saya tidak berhasil membuat tertawa. Apalagi untuk karakter Doyok, bagi saya Fedi Nuril benar-benar flat kalau sudah berhadapan dengan komedi.

Untuk Dwi Sasono sebagai Ali Oncom dan Pandji Pragiwaksono sebagai Otoy, terasa jauh lebih luwes. Mungkin mereka sudah terbiasa bermain di film komedi, sehingga sudah tahu cara deliver guyonan.

Justru saya bisa merasakan sedikit unsur komedi hadir dari dua anak kecil yang disebut “anak setan”. Nirina Zubir dan Jihane Almira juga cukup lucu, contohnya saat berhadapan dengan mesin minuman otomatis. Anehnya saya malah menikmati adegan blooper di akhir filmnya yang berhasil membuat tertawa.

Ada Banyak Nilai Positif dari Kisah Trio D.O.A

Ada Banyak Nilai Positif dari Kisah Trio D.O.A_

Meski saya tidak bisa masuk ke dalam jalan ceritanya, sebenarnya film ini memang berhasil mengirimkan beberapa kritik sosial. Contohnya, jika kamu ingin kaya maka bekerjalah dengan rajin dan hasilkan uang dengan cara yang benar. Memang benar, uang yang dihasilkan dengan cara yang salah tidak akan berkah atau bermanfaat.

Kita bisa melihat sendiri, ketika trio D.O.A mencari uang dengan cara menipu sebagai orang cacat. Mereka mendapatkan uang, tapi berakhir dengan dikejar-kejar satpol PP tanpa mendapatkan apapun.

Ketika mereka mendapatkan uang satu koper, ketiganya langsung menghamburkan uang tersebut. Meski uang itu tetap diberikan kepada orang miskin sebagai santunan, tetap saja uang itu adalah uang haram.

Selain pesan moral tadi, ada juga pesan tentang semangat persahabatan yang ditunjukkan oleh Doyok, Otoy dan Ali Oncom. Ketiganya tetap setia bersama, baik dalam keadaan susah dan senang hubungan mereka tetap baik. ketiganya saling mendukung dan bahu membahu untuk menolong satu sama lain. Patut ditiru!

Pada akhirnya, Mendadak Kaya memang bukanlah film komedi terbaik Indonesia yang pernah Saya tonton, namun film ini punya sinematografi yang cukup memuaskan. Bagaimana menurutmu? Ayo bagikan jawabannya di kolom komentar di bawah ini. Temukan juga review film hits Indonesia lainnya, hanya di Showpoiler.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram